Sabtu, 28 September 2019

Kesulitan Cari Data Khusus, Datapedia Jadi Solusi Paling Terjangkau

Seiring perkembangan teknologi digital yang kian pesat, kebutuhan terhadap data/riset/survei spesifik serta database industri meningkat dengan drastis. Kebutuhan itu mencakup permintaan data, riset, ulasan, laporan terbaru, serta analisis guna menunjang kegiatan pemasaran, penetrasi pasar, dan perluasan lini bisnis.

Datapedia marketplace (jual-beli data) merupakan fitur unggulan dari duniaindustri.com yang dapat menghubungkan korporasi ataupun perseorangan (user) yang membutuhkan data, analisis, ataupun riset dengan siapa pun yang memiliki data bernilai. Data dalam fitur ini dapat beragam mulai dari data marketing, data produksi, data penjualan, tren pasar, pangsa pasar, ekspor-impor, utilisasi, hingga kontak perusahaan (foreign buyers), dan lainnya.

Data, analisis, riset tersebut dapat terkait seluruh sektor industri di Indonesia, dari industri keuangan seperti perbankan, multifinance, asuransi, reksadana, pasar modal, industri infrastruktur dan konstruksi, industri transportasi darat-udara-laut, industri pertanian (beras, jagung, gandum, sagu, dan lainnya), industri perkebunan (kelapa sawit, teh, kopi, kakao, tebu, tembakau, karet, dan lainnya), industri kehutanan, industri manufaktur (agro, tekstil, baja, petrokimia, makanan dan minuman, rokok, barang konsumsi, otomotif, elektronik, alas kaki, alat berat, perkapalan, pulp dan kertas, dan lainnya), industri ritel dan perdagangan, industri pertahanan, industri maritim, kelautan, dan perikanan, industri teknologi dan informasi, industri pariwisata, industri perhotelan, industri properti, industri sumber daya mineral (batubara, nikel, timah, emas, bauksit, uranium, dan lainnya), serta sektor industri lainnya.

Berikut daftar user yang membutuhkan data dan database spesifik:

User:

1. Rona, pegawai perusahaan di Jakarta, membutuhkan data penjualan rokok, nama dan kapasitas perusahaan rokok di Indonesia, bujet yang disediakan Rp 250.000,- (nego)

2. Bapak Adhie butuh data distributor inverter seluruh Indonesia, dana yang disediakan negotiable

3. Bapak Sam butuh outlook industri otomotif 2016, dana yang disediakan negotiable.

4. Asdianor butuh harga pasaran rotan di Indonesia.

5. Wendi Asmorojati mencari data yang berkaitan dengan pengaruh waktu penyampaian laporan keuangan dan keputusan keuangan perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang go public di BEI.

6. Bapak Donny butuh data terkait industri PVC (petrokimia hilir) di Indonesia.

7. Bapak B butuh data sebagai berikut: A. Data Statistik Biaya Logistik Indonesia dari tahun 1990 sampai 2015 yang terinci dengan komponen biaya berikut: 1) Biaya Transportasi, 2) Biaya Pergudangan, 3) Biaya Administrasi. B. Data Statistik Trafik Peti Kemas (Ekspor dan Impor) Pelabuhan Indonesia dari tahun 1990 sampai 2015.

8. Bapak x butuh data penjualan elektronik dan ponsel per tipe per periode 2014-2016, secara nasional dan per wilayah, serta data distributor elektronik dan smartphone di Indonesia.

9. Bapak T butuh data spesifik: suku bunga kredit, NPL perusahaan, Booking/penjualan by unit & nominal
perbulan dari th 2011 – juni 2017 untuk:
1. Kredit mobil BCA
2. Kredit mobil Bank Mandiri
3. Kredit mobil Mandiri Tunas Finance
4. Kredit mobil BCA Finance

10. Ibu N sedang mencari data pemain terbesar baik produsen, importir dan distributor Infant Formula Baby dan Growing up Milk periode 2016-2017 beserta merek-merek dagangnya. Serta data merek-merek produk tersebut yang paling laku di pasar Indonesia.

11. Bapak RC butuh data untuk statistik impor produk plastik dan market share perusahaan produsen plastik.

12. Julian butuh data penjualan dan produksi mackaroni snack dan kerupuk.

13. Reynildaputri butuh data sektor industri di provinsi jawa timur, meliputi jumlah industri, penyerapan tenaga kerja, nilai produksi menurut kab/kota.

14. Bapak Yudi butuh data penjualan alat berat per merek per segmen, per bulan, per kuartal, dan per tahun periode 2017-2018

15. Mr RS butuh laporan keuangan full audited market leader elektronik non tbk periode 2013-2017. Budjet sekitar Rp 10 juta.

16. Mr jp butuh forecast pertumbuhan pasar industri cat hingga 2025.

17. Bapak TR butuh data penjualan alat berat per merek, per perusahaan di seluruh Indonesia, terkait produksi riil dan pangsa pasar, serta forecast hingga 2020.

18. Bapak Ricky
Data konsumen kafe dan resto, dari gender, profesi, umur, tingkat ekonomi, preferensi menu, average spending, preferensi resto based on occasion, frekuensi kunjungan, brand preference dan data lainnya. Untuk wilayah Bandung serta Pulau Jawa, dan nasional.

19. Ibu Rahmi
Data Market Share Mie Sedaap & Market Size Mie Instant di Indonesia?

20. Bapak Sam
Data mengenai pertumbuhan dan konsumsi pasar semen di wilayah Bogor?

21. Tenri
Saya membutuhkan data laporan keuangan tahunan 5 tahun (tahun 2013, 2014, 2015, 2016, 2017) untuk seluruh bank konvensional maupun syariah di Indonesia.

22. TuanAnh Nguyen butuh Indonesia import data by HS code for HS 851712 and 851770.

23. Bapak AA butuh data market share tinta inkjet dan laserjet, tinta original vs non original, toner original vs no original.

24. Ibu MS butuh data lengkap penjualan TELEVISI dari seluruh PERUSAHAAN/INDUSTRI ELEKTRONIK yang ada di indonesia setiap tahun nya?

25. Bapak RS butuh copy IUP untuk PT. INDONESIAN CCI Reg. Number. —/IUP-OP.P/3317.5.44.11 TAHUN 2015 Tahapan Pelaksanaan: Operasi Produksi, Produksi: Gamping, Lokasi: Ds.Tahunan Kec. Sale Kab. Rembang REMBANG.

26. Ibu Diana AM butuh data tentang pasar jarum suntik di Indonesia, market share dan profil pemainnya.

27. Bapak Agus butuh tren pasar rokok, saluran distribusi rokok, trend harga jual, serta preferensi merek yang paling diminati konsumen.

28. Bapak x butuh makro analisis bisnis beton dan EPC di Indonesia termasuk forecasting sales dan laba 2019.

29. Ibu RY butuh data total nilai penjualan sektor pertambangan, sektor manufaktur, dan sektor infrastruktur & transportasi, serta breakdown per perusahaan.

30. Bapak Arya butuh data pangsa pasar dan data penjualan es krim di Indonesia.

31. Bapak AR butuh data populasi toko penjualan elektronik home appliance (televisi, AC, kulkas) di Jakarta per kotamadya.

32. Bapak CHR butuh database purchasing industri beserta contac person dan emailnya.

34. Ibu AYU butuh data marketshare dan market size lipstik di Indonesia tahun 2017 dan 2018.

35. Ibu Reza Aprinia butuh data Market Share dan Market Size kategori Skincare produk Sheet Mask tahun 2018-2019.

36. Bapak Ali M butuh data distribusi penjualan mobil per-provinsi dan per-category tahun 2017 dan 2018.

37. Bapak HH butuh riset mengenai pasar keju di Indonesia, khusus untuk jenis natural cheese.

38. Bapak DR butuh data market share dan market size perusahaan startup teknologi finansial (tekfin) atau fintech lending, serta strategi marketingnya.

39. Bapak Wisni DC butuh data market size dan market share produsen serta merek teratas cokelat olahan di Indonesia serta strategi marketingnya.

40. Bapak Fakhri butuh data market share radio periode 2017 dan 2018, serta pertumbuhan market size iklan radio di Indonesia.

41. Bapak PRG butuh market observation dan market investigation serta survei lapangan terkait persaingan pangsa pasar merek semen di salah satu provinsi di Pulau Jawa.

42. Ibu Hanna butuh survei lapangan tentang tren penjualan otomotif roda dua dan roda empat serta tren perilaku konsumen dalam membeli otomotif di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

43. Ibu TD butuh tiga data spesifik yakni a) Data importir ban di Indonesia, nama perusahaan, jenis ukuran yang diimpor dan kuantity ban import per tahun; b) Data produsen ban di Indonesia, nama perusahaan, jenis ukuran ban yang diproduksi, kuantity produksi per tahun; c) Data ekspor ban oleh perusahaan ban di indonesia, jenis ukuran ban dan kuantity per tahun.

44. Bapak WT butuh Consumer data statistic in hair products overall in Indonesia, brand analisis, and market outlook 2020-2024.

45. Ibu Radina butuh membutuhkan data caprolactam untuk tugas akhir saya, kira-kira saya bisa mendapatkan data kebutuhan caprolactam di asia tenggara secara spesifik tidak ya? Seperti di malaysia, brunei dan negara tetangga lainnya.

46. Bapak Mx butuh data produksi industri manufaktur per bulan dan per daerah di Indonesia.

47. Ibu YF butuh data 30 perusahaan farmasi dengan market share tertinggi di Indonesia.


Sementara pemilik data:
1. Yuliab memiliki data produksi dan direktori industri tekstil (hulu-antara-hilir) terbaru, harga yang ditawarkan negotiable.

2. Eka memiliki data ekspansi pemain baru di industri semen, harga yang ditawarkan Rp 300.000,- (nego)

3. Mr x memiliki data breakdown ekspor, info lengkap eksportir, voume dan harga, per HS number update per bulan

Duniaindustri.com membuka kesempatan bagi siapa saja yang memiliki data bernilai untuk melisting (menjualnya) melalui fitur ini. Pemilik data dapat menjelaskan secara rinci datanya untuk dilisting. Jika terjadi transaksi, duniaindustri.com akan menjadi penengah untuk mengecek, memvalidasi, dan membuat kriteria tertentu yang disetujui pembeli data (user) dan penjual data (pemilik data).(*)

Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 164 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:



Jumat, 27 September 2019

Tuban Petro Hidup Lagi dengan Suntikan Pemerintah

Pemerintah akan mengkonversi surat utang multitahun (multi years bond/MYB) milik PT Tuban Petrochemical Industries (Tuban Petro) senilai Rp 3,3 triliun menjadi saham dengan dukungan APBN. Pascakonversi, pemerintah akan memiliki 95,9 persen saham di TubanPetro.

Kebijakan pemerintah yang menyelesaikan utang MYB TubanPetro Rp3,3 triliun melalui konversi, sudah tepat. Hal ini akan memberi ruang kepada TubanPetro untuk mengembangkan bisnisnya lagi,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta, minggu lalu.

Saat ini proses konversi utang Multi Years Bond (MYB) PT Tuban Petrochemical Industries (Tuban Petro) tinggal menunggu Peraturan Pemerintah (PP). Regulasi tersebut bisa menjadi titik tolak pengembangan Tuban Petro sebagai basis industri petrokimia nasional yang terintegrasi.

Kementerian Perindustrian optimistis pada pengembangan Tuban Petro yang akan berkontribusi besar dalam membangkitkan kembali pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia. Langkah strategis ini juga dinilai mampu menjadi solusi untuk substitusi impor bahan baku industri petrokimia.

“Maka itu, jika ingin membesarkan kemampuan dari sisi petrokimia, persoalan di perusahaan tersebut perlu diselesaikan terlebih dahulu,” kata Sigit. Pengembangan TubanPetro pun akan membuat pasokan petrokimia bagi sektor industri lebih terjamin.

Kebijakan konversi tersebut telah masuk dalam Undang Undang (UU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2019. Saat ini, Kementerian Keuangan memiliki saham 70 persen di TubanPetro. Pascakonversi, pemerintah akan memiliki 95,9 persen saham di TubanPetro.

Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin Fridy Juwono mengatakan, langkah pengembangan Tuban Petro harus didukung semua pihak. “Kapasitas produksi di anak usaha Tuban Petro, khususnya PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang selama ini hanya difungsikan pengolah BBM, bisa ditingkatkan lagi,” tuturnya.

Langkah pengembangan dilakukan dengan membuat masterplan integrated petrochemical cluster. Dalam masterplan tersebut, direncanakan TPPI yang merupakan anak usaha TubanPetro dibangun aromatic center dan olefin center.

Saat ini, baru terbangun aromatic plant yang menghasilkan benzene toluene dan xylene (BTX), satu-satunya yang dimiliki Indonesia. “Karena produk-produk tersebut masih diimpor, sehingga bisa dijadikan substitusi impor untuk menghemat devisa,” ungkap Fridy.

Direktur Utama PT Tuban Petrochemical Industries Sukriyanto menyampaikan, perusahaan sudah siap untuk dikembangkan lebih lanjut melalui upaya revitalisasi yang diinisiasi pemerintah. Pasalnya, tiga anak usahanya, yakni PT TPPI, PT Petro Oxo Nusantara, dan Polytama Propindo, sudah beroperasi dengan baik dan stabil dengan pangsa pasar yang sudah cukup besar.

“Dari ketiga perusahaan tersebut, kami sudah lakukan perbaikan. Sehingga kalau hari ini, pemerintah melakukan pengambilalihan grup ini pun sudah siap untuk dikembangkan lebih lanjut guna menjawab kebutuhan,” paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan, penambahan saham pemerintah dari 70 persen menjadi 95,9 persen di Tuban Petro semakin cepat selesai maka lebih baik. Menurutnya, industri petrokimia merupakan tulang punggung kemajuan ekonomi negara, setelah industri logam dan industri pangan.

Urgensi pengembangan industri petrokimia dinilai mendesak karena Indonesia pernah menjadi yang terbesar di ASEAN di periode tahun 1985-1998 dari sisi kapasitas produksi. “Untuk itu, negara harus hadir dalam penguatan struktur industri petrokimia agar bisa kembali menjadi yang terbesar di ASEAN,” tandasnya.(*/)

Sumber: klik di sini
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 172 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 172 database, klik di sini
  • Butuh 23 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini

Pembangunan Infrastruktur hingga 2024 Butuh Rp 6.421 Triliun, Sentimen Positif bagi Sektor Baja

Pembangunan infrastruktur di Indonesia pada periode 2020-2024 diperkirakan membutuhkan dana Rp6.421 triliun sesuai rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) yang disusun pemerintah. Aliran dana tersebut berpotensi memberikan sentimen positif bagi market demand industri penunjang konstruksi, salah satunya industri baja.

"Jika dibandingkan belanja infrastruktur pemerintah tiap tahun sekitar Rp400 triliun, mendekati mungkin Rp500 triliun, maka sudah pasti Rp6.421 triliun tidak mungkin dibangun oleh pemerintah sendiri," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Jakarta, beberapa hari lalu.

Menurut dia, infrastruktur merupakan salah satu indikator untuk menarik investasi selain daya beli terjaga dan ekonomi yang stabil. Selama lima tahun ini, indeks kompetitif dan kualitas infrastruktur Indonesia meningkat, melampaui Filipina dan Vietnam karena pembangunan infrastruktur selama lima tahun ini sudah digenjot.

Meski begitu, lanjut dia, infrastruktur di Indonesia masih belum memadai dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Kebutuhan infrastruktur yang akan terus digenjot itu di antaranya jalan raya, air bersih, sanitasi, pelabuhan, telekomunikasi dan konektivitas lain.

Sri Mulyani mengapresiasi kementerian dan lembaga negara serta pemerintah daerah yang berinisiatif membangun infrastruktur yang tidak selalu mengandalkan APBD-APBN tetapi memanfaatkan skema KPBU.

Menteri Keuangan juga mendorong pemerintah daerah ikut memacu pertumbuhan ekonomi agar bisa di atas lima persen di tengah pelemahan ekomomi dunia. "Maka salah satu cara untuk meningkatkan pertahanan ekonomi dalam negeri, kita harus memacu pertumbuhan sumber-sumber ekonomi," katanya.

Selain, itu pemerintah juga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi investor salah satunya dengan adanya penjaminan dalam proyek pembangunan infrastruktur. Kementerian Keuangan memiliki BUMN yang membawa misi khusus yakni PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang keberadaannya saling melengkapi antara penjaminan dan pembiayaan.

"Kalau mampu bangun berbagai macam proyek, melalui KPBU dengan instrumen mulai pembiayaan dan penjaminan, di mana swasta merasa nyaman dan aman, maka dengan sendirinya dana itu akan tertarik datang ke Indonesia, sehingga kebutuhan Rp6.000 triliun bisa kita atasi," ucapnya.

Menurut analisis Duniaindustri.com, fokus pemerintah di bidang infrastruktur perlu diapresiasi karena mendorong permintaan pasar (market demand) industri pendukung konstruksi, seperti sektor baja. Besarnya aliran dana masuk ke infrastruktur akan mendorong market demand industri pendukung konstruksi melampaui proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional.

Meski demikian, industri baja masih menghadapi sejumlah tantangan seperti membanjirnya impor baik legal maupun ilegal, struktur industri yang belum kokoh, ditambah lagi rencana kenaikan harga gas yang bisa menggerus ongkos produksi sehingga memperkecil profitabilitas.(*/)

Sumber: klik di sini
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 172 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 172 database, klik di sini
  • Butuh 23 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini

Selasa, 24 September 2019

Susun Outlook 2020, Perkuat Marketing Intelligence Database

Menyongsong 2020, segala perangkat diperlukan untuk membuat kalkulasi dan proyeksi agar dapat menjadi pisau tajam guna mencari celah pertumbuhan baru. Duniaindustri.com menilai 'mesin' baru pertumbuhan harus diperjuangkan di saat ekonomi domestik melambat, serta sejumlah negara terancam resesi ekonomi. Perlambatan ekonomi domestik mesti dipandang sebagai peluang, meskipun ruangnya semakin terbatas dan sempit dengan persaingan lebih ketat.

Tren efisiensi 'potong biaya' makin mencuat untuk korporasi skala besar. Hal ini dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi nasional, kemerosotan harga komoditas dunia, serta perang dagang antara AS dan China. Pada Kuartal III 2019, tren industri cenderung berubah dengan sangat cepat, berdasarkan riset data Duniaindustri.com. Produk dengan harga jual yang lebih kompetitif, pelayanan prima, cepat sampai ke konsumen, serta kualitas wahid menjadi preferensi utama konsumen, di saat ekonomi melambat.

Selain itu, para pelaku industri cenderung memompa volume penjualan dengan mengorbankan harga jual. Singkat kata, harga jual boleh ditekan, tapi volume penjualan mesti bertumbuh.
Di sisi lain, konsumen saat ini cenderung lebih memilih dalam berbelanja yang seperlunya, walaupun terjadi tren peningkatan dalam aktivitas pelesiran. Sementara upaya perbaikan pemerataan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah dengan ratusan proyek di seluruh Indonesia. Demikian cuplikan tren ekonomi yang sedang terjadi saat ini di negeri kita.

Persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kemampuan perusahaan untuk mengendalikan harga jual pun kini menjadi terbatas. Tidak lagi mudah bagi produsen mematok laba yang tinggi dengan menaikkan harga. Sebab harga yang tinggi membuat produk tersebut akan dijauhi oleh pembelinya. Pembeli akan lebih beralih ke produk yang berkualitas baik, namun berharga murah, serta mempunyai layanan purna jual cepat dan mudah. Ironisnya, dengan kondisi pasar yang semakin sulit ini, manajemen justru dituntut untuk meningkatkan laba perusahaan. Tidak ada pilihan lain, bahwa tuntutan itu hanya bisa dilakukan jika perusahaan mampu menurunkan biaya (cost reduction) dan menghilangkan proses-proses yang tidak memberikan nilai tambah.

Berbicara nilai tambah, makin banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi informatika terkini untuk meningkatkan kemampuan dan strategi penetrasi pasar. Tak ketinggalan teknologi big data.
Karena itu, Duniaindustri.com, sebuah startup khusus di segmen industri, berupaya untuk memfasilitas hal tersebut dengan terus mengupdate database industri. Selain itu, Duniaindustri.com juga meningkatkan pelayanan bagi pelanggan dan keamanan bertransaksi online dengan mengadopsi teknologi "easy digital download". Dengan teknologi ini, user atau pelanggan dapat dengan mudah bertransaksi serta mengakses database industri secara lebih cepat, praktis, kapanpun dan di manapun berada.

Saat ini lebih dari 172 data historis industri dari berbagai sektor ekonomi dan industri manufaktur (tekstil, agro, kimia, makanan-minuman, elektronik, farmasi, otomotif, rokok, semen, perkapalan, dan lainnya), komoditas, pertanian, perkebunan, sumber daya mineral, logistik, infrastruktur, properti, perbankan, reksadana, media, consumer, hingga makro-ekonomi, menjadi kumpulan database di duniaindustri.com.

Per awal April 2019, detektif industri juga dilengkapi tools (instrumen analisis) untuk melakukan market intelligence (competitor intelligence) dengan lebih terukur, komprehensif, dan berkesinambungan. Duniaindustri.com juga memperluas coverage basis data dan database spesifik guna menangkap seluruh aktivitas industri di seluruh sektor usaha di Indonesia.

172 data historis industri yang bisa dimanfaatkan antara lain (update September 2019):
Sumber: di sini
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 172 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 172 database, klik di sini
  • Butuh 23 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini

Minggu, 22 September 2019

Mencari Peluang 'Mesin' Pertumbuhan Baru di 2020

Menyongsong 2020, segala perangkat diperlukan untuk membuat kalkulasi dan proyeksi agar dapat menjadi pisau tajam guna mencari celah pertumbuhan baru. Memang 'mesin' baru pertumbuhan harus diperjuangkan di saat ekonomi melemah. Perlambatan ekonomi mesti dipandang sebagai peluang, meskipun ruangnya semakin terbatas dan sempit dengan persaingan lebih ketat.

Tren efisiensi 'potong biaya' makin mencuat untuk korporasi skala besar. Hal ini dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi nasional, kemerosotan harga komoditas dunia, serta perang dagang antara AS dan China. Pada Kuartal III 2019, tren industri cenderung berubah dengan sangat cepat, berdasarkan riset data Duniaindustri.com. Produk dengan harga jual yang lebih kompetitif, pelayanan prima, cepat sampai ke konsumen, serta kualitas wahid menjadi preferensi utama konsumen.

Selain itu, para pelaku industri cenderung memompa volume penjualan dengan mengorbankan harga jual. Singkat kata, harga jual boleh ditekan, tapi volume penjualan mesti bertumbuh. 


Di sisi lain, konsumen saat ini cenderung lebih memilih dalam berbelanja yang seperlunya, walaupun terjadi tren peningkatan dalam aktivitas pelesiran. Sementara upaya perbaikan pemerataan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah dengan ratusan proyek di seluruh Indonesia. Demikian cuplikan tren yang sedang terjadi saat ini di negeri kita.


Persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kemampuan perusahaan untuk mengendalikan harga jual pun kini menjadi terbatas. Tidak lagi mudah bagi produsen mematok laba yang tinggi dengan menaikkan harga. Sebab harga yang tinggi membuat produk tersebut akan dijauhi oleh pembelinya. Pembeli akan lebih beralih ke produk yang berkualitas baik, namun berharga murah, serta mempunyai layanan purna jual cepat dan mudah. Ironisnya, dengan kondisi pasar yang semakin sulit ini, manajemen justru dituntut untuk meningkatkan laba perusahaan. Tidak ada pilihan lain, bahwa tuntutan itu hanya bisa dilakukan jika perusahaan mampu menurunkan biaya (cost reduction) dan menghilangkan proses-proses yang tidak memberikan nilai tambah.

Berbicara nilai tambah, makin banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi informatika terkini untuk meningkatkan kemampuan dan strategi penetrasi pasar. Tak ketinggalan teknologi big data.


Karena itu, Duniaindustri.com, sebuah startup khusus di segmen industri, berupaya untuk memfasilitas hal tersebut dengan terus mengupdate database industri. Selain itu, Duniaindustri.com juga meningkatkan pelayanan bagi pelanggan dan keamanan bertransaksi online dengan mengadopsi teknologi "easy digital download". Dengan teknologi ini, user atau pelanggan dapat dengan mudah bertransaksi serta mengakses database industri secara lebih cepat, praktis, kapanpun dan di manapun berada.


Saat ini lebih dari 172 data historis industri dari berbagai sektor industri manufaktur (tekstil, agro, kimia, makanan-minuman, elektronik, farmasi, otomotif, rokok, semen, perkapalan, dan lainnya), komoditas, pertanian, perkebunan, sumber daya mineral, logistik, infrastruktur, properti, perbankan, reksadana, media, consumer, hingga makro-ekonomi, menjadi kumpulan database di duniaindustri.com.

Per awal April 2019, detektif industri juga dilengkapi tools (instrumen analisis) untuk melakukan market intelligence (competitor intelligence) dengan lebih terukur, komprehensif, dan berkesinambungan. Duniaindustri.com juga memperluas coverage basis data dan database spesifik guna menangkap seluruh aktivitas industri di seluruh sektor usaha di Indonesia.



Sumber: di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 172 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 172 database, klik di sini
  • Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 19 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 10 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market research dan kajian finansial, klik di sini