Jumat, 22 Februari 2019

Data Penjualan Semen Januari 2019

Penjualan semen pada Januari 2019 secara nasional tercatat turun 1,3% menjadi 5.621 ribu ton dibanding periode yang sama tahun lalu 5.695 ribu ton. Pelemahan di dua pasar utama di Indonesia yakni pasar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera menyebabkan konsumsi semen secara nasional tercatat negatif pada bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pasar semen di Pulau Jawa turun 1,2% menjadi 3.157 ribu ton pada Januari 2019 dari bulan yang sama 2018 sebesar 3.195 ribu ton. Penurunan itu dipengaruhi anjloknya penjualan semen di Jakarta yang turun -14,5% menjadi 367 ribu ton dari sebelumnya 430 ribu ton, disusul pelemahan pasar di Jawa Tengah (-9,68%). Meski demikian, pasar semen di Yogyakarta tercatat naik signifikan 40,7%, serta pasar semen di Jawa Barat yang tumbuh 5,18%. Sementara pasar semen di Sumatera juga turun -2,7% menjadi 1.184 ribu ton dari sebelumnya 1.217 ribu ton.

Di wilayah Kalimantan, penjualan hanya tumbuh 3,34% menjadi 362.162 ton dan Indonesia Timur tumbuh 2,38% menjadi 164.980 ton. Di Nusa Tenggara hanya tumbuh 0,83%.

Di sisi lain penjualan semen ekspor total mencapai 247.537 ton pada Januari 2019, justru tumbuh 3,56% YoY dari 239.034 ton. Ekspor tersebut terdiri dari ekspor semen sebanyak 72.908 ton dan ekspor klinker sebanyak 174.629 ton.

Tahun ini, persaingan di industri semen makin menarik untuk dicermati. Tiga market leader semen yang terdiri dari dua market leader existing dan satu market leader new comers tercatat paling agresif dalam melakukan ekspansi baik organik maupun non-organik.

Berdasarkan pengamatan tim duniaindustri.com, dua market leader existing yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) tidak henti-hentinya melakukan ekspansi untuk memperkuat genggaman pasar. Sementara market leader new comers yakni PT Conch Cement Indonesia juga tercatat paling agresif di antara pemain baru lainnya.

Kabar terbaru, Indocement mulai mengoperasikan terminal semen dan pabrik pengantongan semen yang berlokasi di Lampung pada 17 Januari 2019. “Terminal semen ini dapat menunjang distribusi semen dengan kapasitas 1.000 ton semen curah setiap hari dan pengepakan 1.500 ton semen kantor per hari,” kata Sekretaris Perusahaan Oey Marcos melalui keterbukaan informasi, Jumat (18/1).

Dengan beroperasinya terminal semen di Lampung ini, akan memperkuat posisi pasar perseroan di pulau Sumatera. Hingga kuartal III 2018, INTP membukukan penurunan laba bersih sekitar 56,08% dari Rp1,79 triliun menjadi Rp617,69 miliar. Hal ini disebabkan perseroan harus menanggung peningkatan beban pokok penjualan dari Rp6,89 triliun menjadi Rp7,89 triliun.

Kendati demikian, perseroan berhasil memperbesar pendapatan bersih sekitar 2% menjadi Rp10,72 triliun per kuartal III 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp10,51 triliun.

Kontribusi pendapatan tersebut masih disumbang oleh penjualan semen sebanyak Rp9,36 triliun, disusul penjualan beton siap pakai Rp1,28 triliun, dan agregat sebesar Rp17,76 miliar. Perseroan juga memiliki penjualan semen ke pihak berelasi sebesar Rp101,27 miliar.

Sementara itu, Semen Indonesia resmi mengakuisisi 80,6% kepemilikan saham LafargeHolcim di PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Total nilai transaksi mencapai US$ 1,7 miliar atau setara dengan Rp 25,78 triliun (dengan kurs Rp 14.735/US$).

“Kami memutuskan untuk melakukan divestasi saham Holcim Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk meninjau ulang semua portofolio,” kata Jan Jenisch, CEO of LafargeHolcim dalam keterangan resmi.

Aset Holcim Indonesia yang akan dilepas ke Semen Indonesia adalah semua yang dimiliki LafargeHolcim, di mana terdapat empat pabrik semen, 33 pabrik semen siap jadi, dan dua tambang batu kapur.

Di sisi lain, meski terjadi kelebihan pasokan (oversupply) semen di pasar domestik, raksasa dari China tampaknya belum berhenti untuk melakukan ekspansi kapasitas baru. Informasi yang diperoleh Duniaindustri.com menyebutkan Grup Conch Cement secara proaktif mendorong pembangunan proyek di luar negeri.

Ekspansi Conch Cement di luar negeri itu mencakup tiga proyek di Indonesia, yakni Merak (Banten), Sulawesi Utara, dan Papua. Tahap kedua dari proyek pabrik penggilingan (grinding mills) di Merak, Banten, telah selesai konstruksi dan segera dimasukkan ke dalam produksi. Sementara itu, konstruksi utama untuk proyek-proyek semen Keong Sulawesi Utara telah selesai dan diperkirakan proyek ini akan dioperasikan pada 2018.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan Anhui Conch Cement Company Limited, pada akhir tahun 2017, kapasitas produksi klinker, semen, agregat dan beton komersial perusahaan masing-masing berjumlah 246 juta ton, 335 juta ton, 28,90 juta ton, dan 0,6 juta meter kubik.

Dengan dimulainya operasi proyek-proyek luar negeri dan peningkatan jaringan pasar penjualan yang berkelanjutan, volume penjualan perusahaan proyek di luar negeri mencatat peningkatan tahun ke tahun sebesar 82,76% dan jumlah penjualan meningkat sebesar 81,90% secara tahunan.

Conch Cement memang merupakan pemain baru di sektor semen di Indonesia yang cukup fenomenal. Raksasa semen dengan pendapatan 2017 mencapai 75,31 miliar RMB (atau setara Rp 165,68 triliun dengan kurs 1 RMB=Rp 2.200) berambisi meningkatkan kapasitas produksi hingga 25 juta ton di Indonesia. Peningkatan kapasitas produksi tersebut ditargetkan bisa dilakukan dengan membangun sejumlah pabrik di beberapa daerah.

Direktur Conch Cement Indonesia, Wang Hai Wing, mengatakan peningkatan kapasitas produksi ini harus dilakukan karena kebutuhan semen di Indonesia masih cukup tinggi. “Jadi memang kelebihan suplai (over supply) ini hanya jangka pendek. Ke depannya, pasar semen (Indonesia) masih ada potensi, masih bisa menyerap. Permintaan pasar itu masih ada, masih cukup besar saat ini,” ungkapnya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta.

Menurut dia, sebenarnya rata-rata konsumsi atau pemakaian semen per orang di Indonesia itu tidak tinggi. “Sehingga kita bilang sampai saat ini belum kelebihan suplai per kapitanya,” kata dia.

Selain pasar Indonesia, Conch yang telah memiliki pabrik semen di Kalimantan Selatan, Papua, serta grinding plant di Merak (Banten) juga telah melakukan ekspor semen ke Filipina dan Papua New Guinea. Namun angka masih kecil, yakni sebesar 10 persen. Itu pun hanya berasal dari satu pabrik di Papua. “Yang diekspor sekitar 10 persen dari satu pabrik di Papua. Kapasitas produksi di Papua 1,2 juta ton per tahun,” tandasnya.(*)

Sumber: klik di sini

(Silakan di-klik untuk terhubung langsung ke masing-masing database)
Atau Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market competition data
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Consumer database
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence



* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
  • Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini

Big Data Industri Jasa Konstruksi

Perkembangan teknologi digital dalam revolusi industri 4.0 memang makin pesat. Kehadiran internet of things (iot), artificial intelligence (ai)big data, advanced robotic, hingga block chain seakan makin merambah seluruh sektor kehidupan manusia, termasuk sektor konstruksi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memanfaatkan revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan pesat teknologi internet untuk menyusun sistem informasi jasa konstruksi yang terintegrasi dan akan menjadi big data rantai pasok industri jasa konstruksi.

“Kita memasuki era kompetisi. Dalam era kompetisi yang sangat terbuka ini, bukan proteksi yang dikedepankan, tapi kompetensi khususnya di bidang konstruksi. Untuk memenangkan kompetisi global, kita harus lebih cepat, lebih murah dan lebih baik,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/2/2019).

Menurut laporan Kementerian PUPR, sistem informasi jasa konstruksi yang terintegrasi sudah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

Lebih lanjut, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Dewi Chomistriana menyampaikan, keberadaan big data tersebut bakal memudahkan tahap konstruksi suatu proyek.

“Sekarang banyak sistem informasi yang masih tersegmentasi dan sedang kami integrasikan. Big data ini nantinya akan menyediakan data yang dibutuhkan seluruh tahapan penyelenggaraan konstruksi, mulai dari perencanaan, pelelangan, konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan,” jelasnya.

Salah satunya yakni data terkait tenaga kerja konstruksi yang akan dikembangkan melalui mekanisme sertifikasi digital. Kementerian PUPR telah merintis hal tersebut lewat kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri agar seluruh data tenaga kerja konstruksi terakses dalam data kependudukan.

Manfaatnya pada saat pelelangan, penyedia jasa tidak perlu lagi menyertakan data-data tenaga ahlinya, cukup menggunakan Nomer Induk Kepegawaian (NIK), maka data-data yang dibutuhkan bisa diakses oleh Pokja Pengadaan Barang dan Jasa.

Tenaga ahli yang boleh mengikuti lelang hanyalah yang teregistrasi dan telah melalui proses validasi. Dengan demikian akan meminimalisir tenaga ahli yang menggunakan NIK dan sertifikat keahlian palsu.

Selain data tenaga kerja, Dewi melanjutkan, Kementerian PUPR juga tengah mengumpulkan data alat berat dan material konstruksi dalam Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi (SIMPK).

“Karena jumlahnya yang banyak, kami lakukan secara bertahap. Ke depan alat berat yang boleh digunakan untuk pekerjaan konstruksi hanya alat berat yang sudah teregistrasi dan sudah diuji layak fungsinya,” sambungnya.

Dia menilai, tantangannya adalah mengintegrasikan data tenaga kerja, material dan alat berat tersebut, termasuk dengan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE). “Keberhasilan pengintegrasian data tentunya membutuhkan keterlibatan para penyedia jasa, vendor, tenaga kerja konstruksi dalam pengisian dan pembaharuan data,” pungkasnya.(*/)

Sumber: klik di sini

(Silakan di-klik untuk terhubung langsung ke masing-masing database)
Atau Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market competition data
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Consumer database
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence



* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
  • Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini

Berita Akuisisi Terbaru di Sektor Farmasi

BUMN produsen dan distributor farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF), bakal mengakuisisi 57% saham PT Phapros Tbk (PEHA) yang dimiliki oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kimia Farma dan RNI telah menantangani perjanjian jual beli saham bersyarat (conditional sales and purchase agreement) pada 13 Februari 2019.

Tujuan pembelian seluruh saham ini adalah untuk meningkatkan pangsa pasar farmasi Kimia Farma menjadi 6% dan memperkaya portofolio produksi obat yang saat ini belum dimiliki oleh Phapros.

Selain itu, transaksi ini ditujukan dalam rangka pertumbuhan non-organik dari Kimia Farma mengingat pertumbuhan aset dan profitabilitas Phapros. Tujuan lainnya yakni untuk melakukan efisiensi biaya baik biaya pemasaran, penelitian dan pengembangan dengan memanfaatkan kanal distribusi yang dimiliki Phapros.

Phapros telah menjadi perusahaan publik pada Desember 2018 lalu dengan mencatatkan sebanyak 804 juta saham ke publik dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 168,04 juta unit saham atau setara dengan kepemilikan 34%.

Pengambilalihan ini dilakukan atas sebanyak 56,77% saham Phapros yang saat ini dimiliki RNI yang otomatis membuat Kimia Farma menjadi pemegang saham pengendali di Phapros. Mengacu data prospektus, kepemilikan 56,77% saham RNI di Phapros per 19 Desember setara dengan 476.901.860 saham.

Dengan asumsi harga rerata harian Phapros saat ini di level Rp 2.169/ saham, maka nilai kepemilikan RNI tersebut mencapai Rp 1,03 triliun. Adapun saham publik di Phapros sebanyak 287,38 juta saham.

Sebelumnya, Phapros resmi mengakuisisi PT Lucas Djaja Group yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian pengikatan jual – beli saham dengan PT Lucas Djaja Group.

Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami mengungkapkan, aksi korporasi ini bagian strategi bisnis anorganik perseroan. Di mana perseroan menilai PT Lucas Djaja memiliki beberapa advantages yang yang dapat melengkapi kontribusi Phapros bagi industri farmasi domestik.

”Ada beberapa pertimbangan mengapa kami memilih Lucas Djaja, di antaranya adalah karena perusahaan tersebut memiliki beberapa fasilitas produksi yang belum dimiliki Phapros, seperti fasilitas produksi soft-gel dan oralit, serta portofolio obat generiknya yang cukup banyak. Sehingga, kami harapkan kerjasama ini bisa melengkapi fasilitas produksi yang dimiliki Phapros dan dapat meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan JKN,” ujar Sri Utami.

Disampaikannya, akuisisi saham PT Lucas Djaja diharapkan dapat meningkat porsi yang lebih besar dalam waktu dekat. Sumber pendanaan untuk hal tersebut diperoleh dari pinjaman bank dan dana internal perusahaan. Ke depannya, pendanaan untuk akuisisi ini akan di-cover dari right issue.

Tahun lalu Phapros melakukan corporate action berupa right issue (Hak Memesaan Efek Terlebih Dahulu – HMETD) senilai Rp500 miliar yang akan digunakan untuk keperluan ekspansi bisnis. Di antaranya adalah untuk akuisisi perusahaan farmasi, peningkatan kapasitas mesin, pemenuhan persyaratan Current Good Manufacturing Practices (GMP) / Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) terkini, serta untuk modal kerja.(*/)

Sumber: klik di sini

(Silakan di-klik untuk terhubung langsung ke masing-masing database)
Atau Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market competition data
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Consumer database
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence



* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
  • Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini

Sabtu, 16 Februari 2019

Solusi Pertahankan Pertumbuhan Bisnis

Di awal 2019, tren industri cenderung berubah dengan sangat cepat, berdasarkan riset data Duniaindustri.com. Produk dengan harga jual yang lebih kompetitif, pelayanan prima, cepat sampai ke konsumen, serta kualitas wahid menjadi preferensi utama konsumen. Karena itu, dibutuhkan solusi mutakhir untuk menjaga pertumbuhan bisnis.

Selain itu, para pelaku industri cenderung memompa volume penjualan dengan mengorbankan harga jual. Singkat kata, harga jual boleh ditekan, tapi volume penjualan mesti bertumbuh. 


Di sisi lain, konsumen saat ini cenderung lebih memilih dalam berbelanja yang seperlunya, walaupun terjadi tren peningkatan dalam aktivitas pelesiran. Sementara upaya perbaikan pemerataan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah dengan ratusan proyek di seluruh Indonesia. Demikian cuplikan tren yang sedang terjadi saat ini di negeri kita.


Persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kemampuan perusahaan untuk mengendalikan harga jual pun kini menjadi terbatas. Tidak lagi mudah bagi produsen mematok laba yang tinggi dengan menaikkan harga. Sebab harga yang tinggi membuat produk tersebut akan dijauhi oleh pembelinya. Pembeli akan lebih beralih ke produk yang berkualitas baik, namun berharga murah, serta mempunyai layanan purna jual cepat dan mudah. Ironisnya, dengan kondisi pasar yang semakin sulit ini, manajemen justru dituntut untuk meningkatkan laba perusahaan. Tidak ada pilihan lain, bahwa tuntutan itu hanya bisa dilakukan jika perusahaan mampu menurunkan biaya (cost reduction) dan menghilangkan proses-proses yang tidak memberikan nilai tambah.

Berbicara nilai tambah, makin banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi informatika terkini untuk meningkatkan kemampuan dan strategi penetrasi pasar. Tak ketinggalan teknologi big data.


Karena itu, Duniaindustri.com, sebuah startup khusus di segmen industri, berupaya untuk memfasilitas hal tersebut dengan terus mengupdate database industri. Selain itu, Duniaindustri.com juga meningkatkan pelayanan bagi pelanggan dan keamanan bertransaksi online dengan mengadopsi teknologi "easy digital download". Dengan teknologi ini, user atau pelanggan dapat dengan mudah bertransaksi serta mengakses database industri secara lebih cepat, praktis, kapanpun dan di manapun berada.


Saat ini lebih dari 165 data historis industri dari berbagai sektor industri manufaktur (tekstil, agro, kimia, makanan-minuman, elektronik, farmasi, otomotif, rokok, semen, perkapalan, dan lainnya), komoditas, pertanian, perkebunan, sumber daya mineral, logistik, infrastruktur, properti, perbankan, reksadana, media, consumer, hingga makro-ekonomi, menjadi kumpulan database di duniaindustri.com.

Per awal April 2017, detektif industri juga dilengkapi tools (instrumen analisis) untuk melakukan market intelligence (competitor intelligence) dengan lebih terukur, komprehensif, dan berkesinambungan. Duniaindustri.com juga memperluas coverage basis data dan database spesifik guna menangkap seluruh aktivitas industri di seluruh sektor usaha di Indonesia.




Sumber: di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini


Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
  • Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 19 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market research dan kajian finansial, klik di sini