Sarana bertukar informasi spesifik di sektor industri. Berbagi data, market trends, market analysis, database khusus, riset pasar, competitor intelligence, market intelligence, referensi bisnis, sumber data, outlook dan ulasan pasar, peta persaingan, kompetisi brand, dan lainnya.
Duniaindustri.com (Februari 2023) – Market trend di kuartal I 2023 penuh dengan kejutan dan tantangan. Bagaimana tidak, pandemi Covid-19 boleh jadi telah sirna, namun efeknya justru belum mereda. Pemulihan aktivitas masyarakat pasca Covid-19 mestinya mampu menggairahkan ekonomi dan iklim bisnis, namun sebaliknya terhantam tantangan lain berupa lonjakan inflasi dan suku bunga yang membuat biaya modal menjadi tinggi.
Di sisi lain, pergeseran siklus bisnis pasca Covid-19 membuat bisnis startup digital ‘seakan kehilangan momentum’ dengan kondisi terburuk. Sejumlah startup digital bahkan terpaksa menutup operasional karena tak mampu memperoleh suntikan dana baru, setelah mengalami kerugian operasional, menurut tim Duniaindustri.com.
Secara tahunan, inflasi di Indonesia melonjak menjadi 5,51% sepanjang tahun 2022, menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Secara bulanan, inflasi pada Desember 2022 sebesar 0,66%, tertinggi jika dibandingkan dengan tiga periode ke belakang.
Kenaikan inflasi ini yang disertai dengan kenaikan suku bunga acuan, menurut tim Duniaindustri.com, membuat biaya modal (cost of fund) menjadi tinggi. Namun, kondisi ini tidak dikompensasi dengan peningkatan market demand. Salah satu faktor yang cukup krusial karena ketiadaan stimulus pemerintah, yang mendekati masa pemilu 2024, sangat berbeda dengan kondisi era Covid-19 di mana pemerintah jor-joran memberikan insentif bagi masyarakat.
Akumulasi kondisi ini membuat iklim bisnis terasa berjalan melambat di kuartal I 2023. Ditambah lagi badai yang menerpa bisnis startup digital yang belum mereda. Lihat saja, perusahaan layanan belanja online (e-commerce) JD.ID mengumumkan akan menyetop menerima pesanan mulai 15 Februari 2023 dan perusahaan akan menutup total usahanya pada 31 Maret mendatang. Pengumuman itu tercantum di website resmi JD.ID.
"Dengan sangat menyesal kami mengumumkan JD.ID akan berhenti menerima pesanan mulai 15 Februari 2023 dan seluruh servis akan dihentikan efektif mulai 31 Maret 2023," tulis pengumuman JD.ID, kemarin.
Selanjutnya, JD.ID menginformasikan akan memberi waktu bagi seluruh mitra pengguna dan penjual untuk menyelesaikan transaksinya hingga akhir Maret 2023. JD.ID merupakan perusahaan patungan e-commerce China JD.com dan Provident Capital. Sebelum pengumuman tutup kali ini, JD.ID menutup cabang logistiknya, JDL Express Indonesia, per 22 Januari 2023.
Rencana penutupan JDL Express Indonesia ini muncul setelah sebuah laporan mengatakan JD.com berencana untuk keluar dari Indonesia dan Thailand pada awal 2023.
Sebelumnya, tahun 2022 JD.ID mengambil langkah PHK terhadap karyawan demi mempertahankan eksistensi perusahaan dengan kondisi pasar Indonesia. “Perusahaan melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana di dalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan,” ujar Director of General Management JD.ID Jenie Simon, waktu itu.
Selain JD.ID, sebelumnya startup platform game dan turnamen online asal India, yakni Mobile Premier League (MPL), yang memutuskan tidak beroperasi lagi di Indonesia.“Per tanggal 30 May 2022, MPL tidak lagi beroperasi di wilayah Indonesia. Semua Turnamen, Pertandingan, dan fitur Top Up telah dinonaktifkan, namun fungsi penarikan Berlian masih dapat di akses sehingga semua Berlian Top Up telah di konversi ke Berlian Kemenangan dan kamu dapat menarik semua Berlian Kemenangan melalui channel penarikan yang tersedia.,” tulis MPL Indonesia di situsnya.
Diketahui, MPL merupakan startup asal India yang saat ini sudah merambah ke berbagai negara Asia Pasifik, Amerika Serikat (AS), dan Eropa. Tidak disebutkan secara pasti alasan MPL hengkang dari Indonesia dan jumlah pekerja di Indonesia yang di-PHK. Namun, mengutip sejumlah sumber, perusahaan tersebut diduga memberhentikan setidaknya 10% dari total pekerjanya.
Sejak 2022, kabar gelombang PHK ratusan pekerja di sejumlah startup di dalam negeri, seakan membebani jalur pemulihan sektor lain yang baru saja mulai bangkit dan lepas dari efek pandemi. Bahkan startup dompet digital besutan BUMN, yakni LinkAja, tidak luput melakukan gelombang PHK terhadap pekerjanya.
Hingga pekan terakhir Mei 2022, berdasarkan pemantauan tim Duniaindustri.com, selain MPL, terdapat enam startup yang melakukan PHK terhadap pekerjanya. Keenam startup itu adalah Zenius, LinkAja, Tanihub, Fabelio, Uang Teman, hingga JD.ID. Sejumlah pengamat, praktisi startup, dan analis menilai arus pendanaan di bisnis startup makin sulit, yang salah satunya dipengaruhi volatilitas sektor finansial.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Market database Manufacturing data Market research data Market leader data Market investigation Market observation Market intelligence Monitoring data Market Survey/Company Survey Multisource compilation data Market domestic data Market export data Market impor data Market directory database Competitor profilling Market distribution data Company database/directory Mapping competition trend Profiling competitor strategy Market data analysist Historical data Time series data Tabulation data Factory directory database Market segmentation data Market entry strategy analysist Big data processor Financial Modeling/Feasibility Study Price trend analysist Data business intelligence Customized Direktori Database
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 261 database, klik di sini ** Butuh competitor intelligence, klik di sini *** Butuh copywriter specialist, klik di sini **** Butuh content provider (branding online), klik di sini ***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 261 database, klik di sini
Duniaindustri.com (Januari 2023) – Perusahaan layanan belanja online (e-commerce) JD.ID mengumumkan akan menyetop menerima pesanan mulai 15 Februari 2023 dan perusahaan akan menutup total usahanya pada 31 Maret mendatang. Pengumuman itu tercantum di website resmi JD.ID.
"Dengan sangat menyesal kami mengumumkan JD.ID akan berhenti menerima pesanan mulai 15 Februari 2023 dan seluruh servis akan dihentikan efektif mulai 31 Maret 2023," tulis pengumuman JD.ID, kemarin.
Selanjutnya, JD.ID menginformasikan akan memberi waktu bagi seluruh mitra pengguna dan penjual untuk menyelesaikan transaksinya hingga akhir Maret 2023. JD.ID merupakan perusahaan patungan e-commerce China JD.com dan Provident Capital. Sebelum pengumuman tutup kali ini, JD.ID menutup cabang logistiknya, JDL Express Indonesia, per 22 Januari 2023.
Rencana penutupan JDL Express Indonesia ini muncul setelah sebuah laporan mengatakan JD.com berencana untuk keluar dari Indonesia dan Thailand pada awal 2023.
Sebelumnya, tahun 2022 JD.ID mengambil langkah PHK terhadap karyawan demi mempertahankan eksistensi perusahaan dengan kondisi pasar Indonesia. “Perusahaan melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana di dalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan,” ujar Director of General Management JD.ID Jenie Simon, waktu itu.
Selain JD.ID, sebelumnya startup platform game dan turnamen online asal India, yakni Mobile Premier League (MPL), yang memutuskan tidak beroperasi lagi di Indonesia.“Per tanggal 30 May 2022, MPL tidak lagi beroperasi di wilayah Indonesia. Semua Turnamen, Pertandingan, dan fitur Top Up telah dinonaktifkan, namun fungsi penarikan Berlian masih dapat di akses sehingga semua Berlian Top Up telah di konversi ke Berlian Kemenangan dan kamu dapat menarik semua Berlian Kemenangan melalui channel penarikan yang tersedia.,” tulis MPL Indonesia di situsnya.
Diketahui, MPL merupakan startup asal India yang saat ini sudah merambah ke berbagai negara Asia Pasifik, Amerika Serikat (AS), dan Eropa. Tidak disebutkan secara pasti alasan MPL hengkang dari Indonesia dan jumlah pekerja di Indonesia yang di-PHK. Namun, mengutip sejumlah sumber, perusahaan tersebut diduga memberhentikan setidaknya 10% dari total pekerjanya.
Sejak 2022, kabar gelombang PHK ratusan pekerja di sejumlah startup di dalam negeri, seakan membebani jalur pemulihan sektor lain yang baru saja mulai bangkit dan lepas dari efek pandemi. Bahkan startup dompet digital besutan BUMN, yakni LinkAja, tidak luput melakukan gelombang PHK terhadap pekerjanya.
Hingga pekan terakhir Mei 2022, berdasarkan pemantauan tim Duniaindustri.com, selain MPL, terdapat enam startup yang melakukan PHK terhadap pekerjanya. Keenam startup itu adalah Zenius, LinkAja, Tanihub, Fabelio, Uang Teman, hingga JD.ID. Sejumlah pengamat, praktisi startup, dan analis menilai arus pendanaan di bisnis startup makin sulit, yang salah satunya dipengaruhi volatilitas sektor finansial.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Market database Manufacturing data Market research data Market leader data Market investigation Market observation Market intelligence Monitoring data Market Survey/Company Survey Multisource compilation data Market domestic data Market export data Market impor data Market directory database Competitor profilling Market distribution data Company database/directory Mapping competition trend Profiling competitor strategy Market data analysist Historical data Time series data Tabulation data Factory directory database Market segmentation data Market entry strategy analysist Big data processor Financial Modeling/Feasibility Study Price trend analysist Data business intelligence Customized Direktori Database
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 261 database, klik di sini ** Butuh competitor intelligence, klik di sini *** Butuh copywriter specialist, klik di sini **** Butuh content provider (branding online), klik di sini ***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 261 database, klik di sini
Duniaindustri.com merupakan start-up (perusahaan rintisan) yang fokus di sektor industri di Indonesia (platform riset data di segmen industri). Dengan peningkatan kapabilitas dan jumlah tim, Duniaindustri.com bertransformasi menjadi Indonesia Industrial Total Solution. Kini Duniaindustri.com dilengkapi dengan tim jurnalis, analis, buzzer, digital marketer, super programmer, digital desainer, field survey, consultant, dan data scientist yang menunjang performance secara menyeluruh. Dengan tagline Pionir Berita dan Komunitas Industri, Duniaindustri.com hadir dengan visi memajukan sektor industri dan pelaku usaha di Indonesia. Duniaindustri.com berkembang secara independen dengan menjunjung tinggi kepercayaan dan kenyamanan pengguna.
Duniaindustri.com berdiri sejak 2011 didukung dengan tim kreatif dan inovatif guna menjawab tantangan masa depan. Inovasi tiada henti merupakan salah satu motto Duniaindustri.com dengan pengembangan sejumlah fitur terbaru. Sejak 2011, member kami terus bertambah sejalan dengan penetrasi pasar yang efektif dan terarah. Dalam hal database spesifik, terdapat lebih dari 261 data industri khusus dengan didukung data provider andal di seluruh sektor industri.
Duniaindustri.com sebagai startup big data dan market research mempeluas coverage sumber dengan berbasis database ekspor impor (exim) yang menjangkau 10.826 pos tarif produk HS code dan 19.791 direktori perusahaan customize. Diharapkan kolaborasi sumber tersebut ditambah metode survei dan kuesioner dapat menjadi referensi andalan bagi riset pasar di Indonesia.
Duniaindustri.com telah menangani puluhan proyek data hingga riset persaingan pasar dari perusahaan kecil, menengah, besar di Indonesia, terutama dari Jakarta, Bogor, Cikarang, Bandung, Yogya, Surabaya, Sidoarjo, Palembang, Palu, Bali, dan daerah lainnya, bahkan dari India dan China. Per awal April 2017, detektif industri juga dilengkapi tools (instrumen analisis) untuk melakukan market intelligence (competitor intelligence) dengan lebih terukur, komprehensif, dan berkesinambungan. Duniaindustri.com juga memperluas coverage basis data dan database spesifik guna menangkap seluruh aktivitas industri di seluruh sektor usaha di Indonesia. Database tersedia dalam bentuk data mentah (raw data) dalam format excel, zip, power point, pdf ataupun data olahan.
Saat ini Duniaindustri.com menghimpun lebih dari 1.000 UKM, 500 industri skala besar di Indonesia, dan lebih dari 10.000 basis konsumen, serta industrial agent dari 10 negara seperti Korea Selatan, Jepang, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah. Duniaindustri.com juga memiliki basis data industri terlengkap, mulai dari direktori bisnis, kapasitas produksi, utilisasi, jumlah tenaga kerja, hingga target pasar (ekspor maupun domestik) dari seluruh industri manufaktur di Indonesia, mencakup sektor consumer goods, perkebunan, pengolahan sumber daya alam (SDA), dan lainnya. Sektor industri lain seperti perdagangan, jasa, kehutanan, perbankan, properti, konstruksi, dan infrastruktur.
Pada awal 2019, Duniaindustri.com menerapkan strategi scale up (pengembangan ukuran bisnis) dengan upaya penambahan tim internal hingga 50 orang di berbagai daerah di Indonesia. Duniaindustri.com, startup segmen khusus industri, juga sedang mengembangkan big data database 15.000 perusahaan industri (pengolahan/manufaktur) di Indonesia. Seiring tren permintaan big data yang makin meningkat, Duniaindustri.com terus bertransformasi menjadi startup big data, riset pasar, company survey terkemuka di Indonesia.
Jumlah big data database ataupun direktori dengan target 50.000 perusahaan industri akan terus diupdate dan menjadi salah satu fitur terbaru dan andalan dari Duniaindustri.com. Dari jumlah itu, big data direktori perusahaan tersebut mencakup 50 sektor industri dan terus bertambah.
Untuk mempercepat akselerasi pertumbuhan dan menghadapi tantangan ke depan, Duniaindustri.com menunjuk tim pengelola untuk mengoperasikan start-up ini, yakni:
Andryanto Suwismo (executive Duniaindustri.com)
Jurnalis lulusan dari Universitas Negeri Jakarta ini memutuskan terjun di dunia industri dan investasi. Dengan background dunia jurnalis (Investor Daily dan Indonesia Finance Today) serta Ketua Forum Wartawan Industri (Forwin) 2010-2012, ditambah lagi lama berkecimpung di sektor industri dan pasar modal, hal itu dirasa cukup untuk memulai startup baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
Duniaindustri.com (Januari 2023) – Tim Duniaindustri.com menganalisis market trend di kuartal I 2023 untuk memproyeksikan demand yang bakal terjadi. Ada dua pengaruh besar yang bakal membayangi market demand trend di kuartal I 2023 yakni peak season Ramadhan versus kenaikan suku bunga untuk meredam inflasi.
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan level Suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7- DRRR ) sebesar 25 basis poin (bps) sehingga menjadi 5,75 persen. Kemudian untuk suku bunga deposit facility juga naik sebesar 25 basis poin menjadi level 5 persen serta suku bunga lending facility naik 25 basis poin menjadi 6,50 persen.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan bahwa dengan keputusan ini maka secara kumulatif total kenaikan suku bunga acuan sebesar 225 basis poin sejak Agustus 2022. Dijelaskan bahwa kebijakan suku bunga terbaru tersebut menjadi strategi utama untuk mengendalikan inflasi.
Tim Duniaindustri.com menilai kenaikan suku bunga acuan akan membuat cost of fund menjadi lebih mahal sehingga sedikit banyak akan menghambat pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan diimbangi dengan sentimen peak season, yakni periode awal Ramadhan, yang jatuh pada akhir kuartal I 2023, menurut tim Duniaindustri.com. Sejumlah produk manufaktur dan pangan diprediksi menikmati pertumbuhan tinggi seiring lonjakan demand untuk memenuhi kebutuhan peak season.
Tim Duniaindustri.com mencermati setidaknya sejumlah produk manufaktur seperti makanan minuman olahan, tekstil dan produk tekstil, plastik dan kimia, serta kendaraan bermotor akan terdorong demandnya oleh sentimen peak season. Awal Ramadhan hingga Lebaran 2023 yang jatuh di minggu keempat Maret hingga minggu keempat April biasanya menjadi pendorong utama demand di peak sesoan, seiring perbaikan daya beli konsumen secara merata.
Namun, tantangan berupa inflasi tinggi, kenaikan suku bunga, serta kenaikan hargaa energi masih membayangi dan berpotensi melemahkan demand secara terbatas. “Perlu adanya stimulus baru dari pemerintah guna menggairahkan market demand lokal dan memberdayakan produksi lokal, untuk meredam kekhawatiran eksternal terutama ancaman resesi global,” ungkap tim Duniaindustri.com.
Bank Indonesia (BI) menyatakan kinerja penjualan eceran periode Desember 2022 yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) tumbuh 0,04% menjadi 216,4 poin. Kinerja penjualan eceran yang tumbuh positif tersebut didorong oleh pertumbuhan kelompok peralatan informasi dan komunikasi yang tercatat meningkat dari kontraksi pada bulan sebelumnya. Secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan tumbuh sebesar 6,3% (mtm), meningkat dari 0,4% (mtm) pada bulan sebelumnya.
“Peningkatan terjadi pada mayoritas kelompok terutama subkelompok sandang, kelompok peralatan informasi dan komunikasi yang ditopang oleh masih tingginya penjualan TV digital, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang didorong oleh perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) natal, periode libur dan akhir tahun, serta strategi potongan harga yang mendukung permintaan domestik,” tulis laporan BI, Selasa (10/1).
Dari sisi harga, BI memperkirakan tekanan inflasi pada Februari dan Mei 2023 (3 dan 6 bulan yang akan datang) akan menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Februari dan Mei 2023 tercatat masing-masing sebesar 134,6 dan 140,2 turun dari 138,0 dan 140,8 (Januari dan April 2023). Penurunan harga diperkirakan terjadi karena stok barang yang mencukupi. (*/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)
Market database Manufacturing data Market research data Market leader data Market investigation Market observation Market intelligence Monitoring data Market Survey/Company Survey Multisource compilation data Market domestic data Market export data Market impor data Market directory database Competitor profilling Market distribution data Company database/directory Mapping competition trend Profiling competitor strategy Market data analysist Historical data Time series data Tabulation data Factory directory database Market segmentation data Market entry strategy analysist Big data processor Financial Modeling/Feasibility Study Price trend analysist Data business intelligence Customized Direktori Database
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 261 database, klik di sini ** Butuh competitor intelligence, klik di sini *** Butuh copywriter specialist, klik di sini **** Butuh content provider (branding online), klik di sini ***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 261 database, klik di sini
Duniaindustri.com (Januari 2023) -- Penjualan semen domestik pada bulan Desember 2022 mencapai 5,6 juta ton (-3,6% YoY, 0,6% MoM), menjadikan volume penjualan semen sepanjang 2022 sebesar 63 juta ton, turun 3,4% YOY.
Analis Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Emma Fauni, mengatakan menurunnya penjualan semen secara keseluruhan pada tahun 2022 disebabkan penjualan semen kantong yang lebih rendah, yang turun sebesar 8,7% YoY. "Hal ini sebagian besar mencerminkan permintaan yang lebih lambat dari pengembang properti dan kegiatan renovasi rumah. Sementara itu, penjualan grosir tumbuh sebesar 14,5% di sepanjang 2022," kata Emma dalam keterangan tertulis, kemarin.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan penjualan semen sebesar 1,4 juta ton (-8.2% YoY, flat MoM) pada bulan Desember, membawa penjualan semen sepanjang 2022 sebesar 15,5 juta ton (-6.4% YoY) yang terseret oleh penjualan Jawa sebesar -7.1% YoY. Sementara Jawa Barat datar, Jawa Tengah mengalami kontraksi sebesar 24,8% YoY.
"Manajemen INTP mengantisipasi bahwa inflasi yang tinggi dan resesi global akan tetap menjadi perhatian mereka," ujar Emma.
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mencatat penjualan semen domestik sebesar 2.6 juta ton (-7.7% YoY, 0.2% MoM), sehingga penjualan sepanjang 2022 turun 4.9% YoY, sedikit lebih baik dari INTP. Di sepanjang 2022, pangsa pasar SMGR turun menjadi 47.0% (vs. 47.8% di FY21). Sementara itu, total penjualan grup turun lebih dalam sebesar 11,5% YoY di FY22 karena penurunan penjualan ekspor sebesar 41,1% YoY.
Emma memproyeksikan secara konservatif bahwa permintaan semen tahun ini akan tumbuh pada kisaran datar hingga low single digit karena penjualan semen kantong diperkirakan akan tetap lemah selama tahun pemilihan umum. Sementara itu, penjualan semen curah kemungkinan akan mendorong lebih banyak pertumbuhan tahun ini didukung oleh anggaran infra yang lebih tinggi yang dialokasikan oleh pemerintah.
Analis Tim Riset Indo Premier Sekuritas, Jovent Muliadi dan Anthony, menambahkan penjualan semen secara musiman di kuartal IV 2022 mencapai posisi terendah dalam 15 tahun terakhir. Di sisi lain, demand semen di Januari 2023 juga tetap lemah.
“Meski beberapa produsen semen mengintensifkan potongan harga yang meniadakan kenaikan harga Oktober, diperkirakan harga akan melemah di 1H 2023," tulis analis Tim Riset Indo Premier Sekuritas, Jovent Muliadi dan Anthony, dalam kesimpulan risetnya.
Jovent dan Anthony melihat, volume semen domestik turun 4% yoy (-7% ex Hongshi), meski naik 1% mom di Desember 2022. Permintaan semen kemasan turun 8% yoy/+1% mom tetapi sedikit diimbangi oleh pertumbuhan permintaan semen curah (+9% yoy/flat mom).
"Secara kumulatif, volume domestik keseluruhan turun 3% yoy (-6% yoy ex Hongshi, terlemah sejak 1999 tidak termasuk FY 2020 saat Covid)," tulisnya.
"Kami yakin hal ini disebabkan oleh: 1) aktivitas renovasi dan penjualan properti primer yang lemah sampai batas tertentu, dan 2) kenaikan harga jual rata-rata (ASP) yang agresif (18-22%). Kenaikan tajam harga BBM juga memperburuk daya beli," tambahnya.
Tim Riset juga melihat, volume agregat 2 pemain besar turun 8% yoy di 12M22. Volume SMGR anjlok 9% yoy, sementara INTP sedikit lebih baik di -6% yoy. Sebaliknya, pemain non-big 2 (ex. Hongshi) berhasil membukukan volume yang mendatar di 12M22, didukung oleh volume yang kuat dari Semen Merah Putih sebesar 9% yoy, diikuti oleh Semen Baturaja sebesar 4% yoy, sementara pemain lain mengalami pertumbuhan volume yang negatif.
"Hal ini mengakibatkan penurunan pangsa pasar untuk 2 pemain besar dari 77/75% di FY20/21 menjadi 72% di FY22. Pada saat yang sama, pangsa pasar Semen Merah Putih terus meningkat dari 4/6% di FY20/21 menjadi 7% di FY22," jelasnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)
Market database Manufacturing data Market research data Market leader data Market investigation Market observation Market intelligence Monitoring data Market Survey/Company Survey Multisource compilation data Market domestic data Market export data Market impor data Market directory database Competitor profilling Market distribution data Company database/directory Mapping competition trend Profiling competitor strategy Market data analysist Historical data Time series data Tabulation data Factory directory database Market segmentation data Market entry strategy analysist Big data processor Financial Modeling/Feasibility Study Price trend analysist Data business intelligence Customized Direktori Database
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 261 database, klik di sini ** Butuh competitor intelligence, klik di sini *** Butuh copywriter specialist, klik di sini **** Butuh content provider (branding online), klik di sini ***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 261 database, klik di sini
Duniaindustri.com (Januari 2023) -- Berbagai tantangan dan peluang masih membayangi industri baja nasional. Dengan peranan penting sebagai mother industry, sektor industri baja memiliki potensi perkembangan yang cukup signifikan di Indonesia.
Terlebih lagi mengingat Indonesia masih menjadi emerging country yang terus membangun baik infrastruktur maupun segmen konstruksi lainnya. Untuk mengcover rekam jejak industri ini dalam digital database, siapa market leader, tren pertumbuhan pasar, serta bagaimana peta persaingannya, simak ulasan 17 digital database berikut ini:
Berikut penjelasan detail masing-masing dari 17 digital database:
1) Database Direktori 331 Perusahaan Besi Baja Hulu dan Hilir di Indonesia (Update 2022) ini dirilis minggu ketiga Desember 2022 menampilkan database terlengkap dan direktori perusahaan besi baja dari hulu hingga hilir di Indonesia. Database Direktori 331 Perusahaan Besi Baja Hulu dan Hilir di Indonesia (Update 2022) ini melengkapi 260 database spesifik dan data riset per sektor yang dikoleksi duniaindustri.com.
Database Direktori 331 Perusahaan Besi Baja Hulu dan Hilir di Indonesia (Update 2022) ini terangkum dalam 133 halaman pdf berukuran 3,23 MB untuk memudahkan proses download, sedangkan versi microsoft word tersedia secara pembayaran offline. Tim duniaindustri.com juga melayani jasa tambahan sebagai pelengkap dari database direktori ini, berupa layanan survei perusahaan, penyebaran kuesioner, observasi perusahaan (company observation), investigasi perusahaan (company investigation), customized database direktori, dan lainnya.
Database ini merupakan perwujudan layanan big data duniaindustri.com yang menawarkan nilai lebih (value added) bagi penggunanya (user). Database Direktori 331 Perusahaan Besi Baja Hulu dan Hilir di Indonesia (Update 2022) ini berisi nama perusahaan, alamat, kontak person, email, no telpon serta informasi spesifik lainnya.
Direktori perusahaan ini berasal dari hasil monitoring big data duniaindustri.com, survei terbatas, serta kompilasi data terpercaya dari kementerian terkait, asosiasi industri, sejumlah perusahaan di Indonesia, dan diolah duniaindustri.com.
Selanjutnya, 18) Database Direktori 448 Perusahaan Bank dan Lembaga Pembiayaan; 19) Direktori Database 460 Perusahaan Investasi dan Reksadana; 20) Database Direktori 418 Perusahaan Konstruksi di Indonesia; 21) Database Direktori Spesifik 202 Perusahaan Rokok di Indonesia (Update 2020); 22) Database Direktori Spesifik 450 Perusahaan Kimia, Petrokimia, dan Plastik (Update 2020); 23) Database Direktori Spesifik 311 Perusahaan Semen dan Bahan Bangunan (Update 2020); 24) Database Direktori Spesifik 274 Perusahaan Ritel Modern (Update 2020); 25) Database Spesifik Direktori 200 Perusahaan Kosmetik (Profil Top 10 Perusahaan Kosmetik Terbesar); 26) Database Direktori 203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market Share); 27) Database Direktori 364 Perusahaan Farmasi, Obat, Alat Kesehatan di Indonesia; 28) Database Direktori 845 Perusahaan Kendaraan Bermotor; 29) Database Direktori 935 Perusahaan Elektronik di Indonesia; 30) Database 1.452 Direktori Perusahaan Tekstil dan Garmen; 31) Database 165 Direktori Perusahaan Baja di Indonesia; 32) Data Buyer Agent Tekstil Terbesar dan Representative Office di Indonesia.
Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Seluruh riset data dan kumpulan database direktori disajikan secara lengkap dalam indeks data industri, yang kini menampilkan 260 database spesifik sesuai kebutuhan users.(*)
2) Database Direktori 208 Perusahaan Besi dan Baja di Indonesia (Update 2021) ini dirilis minggu kedua Desember 2021 menampilkan database terlengkap dan direktori perusahaan paling komprehensif terkait informasi spesifik perusahaan-perusahaan besi dan baja meliputi segmen long product, flat product, dan engineering & fabricator.
Produk baja jenis long product antara lain billet, round bars, profile, channels, wire rod, nails and nail wire, high carbon, wire mesh, bolt and nuts. Sementara baja jenis flat product antara lain 1) steel slab (slab steel plant); 2) Hot Rolled coils (hot strip and plate mills); 3) Cold rolled coil (cold rolling mills); 4) Coil & plate cutting manufacturers; 5) Longitudinal and Spiral welded steel pipe. Sementara produk baja jenis engineering & fabricator mencakup tower fabricators.(*)
3) Data Trend Harga HRC dan CRC Periode 2016-2021 (Komparasi Harga di China dan Indonesia) ini dirilis minggu ketiga Juni 2021 menampilkan riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, market outlook, dan database digital terlengkap di Indonesia. Riset data ini berisi 51 halaman pdf berukuran 5,6 MB yang dibuat untuk menjadi panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas.
Riset data ini dimulai dengan menampilkan ulasan singkat (highlights) perekonomian nasional yang terpengaruh dua kejadian besar pada 2019 yakni perang dagang negara maju serta pada 2020 yakni pandemi Covid-19. Ulasan singkat dinamika ekonomi Indonesia dipaparkan secara detail pada halaman 2 sampai halaman 4. Meski diliputi tantangan, masih terdapat peluang terutama dengan mencermati megatrend yang berkembang secara global terutama terkait digitalisasi, hingga 2045. Kemudian beralih ke pemetaan demografi penduduk Indonesia, mulai dari proyeksi jumlah populasi penduduk di Indonesia pada 2045, usia harapan hidup, komposisi jumlah penduduk di perkotaan dan perdesaan. Jumlah penduduk usia produktif di Indonesia menjadi yang terbesar di Asean. (halaman 5 sampai 8) Di sisi lain juga ditampilkan jumlah dan kepadatan penduduk di Indonesia per wilayah. Serta kontribusi ekonomi per daerah terhadap total produk domestik bruto Indonesia, dengan porsi terbesar masih dipegang Pulau Jawa.
Disusul kemudian proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 sampai 2045 dengan dua skenario (skenario dasar dan skenario tinggi). (halaman 9) Serta, indikator pertumbuhan ekonomi di 2045 serta tahapan menuju ekonomi modern. (halaman 10)
Masuk ke fokus riset data, Data Trend Harga HRC dan CRC Periode 2016-2021 (Komparasi Harga di China dan Indonesia) ini mengupas empat fokus utama, yakni 1) Data trend harga HRC dan CRC periode 2016-2021 (Komparasi Harga di China dan Indonesia); 2) Tren pangsa pasar produsen baja canai panas atau HRC di Indonesia yang menampilkan 4 produsen utama periode 2015-2024 forecast; 3) market size (size business) industri baja di Indonesia periode 2015-2024 (secara volume dan nilai); 4) pangsa pasar baja hilir serta rekam jejak trend pertumbuhan industri baja di Indonesia.
Fokus riset pertama yakni Data trend harga HRC dan CRC periode 2016-2021 (Komparasi Harga di China dan Indonesia). Data trend harga ini ditampilkan dalam tabel dari periode 2016 hingga 2021 (Januari-Juni 2021), untuk memperlihatkan trend fluktuasi harga di China dan Indonesia. Data tersebut dibedakan untuk harga di China untuk pasar domestik dan untuk pasar ekspor, demikian juga harga di Indonesia untuk pasar domestik dan untuk pasar ekspor (halaman 11 sampai halaman 17).
Fokus riset kedua, yakni tren pangsa pasar produsen baja canai panas atau HRC di Indonesia ditampilkan pada halaman 18 sampai halaman 24. Dalam data riset itu, ditampilkan 4 produsen baja jenis HRC terbesar di Indonesia beserta produk impor pada periode 2015-2024. Pangsa pasar dihitung dari data produksi secara volume. Ikut ditampilka data-data pendukung yang digunakan dalam perhitungan pangsa pasar (market share) HRC di Indonesia.
Beralih ke fokus riset yang kedua, ditampilkan market size dan market volume growth dari industri baja di Indonesia secara total pada halaman 24 sampai halaman 28. Market size industri baja menunjukkan trend pertumbuhan market demand secara nilai di Indonesia periode 2015-2024. Sementara market volume growth menampilkan trend pertumbuhan volume penjualan industri baja di Indonesia periode 2015-2024.
Selain kedua fokus riset di atas, ditampilkan pula pangsa pasar industri baja hilir yakni industri pipa baja pada halaman 28 sampai halaman 32, dilengkapi dengan profil perusahaan masing-masing. Di sisi lain, ikut ditampilkan data-data pendukung dan rekam jejak trend pertumbuhan industri baja di Indonesia pada halaman 33 sampai halaman 44.
Data Trend Harga HRC dan CRC Periode 2016-2021 (Komparasi Harga di China dan Indonesia) ini meliputi sebanyak 51 halaman pdf dan berukuran 5,6 MB. Riset spesifik ini dihasilkan oleh tim duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari riset big data duniaindustri.com, BPS, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), asosiasi industri, instansi pemerintah, serta sejumlah perusahaan baik di Indonesia maupun dunia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Seluruh riset data dan kumpulan database direktori disajikan secara lengkap dalam indeks data industri, yang kini menampilkan 228 database spesifik sesuai kebutuhan users.(*)
2) Data Riset Pangsa Pasar Baja Canai Panas atau HRC 2015-2024 (Market Growth Industri Baja) ini dirilis minggu pertama Januari 2021 menampilkan riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, market outlook, dan database digital terlengkap di Indonesia. Riset data ini berisi 45 halaman pdf berukuran 5,24 MB yang dibuat untuk menjadi panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas.
Riset data ini dimulai dengan menampilkan ulasan singkat (highlights) perekonomian nasional yang terpengaruh dua kejadian besar pada 2019 yakni perang dagang negara maju serta pada 2020 yakni pandemi Covid-19. Ulasan singkat dinamika ekonomi Indonesia dipaparkan secara detail pada halaman 2 sampai halaman 4. Meski diliputi tantangan, masih terdapat peluang terutama dengan mencermati megatrend yang berkembang secara global terutama terkait digitalisasi, hingga 2045. Kemudian beralih ke pemetaan demografi penduduk Indonesia, mulai dari proyeksi jumlah populasi penduduk di Indonesia pada 2045, usia harapan hidup, komposisi jumlah penduduk di perkotaan dan perdesaan. Jumlah penduduk usia produktif di Indonesia menjadi yang terbesar di Asean. (halaman 5 sampai 8) Di sisi lain juga ditampilkan jumlah dan kepadatan penduduk di Indonesia per wilayah. Serta kontribusi ekonomi per daerah terhadap total produk domestik bruto Indonesia, dengan porsi terbesar masih dipegang Pulau Jawa.
Disusul kemudian proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 sampai 2045 dengan dua skenario (skenario dasar dan skenario tinggi). (halaman 9) Serta, indikator pertumbuhan ekonomi di 2045 serta tahapan menuju ekonomi modern. (halaman 10)
Masuk ke fokus riset data, Data Riset Pangsa Pasar Baja Canai Panas atau HRC 2015-2024 (Market Growth Industri Baja) ini mengupas tiga fokus utama, yakni 1) Tren pangsa pasar produsen baja canai panas atau HRC di Indonesia yang menampilkan 4 produsen utama periode 2015-2024 forecast; 2) market size (size business) industri baja di Indonesia periode 2015-2024 (secara volume dan nilai); 3) pangsa pasar baja hilir serta rekam jejak trend pertumbuhan industri baja di Indonesia.
Fokus riset pertama yakni tren pangsa pasar produsen baja canai panas atau HRC di Indonesia ditampilkan pada halaman 11 sampai halaman 17. Dalam data riset itu, ditampilkan 4 produsen baja jenis HRC terbesar di Indonesia beserta produk impor pada periode 2015-2024. Pangsa pasar dihitung dari data produksi secara volume. Ikut ditampilka data-data pendukung yang digunakan dalam perhitungan pangsa pasar (market share) HRC di Indonesia.
Beralih ke fokus riset yang kedua, ditampilkan market size dan market volume growth dari industri baja di Indonesia secara total pada halaman 18 sampai halaman 22. Market size industri baja menunjukkan trend pertumbuhan market demand secara nilai di Indonesia periode 2015-2024. Sementara market volume growth menampilkan trend pertumbuhan volume penjualan industri baja di Indonesia periode 2015-2024.
Selain kedua fokus riset di atas, ditampilkan pula pangsa pasar industri baja hilir yakni industri pipa baja pada halaman 23 sampai halaman 27, dilengkapi dengan profil perusahaan masing-masing. Di sisi lain, ikut ditampilkan data-data pendukung dan rekam jejak trend pertumbuhan industri baja di Indonesia pada halaman 28 sampai halaman 44.
Data Riset Pangsa Pasar Baja Canai Panas atau HRC 2015-2024 (Market Growth Industri Baja) ini meliputi sebanyak 45 halaman pdf dan berukuran 5,24 MB. Riset spesifik ini dihasilkan oleh tim duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), asosiasi industri, instansi pemerintah, serta sejumlah perusahaan baik di Indonesia maupun dunia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Seluruh riset data dan kumpulan database direktori disajikan secara lengkap dalam indeks data industri, yang kini menampilkan 215 database spesifik sesuai kebutuhan users.(*)
3) Riset data spesifik ini dirilis minggu keempat November 2020 menampilkan riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, market outlook, dan database digital terlengkap di Indonesia. Riset data ini berisi 56 halaman pdf berukuran 5,6 MB yang dibuat untuk menjadi panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas.
Riset data ini dimulai dengan menampilkan ulasan singkat (highlights) perekonomian nasional yang terpengaruh dua kejadian besar pada 2019 yakni perang dagang negara maju serta pada 2020 yakni pandemi Covid-19. Ulasan singkat dinamika ekonomi Indonesia dipaparkan secara detail pada halaman 2 sampai halaman 4. Meski diliputi tantangan, masih terdapat peluang terutama dengan mencermati megatrend yang berkembang secara global terutama terkait digitalisasi, hingga 2045. Kemudian beralih ke pemetaan demografi penduduk Indonesia, mulai dari proyeksi jumlah populasi penduduk di Indonesia pada 2045, usia harapan hidup, komposisi jumlah penduduk di perkotaan dan perdesaan. Jumlah penduduk usia produktif di Indonesia menjadi yang terbesar di Asean. (halaman 5 sampai 8) Di sisi lain juga ditampilkan jumlah dan kepadatan penduduk di Indonesia per wilayah. Serta kontribusi ekonomi per daerah terhadap total produk domestik bruto Indonesia, dengan porsi terbesar masih dipegang Pulau Jawa.
Disusul kemudian proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 sampai 2045 dengan dua skenario (skenario dasar dan skenario tinggi). (halaman 9) Serta, indikator pertumbuhan ekonomi di 2045 serta tahapan menuju ekonomi modern. (halaman 10)
Masuk ke fokus riset data, Riset Data Spesifik Bahan Material Bangunan 2015-2024 (Tren Pertumbuhan Pasar Pasca Covid-19) ini mengupas tiga fokus utama, yakni 1) market size (size business) industri bahan material bangunan di Indonesia periode 2015-2024; 2) segmentasi bahan material bangunan yang terdiri dari 3 bahan utama yakni besi baja, semen, dan beton; serta 3) Pangsa pasar di 3 bahan utama material bangunan, yakni besi baja, semen, dan beton.
Masuk ke fokus riset pertama, ditampilkan data market size (size business) industri bahan material bangunan di Indonesia periode 2015-2024, market analysis, serta grafis tren persentase pertumbuhan di periode tersebut. Data tersebut ditampilkan pada halaman 11 sampai halaman 17.
Masuk ke fokus riset kedua, ditampilkan segmentasi bahan utama material bangunan yang terdiri dari besi baja, semen, beton, dan bahan lainnya seperti keramik, cat, aspal, pasir, batu bata, dan lainnya. Segmentasi 4 bahan utama di material bangunan dibedah secara persentase porsi terhadap total. Data tersebut ditampilkan pada halaman 18 sampai halaman 20.
Lebih khusus lagi, pada bagian riset ketiga, tim duniaindustri.com mengupas masing-masing segmen dari bahan material bangunan yakni 1) besi baja, 2) semen, dan 3) beton. Masing-masing segmen ditampilkan tren pertumbuhan market value size serta pertumbuhan volume periode 2015-2024. Tak lupa ditampilkan pula pangsa pasar terbesar di masing-masing segmen secara update. Untuk segmen besi dan baja ditampilkan pada halaman 21 sampai halaman 30.
Untuk segmen semen ditampilkan pada halaman 31 sampai halaman 41. Dan untuk segmen beton disuguhkan pada halaman 42 sampai halaman 55.
Riset Data Spesifik Bahan Material Bangunan 2015-2024 (Tren Pertumbuhan Pasar Pasca Covid-19) ini berjumlah 56 halaman pdf berukuran 5,6 MB yang mudah didownload dengan teknologi easy digital download. Data spesifik ini berasal dari riset big data duniaindustri.com, didukung data penunjang dari BPS, Kementerian Perindustrian, asosiasi industri, dan perusahaan market leader. Indeks data industri merupakan fitur di duniaindustri.com yang menampilkan 213 data spesifik (per akhir November 2020) sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
4) Digital database pertama tentang Market Outlook 6 Jenis Baja Konstuksi 2015-2024 (Corrugated Steel, Guardrails, Steel Decks, Tower, Transmision Line, Galvanizing Steel) ini dirilis minggu pertama Oktober 2019 menampilkan riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, market analisis, market outlook, market trend, analisis pertumbuhan pasar, dan market share para pemain serta kapasitasnya, dan perhitungan harga pokok produksi (HPP). Riset data ini dikerjakan selama dua bulan dan menjadi salah satu hasil riset terlengkap dalam digital database duniaindustri.com, sehingga diharapkan dapat menjadi panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas.
Riset ini dimulai dengan menampilkan dengan menampilkan highlights perekonomian Indonesia, mulai dari tren pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat kemiskinan, rasio gini, serta persentase pengangguran pada periode 2011-2018 (halaman 2). Dilanjutkan dengan pembahasan pembangunan infrastruktur yang tetap menjadi prioritas pemerintah (halaman 3). Kemudian, ekonomi kreatif menjadi sumber ekonomi baru (halaman 4 dan 5).
Pada halaman 6 ditampilkan perbaikan kualitas daya saing Indonesia dilihat dari indeks daya saing infrastruktur dan Global Competitiveness Index (GCI). Diteruskan dengan prospek perekonomian Indonesia saat ini dan outlook 2030 saat menjadi ekonomi terbesar nomor tujuh di dunia dengan jumlah kelas konsumen diprediksi mencapai 135 juta jiwa pada halaman 7.
Masuk ke halaman 8, mulai inti kajian, dijabarkan Market Outlook 6 Jenis Baja Konstuksi 2015-2024 berupa metodologi riset ini dilakukan selama kurun waktu 2 bulan terakhir hingga minggu pertama Oktober 2019, menghasilkan 129 halaman laporan komprehensif. Dilanjutkan dengan struktur pohon industri baja serta highlight informasi tentang baja jenis corrugated steel pipe (baja pipa bergelombang) pada halaman 9 dan 10.
Beranjak ke pembahasan selanjutnya, ditampilkan data komprehensif tentang market size (equal to total permintaan pasar), kapasitas terpasang lokal, produksi riil lokal, impor, ekspor, dan utilisasi rata-rata produsen pada periode 2015 hingga 2019 estimasi pada halaman 11. Data tersebut kemudian dijabarkan dalam market analysis pada halaman 12.
Data tersebut diperkuat dengan tren ekspor-impor untuk produk corrugated steel pipe dan hasil wawancara mendalam dengan sumber yang relevan pada halaman 13 dan 14. Disusul kemudian, data top 11 market share pemain corrugated steel pipe berdasarkan kapasitas pada halaman 15 dan profil singkat top 11 pemain tersebut pada halaman 16.
Kemudian, pada halaman 19 sampai halaman 21 ditampilkan riset bahan baku produk corrugated steel pipe beserta regulasi bea masuknya. Dilanjutkan riset harga pokok produksi (HPP) produk corrugated steel pipe pada halaman 22 sampai halaman 24.
Market Outlook 6 Jenis Baja Konstuksi 2015-2024 juga dilengkapi dengan riset outlook produk corrugated steel pipe untuk kategori market size (equal to total permintaan pasar), kapasitas terpasang lokal, produksi riil lokal, dan utilisasi rata-rata produsen untuk periode 2020 hingga 2024. Riset outlook ini menggunakan pendekatan tiga skenario yakni, optimis, moderat, dan pesimis, serta didukung analisis pola siklus yang terjadi di industri corrugated steel pipe.
Riset komprehensif terkait produk corrugated steel pipe juga diterapkan untuk 5 jenis baja konstruksi lainnya yakni Guardrails, Steel Decks, Tower, Transmision Line, Galvanizing Steel). Kelima jenis baja konstruksi tersebut juga dilengkapi riset market size, kapasitas, market share, dan profil top player hingga riset bahan baku dan harga pokok produksi (HPP), seperti yang telah dilakukan untuk corrugated steel pipe. Masing-masing produk baja konstruksi diberi porsi pembahasan 20 halaman sampai 24 halaman.
Kajian Outlook 6 Jenis Baja Konstuksi 2015-2024 ini dibuat untuk mengukur kenaikan market demand dari sejumlah faktor terutama dampak percepatan pembangunan infrastruktur pemerintah terhadap sektor industri baja, terutama baja segmen konstruksi. Dari hasil kajian ini, terlihat pola peningkatan yang cukup signifikan.
Market Outlook 6 Jenis Baja Konstuksi 2015-2024 (Corrugated Steel, Guardrails, Steel Decks, Tower, Transmision Line, Galvanizing Steel) ini meliputi sebanyak 129 halaman pdf dan berukuran 7,67 MB. Riset spesifik ini dihasilkan oleh tim duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), asosiasi industri, instansi pemerintah, serta sejumlah perusahaan baik di Indonesia maupun dunia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan ratusan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)
5) Digital database kedua tentang Market Outlook Steel Bridge Structure 2015-2024 (Kajian Market Growth) ini dirilis minggu keempat September 2019 menampilkan riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, market analisis, market outlook, market trend, analisis pertumbuhan pasar, dan market share pemain baja rangka jembatan (steel bridge structure), serta perhitungan harga pokok produksi (HPP). Riset data ini diharapkan dapat menjadi panduan serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas.
Riset ini dimulai dengan menampilkan dengan menampilkan highlights perekonomian Indonesia, mulai dari tren pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat kemiskinan, rasio gini, serta persentase pengangguran pada periode 2011-2018 (halaman 2). Dilanjutkan dengan pembahasan pembangunan infrastruktur yang tetap menjadi prioritas pemerintah (halaman 3). Kemudian, ekonomi kreatif menjadi sumber ekonomi baru (halaman 4 dan 5).
Pada halaman 6 ditampilkan perbaikan kualitas daya saing Indonesia dilihat dari indeks daya saing infrastruktur dan Global Competitiveness Index (GCI). Diteruskan dengan prospek perekonomian Indonesia saat ini dan outlook 2030 saat menjadi ekonomi terbesar nomor tujuh di dunia dengan jumlah kelas konsumen diprediksi mencapai 135 juta jiwa pada halaman 7.
Langsung masuk ke inti kajian, pada halaman 8, dijabarkan Riset Data Spesifik Market Outlook Steel Bridge Structure 2015-2024 berupa metodologi riset ini dilakukan selama kurun waktu 1,5 bulan terakhir hingga minggu keempat September 2019. Dilanjutkan pada halaman 9 dan 10, kajian market size equal dengan total permintaan pasar baja rangka jembatan (steel bridge structure), kapasitas produksi lokal, produksi riil lokal, volume impor dan ekspor serta utilisasi rata-rata produsen. Riset data ditampilkan dalam tabel dengan periode 2015 sampai 2019, dilengkapi sumber data serta market analysis pada halaman 11.
Kajian pada halaman 10 dan 11 diperkuat dengan data primer terkait kinerja ekspor-impor produk baja rangka jembatan, yang dipisahkan per negara asal impor, periode 2015 sampai 2018, serta volume impor (secara nilai dan secara kuantitas tonnase). Data ekspor impor produk baja rangka jembatan disajikan secara terinci pada halaman 12 sampai halaman 15. Riset ini juga diperkuat dengan wawancara narasumber yang kompeten untuk dijadikan basis perhitungan, ditampilkan pada halaman 15 hingga 18.
Selanjutnya, beralih ke pembahasan top 15 produsen baja rangka jembatan terbesar secara kapasitas, ditampilkan pada halaman 19. Data kapasitas tersebut dijadikan landasan untuk perhitungan pangsa pasar para pemain steel bridge structure di Indonesia. Profil para pemain dari top 15 produsen baja rangka jembatan dijabarkan pada halaman 20 hingga halaman 21, sebagai acuan profiling produsen.
Disusul kemudian kajian tentang bahan baku dan harga pokok produksi dari baja rangka jembatan (steel bridge structure) yang disajikan pada halaman 22 sampai halaman 27. Pembahasan dalam bagian ini meliputi bea masuk bahan baku baja rangka jembatan, volume impor dan harga impor dari bahan baku baja rangka jembatan, hingga fokus pada perhitungan harga pokok produksi (HPP) dari baja rangka jembatan.
Masuk ke bagian selanjutnya, ditampilkan market outlook dari pasar baja rangka jembatan periode 2020 hingga 2024. Perhitungan proyeksi dilakukan menggunakan tiga pendekatan, yakni skenario tinggi (optimis), skenario sedang (moderat), dan skenario rendah (pesimistis). Ketiga skenario market outlook ini diharapkan dapat menjadi referensi pergerakan pasar baja rangka jembatan di periode 2020 hingga 2024, khususnya untuk market size, kapasitas, produksi, dan utilisasi produsen. Market outlook ini disajikan pada halaman 28 hingga halaman 36, dilengkapi dengan data-data pendukung yang relevan.
Market Outlook Steel Bridge Structure 2015-2024 (Kajian Market Growth) ini meliputi sebanyak 37 halaman pdf dan berukuran 3,38 MB. Riset spesifik ini dihasilkan oleh tim duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), asosiasi industri, instansi pemerintah, serta sejumlah perusahaan baik di Indonesia maupun dunia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)
Riset ini dimulai dengan menampilkan penjabaran fokus kajian pasar industri kawat baja pratekan (PC strand dan PC wire) beserta metodologi yang digunakan (halaman 2). Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan pohon industri baja, letak PC strand dan PC wire sebagai produk baja antara (penghubung antara produk hulu dan hilir) pada halaman 3.
Langsung masuk ke inti kajian, pada halaman 4 sampai halaman 6, dijabarkan riset pasar kawat baja pratekan (PC strand) berupa market size equal dengan total permintaan pasar, kapasitas produksi lokal, produksi riil lokal, volume impor dan ekspor serta utilisasi rata-rata produsen. Riset data ditampilkan dalam tabel dengan periode 2015 sampai 2019, dilengkapi sumber data serta market analysis.
Pada halaman 7 sampai halaman 9, dijabarkan riset pasar PC wire berupa market size equal dengan total permintaan pasar, kapasitas produksi lokal, produksi riil lokal, volume impor dan ekspor serta utilisasi rata-rata produsen. Riset data ditampilkan dalam tabel dengan periode 2015 sampai 2019, dilengkapi sumber data serta market analysis.
Selanjutnya, pada halaman 10 sampai halaman 19, ditampilkan data ekspor-impor PC strand dan PC wire secara volume, nilai, kode HS, dan negara asal impor. Periode data yang ditampilkan 2015 sampai 2018. Dilanjutkan kemudian, hasil metodologi khusus yang dipakai tim Duniaindustri.com untuk menghitung pertumbuhan pasar maupun rekam jejak pertumbuhan industri PC strand dan PC wire secara lebih riil pada halaman 20 dan halaman 21.
Beranjak pada topik selanjutnya, riset data ini menampilkan perhitungan harga pokok produksi (HPP) PC strand dan PC wire di pasar lokal pada halaman 22 sampai halaman 29. Dalam bagian HPP, ditampilkan juga pembahasan mengenai persentase bea masuk baik PC strand dan PC wire beserta bahan bakunya, serta trend harga di pasar lokal. HPP dihitung berdasarkan 8 komponen utama antara lain bahan baku, biaya pabrikasi, utilitas, serta tenaga kerja langsung. Tidak lupa, ikut ditampilkan perhitungan gross operating profit serta tren harga jual.
Pada halaman 30 dan halaman 31, ditampilkan pembahasan khusus mengenai bahan baku dari PC strand dan PC wire. Diharapkan pembahasan khusus mengenai bahan baku ini dapat memberikan pemahaman lebih rinci dan mendetail yang dibutuhkan untuk memahami karakteristik industri ini. Disusul kemudian pemaparan tentang struktur biaya industri baja secara umum sehingga melengkapi pemahaman terkait industri PC strand dan PC wire pada halaman 32 dan halaman 33.
Dalam bagian terakhir, ditampilkan pembahasan mengenai perhitungan nilai investasi manufaktur di industri PC strand dan PC wire pada halaman 35 sampai halaman 41. Pembahasan nilai investasi manufaktur (pabrik) dibedakan berdasarkan kapasitas produksi, serta mengacu pada nilai kawasan industri tertentu dan mesin produksi tertentu.
Riset Data Spesifik Kawat Baja Pratekan 2015-2019 (Tren Pertumbuhan Pasar dan Perhitungan HPP) sebanyak 41 halaman dan berukuran 2,65 MB ini berasal dari riset spesifik tim duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), asosiasi industri, instansi pemerintah, serta sejumlah perusahaan baik di Indonesia maupun dunia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)
7) Digital database keempat tentang Database 165 Direktori Perusahaan Baja di Indonesia ini dirilis minggu pertama Desember 2018 menampilkan database terlengkap dan direktori perusahaan paling komprehensif terkait informasi spesifik perusahaan-perusahaan baja meliputi segmen long product, flat product, dan engineering & fabricator.
Produk baja jenis long product antara lain billet, round bars, profile, channels, wire rod, nails and nail wire, high carbon, wire mesh, bolt and nuts. Sementara baja jenis flat product antara lain 1) steel slab (slab steel plant); 2) Hot Rolled coils (hot strip and plate mills); 3) Cold rolled coil (cold rolling mills); 4) Coil & plate cutting manufacturers; 5) Longitudinal and Spiral welded steel pipe. Sementara produk baja jenis engineering & fabricator mencakup tower fabricators.
Database ini merupakan perwujudan layanan big data duniaindustri.com yang menawarkan nilai lebih (value added) bagi penggunanya (user). Database 165 Direktori Perusahaan Baja di Indonesia ini berisi nama perusahaan, alamat lengkap, nomor telpon dan fax, alamat pabrik, alamat email, status perusahaan (perusahaan asing atau domestik), lini usaha, jenis produk yang dihasilkan, nama label atau merek/brand, orientasi pasar (ekspor atau domestik), jumlah pegawai, susunan pengurus perusahaan (board of management), kontak perusahaan, nomor izin usaha, kapasitas produksi per tahun, jenis ekspansi periode tertentu, kreditur (bankers), alamat cabang di daerah, nama website resmi, serta nama negara target ekspor.
Database 165 Direktori Perusahaan Baja di Indonesia yang berisi 54 halaman dan berukuran 1 MB ini ditampilkan dalam bahasa Inggris sehingga memudahkan user secara umum. Database 1.452 Direktori Perusahaan ini berasal dari hasil monitoring big data duniaindustri.com, survei terbatas, serta kompilasi data terpercaya dari Kementerian Perindustrian, Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), sejumlah perusahaan baja di Indonesia, dan diolah duniaindustri.com.
Database 165 Direktori Perusahaan Baja di Indonesia ini diharapkan menjadi acuan yang akurat bagi para marketing, executive perusahaan, business development, pedagang, international trader, export import trader, pemasok bahan baku, investor, board of directors, entrepreneur, researcher, investment bankers, strategic & corporate planners, kreditur perbankan, ataupun bagi perusahaan-perusahaan pemasok barang, suku cadang, permesinan (oli mesin), serta kebutuhan kantor.(*)
Data dan Riset Eksklusif Industri Pipa Baja 2012-2018 (Demand Trends dan Market Leader) ini dimulai dengan ringkasan eksklusifpertumbuhan permintaan pipa baja serta perkembangan market leader di Indonesia (halaman 2). Pada halaman 3, ditampilkan tren kebutuhan/konsumsi/permintaan pipa baja secara nasional periode 2012-2016 dibandingkan dengan produksi riil lokal serta impor. Berlanjut pada halaman 3, proyeksi (forecast) kebutuhan/konsumsi/permintaan pipa baja secara nasional periode 2017-2018 dibandingkan dengan produksi riil lokal serta impor.
Pada halaman 5, ditampilkan dalam chart pangsa pasar lima produsen pipa baja terbesar di Indonesia 2016 berdasarkan kapasitas terpasang. Data ini diperkuat dengan rincian kapasitas terpasang 14 produsen pipa baja di Indonesia periode 2007 & 2016 pada halaman 6.
Terkait tren perkembangan harga pipa baja diulas pada halaman 7-8, menyoroti perkembangan harga pipa baja dikomparasi dengan harga bahan baku yakni HRC lokal dan HRC impor, periode Januari 2014-November 2015 serta Januari 2014-November 2016.
Berlanjut ke pembahasan berikutnya, pada bagian ini dipaparkan market intelligence terkait informasi umum dan spesifik terutama tentang market leader di industri pipa baja di Indonesia. (halaman 9-27) Rinciannya terutama terkait company overview, sejarah perkembangan perusahaan, peta lokasi pabrik dan jenis produksi, kinerja volume penjualan 2013-2016, tren harga jual, top supplier 2014-2016, target pasar dan komposisi penjualan, kinerja keuangan, tren utilisasi pabrik, rencana ekspansi pabrik, hingga target proyek terkait penjualan.
Pada bagian selanjutnya, data ini diperkuat dengan informasi umum dan spesifik terkait industri baja di Indonesia (halaman 28-54). Sejarah industri baja di tahun 1960-an hingga saat ini diulas pada halaman 29-31. Struktur industri baja dari mulai mining (iron ore, iron sand) hingga application ditampilkan dalam bagan pada halaman 32.
Pada halaman 33, ditampilkan dalam bagan terkait tren konsumsi produk baja secara total di Indonesia. Menurut kompilasi data yang diperoleh duniaindustri.com, konsumsi produk baja di Indonesia pada 2015 diestimasi 15,3 juta ton, naik dari tahun sebelumnya 14,2 juta ton. Secara khusus, duniaindustri.com membuat riset terkait pasar baja lokal untuk proyeksi 2016-2017 disertai dengan tren produksi periode 2007-2017. (halaman 34) Didukung dengan data penunjang seperti gap defisit pasokan baja (steel finish product) dan katalis konsumsi baja Indonesia pada halaman 35.
Pada halaman 36, dipaparkan tabel komparasi kebutuhan/konsumsi/permintaan industri baja per segmen, yakni industri baja hulu, industri baja antara, dan industri baja hilir periode 2012-2016. Data ini diperkuat dengan tabel crude and semi finished product khususnya untuk steel slab, hot rolled, cold rolled, billet, rebar & section, serta wire rod.
Di halaman 38, duniaindustri.com menampilkan hasil riset terkait nilai pasar (market value) industri baja di Indonesia yang dihitung berdasarkan tingkat konsumsi nasional serta rata-rata harga baja global. Pada 2015, menurut perhitungan duniaindustri.com, total market value industri baja nasional diperkirakan mencapai US$ 5,35 miliar. Di halaman 39, ditampilkan infografik terkait utilisasi pabrik baja di Indonesia mulai dari iron makin, steel making, rolling mill, pipe making, galvanizing mill, nails, wires, bolds & nuts, coil centers, lengkap dengan kapasitas produksi nasional.
Pada halaman 40-41, ditampilkan proyeksi (forecast) produksi dan konsumsi baja periode 2014-2025, dan dipaparkan juga produksi scrap serta sponge iron serta gap antara produksi dan konsumsi. Kemudian, pada halaman 42 ditampilkan market share industri baja khususnya untuk HRC, CRC, dan wirerod untuk periode 2015 beserta kapasitas produksi masing-masing market leader.
Kajian nilai tambah industri baja serta tangangan dan peluang, termasuk arah regulasi, diulas pada halaman 43-46. Pada halaman 47-51, ditampilkan market intelligence terkait informasi umum dan spesifik tentang market leader produsen baja di Indonesia, termasuk tren penjualan domestik HRC, CRC, wire rod, steel bar, steel section, steel pipe, periode 2012-2016, kinerja keuangan, market share trends, komposisi penjualan, dan strategi efisiensi.
Pada halaman 52-54, ditampilkan grafik tren harga baja global periode 2015-Mei 2017, dilengkapi dengan ulasan mengenai perkembangan tren harga baja global periode 2010-2015, serta global HRC demand per kawasan.
Data dan Riset Eksklusif Industri Pipa Baja 2012-2018 (Demand Trends dan Market Leader) berisi 55 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), BPS, Bank Dunia, Worldsteel, dan sejumlah perusahaan baja di Indonesia. Khusus untuk pembelian data ini, user tidak hanya memperoleh file softcopy, tapi juga print eksklusif (1 eksemplar - kertas hardcopy) seharga Rp 250.000,- free ongkir pengiriman.
Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
Data dan Market Brief Industri Baja ini dimulai dengan tren pertumbuhan ekonomi nasional periode 2015-2017, beserta sejumlah komponen utama seperti target nilai tukar rupiah, inflasi, dan lifting migas pada halaman 2. Pada halaman 3, disajikan infografis menarik tentang pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah dikaitkan dengan sektor industri yang tumbuh tertinggi pada 2016 sebagai acuan per daerah.
Kemudian pada halaman 4 dan 5, ditampilkan highlights baja global dari mulai tren permintaan (demand growth), harga jual, serta faktor pendorong pertumbuhan. Data tersebut diperkuat dengan tren harga baja HRC di China dan Amerika Serikat, serta Asia Timur periode 2015-2016 pada halaman 6. Disusul, rekam jejak tren ke belakang untuk melengkapi kajian, terkait tren penurunan harga baja global periode 2014-2015 serta demand growth yang melatarbelakanginya pada halaman 7, mulai dari tren penurunan harga jual hingga level terendah di akhir 2015 hingga permintaan (demand) di China yang anjlok sehingga mengakibatkan oversupply, dan juga ditampilkan tren harga baja ekspor China dan harga impor baja ASEAN.
Berlanjut ke halaman 8 sampai 10, dijabarkan highlights dan sejarah pengembangan industri baja sebagai salah satu industri strategis di Indonesia. Sektor ini memainkan peran utama dalam memasok bahan-bahan baku vital untuk pembangunan di berbagai bidang mulai dari penyediaan infrastruktur (gedung, jalan, jembatan, jaringan listrik & telekomunikasi), produksi barang modal (mesin pabrik dan material pendukung serta suku cadangnya), alat transportasi (kapal laut, kereta api & relnya, otomotif), manufaktur (elektronik, permesinan, turbin dan pembangkit), hingga persenjataan. Atas perannya yang sangat penting tersebut, keberadaan industri baja layak disebut mother industry (ibu dari industri). Pada halaman 11 ditampilkan chart (infografik) terkait struktur industri baja nasional mulai dari pertambangan bijih besi, pengolahan pellet, iron making, steel making, hingga produk jadi.
Di halaman 12, ditampilkan tren konsumsi produk baja akhir di Indonesia yang pada 2014 mencapai 12,9 juta ton, sementara produksi baja lokal hanya 5,5 juta ton, sehingga terjadi defisit pasokan sekitar 7,4 juta ton yang masih bergantung impor. Juga dijelaskan sejumlah katalis atau faktor pendorong konsumsi produk baja di Indonesia.
Sementara menurut kompilasi data yang diperoleh duniaindustri.com, konsumsi produk baja di Indonesia pada 2015 diestimasi 15,3 juta ton, naik dari tahun sebelumnya 14,2 juta ton. (halaman 13) Secara khusus, duniaindustri.com membuat riset terkait pasar baja lokal untuk proyeksi 2016-2017 disertai dengan tren produksi periode 2007-2017. (halaman 14).
Di halaman 15, duniaindustri.com menampilkan hasil riset terkait nilai pasar (market size) industri baja di Indonesia yang dihitung berdasarkan tingkat konsumsi nasional serta rata-rata harga baja global. Pada 2017, menurut perhitungan duniaindustri.com, total market size industri baja nasional diperkirakan mencapai US$ 7,7 miliar. Di halaman 16, ditampilkan infografik terkait utilisasi pabrik baja di Indonesia mulai dari iron makin, steel making, rolling mill, pipe making, galvanizing mill, nails, wires, bolds & nuts, coil centers, lengkap dengan kapasitas produksi nasional.
Di halaman 17, ditampilkan tren harga baja dunia yang mulai menunjukkan rebound pada Februari-Maret 2016. Tren harga baja hulu dan baja hilir juga dipaparkan lebih detail di halaman 18-21. Sedangkan konsumsi baja per segmen ditampilkan lebih detail dalam tabel di halaman 22. Sementara di halaman 23-36 ditampilkan profil singkat market leader di industri baja hulu dan hilir di Indonesia, lengkap dengan kinerja keuangan dan kapasitas produksinya.
Data dan Market Brief Industri Baja (Tren Pangsa Pasar dan Demand Growth 2016-2017) sebanyak 40 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), BPS, WHO dan Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan baja di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
10) Digital database ketujuh tentang Riset Pasar dan Tren Harga Baja (Hulu-Hilir) 2010-2016 yang dirilis September 2016 ini menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook terkait tren harga baja dari hulu (bahan baku) hingga hilir. Selain itu, dilengkapi dengan tren pasar baja di Indonesia, tren konsumsi baja dan produksi baja serta ketergantungan impor, nilai pasar (market size) industri baja nasional, pangsa pasar produsen baja per segmen, tren harga baja global dan harga baja lokal, profil singkat market leader di industri baja Indonesia, serta prospek dan tantangan industi ini ke depan.
Riset Pasar dan Tren Harga Baja (Hulu-Hilir) 2010-2016 ini dimulai dari dimulai dengan menampilkan highlight makro ekonomi Indonesia, meliputi pertumbuhan PDB 2014-2019, tren inflasi, populasi penduduk, tren konsumen kelas menengah, potensi pasar lokal, serta tren PDB per kapita. (halaman 2-4)
Kemudian, pada halaman 4-6 ditampilkan highlights industri baja nasional berisi sejarah dan rekam jejak industri ini sejak 50 tahun ke belakang. Sebagai gambaran, industri baja merupakan industri strategis. Sektor ini memainkan peran utama dalam memasok bahan-bahan baku vital untuk pembangunan di berbagai bidang mulai dari penyediaan infrastruktur (gedung, jalan, jembatan, jaringan listrik & telekomunikasi), produksi barang modal (mesin pabrik dan material pendukung serta suku cadangnya), alat transportasi (kapal laut, kereta api & relnya, otomotif), manufaktur (elektronik, permesinan, turbin dan pembangkit), hingga persenjataan. Atas perannya yang sangat penting tersebut, keberadaan industri baja layak disebut mother industry (ibu dari industri).(profil ringkas halaman 3-6)
Pada halaman 7 ditampilkan chart (infografik) terkait struktur industri baja nasional mulai dari pertambangan bijih besi, pengolahan pellet, iron making, steel making, hingga produk jadi.
Selanjutnya, masuk ke pembahasan detail mengenai riset dan analisis tren harga baja 2010-2016, terutama harga baja hulu (scrap), baja midstream (hot rolled coils/HRC), dan baja hilir (pelat timah/tin plate dan pipa baja) pada halaman 8-13. Tren harga baja yang berfluktuasi secara cepat sepanjang 2016 disajikan pada halaman 8-9, kemudian periode 2015 pada halaman 10-11, dan rekapitulasi serta analisis pada halaman 12-13. Faktor-faktor seperti tren perkembangan industri baja global, dari mulai tren penurunan harga jual hingga level terendah di akhir 2015 hingga permintaan (demand) di China yang anjlok sehingga mengakibatkan oversupply serta tren harga baja ekspor China dan harga impor baja ASEAN menjadi referensi riset tren harga baja oleh duniaindustri.com.
Di halaman 14, ditampilkan tren konsumsi produk baja akhir di Indonesia yang pada 2014 mencapai 12,9 juta ton, sementara produksi baja lokal hanya 5,5 juta ton, sehingga terjadi defisit pasokan sekitar 7,4 juta ton yang masih bergantung impor. Juga dijelaskan sejumlah katalis atau faktor pendorong konsumsi produk baja di Indonesia.
Sementara menurut kompilasi data yang diperoleh duniaindustri.com, konsumsi produk baja di Indonesia pada 2015 diestimasi 15,3 juta ton, naik dari tahun sebelumnya 14,2 juta ton. (halaman 15) Secara khusus, duniaindustri.com membuat riset terkait pasar baja lokal untuk proyeksi 2016-2017 disertai dengan tren produksi periode 2007-2017 pada halaman 16.
Di halaman 17, duniaindustri.com menampilkan hasil riset terkait nilai pasar (market size) industri baja di Indonesia yang dihitung berdasarkan tingkat konsumsi nasional serta rata-rata harga baja global. Pada 2017, menurut perhitungan duniaindustri.com, total market size industri baja nasional diperkirakan mencapai US$ 7,7 miliar. Di halaman 18, ditampilkan infografik terkait utilisasi pabrik baja di Indonesia mulai dari iron makin, steel making, rolling mill, pipe making, galvanizing mill, nails, wires, bolds & nuts, coil centers, lengkap dengan kapasitas produksi nasional.
Pada halaman 19, ditampilkan infografik terkait konsumsi baja per segmen dari bahan baku, bahan setengah jadi, hingga produk hilir. Data itu dilengkapi dengan tren pangsa pasar market leader di segmen HRC, CRC, dan wire rod serta tota permintaan pasar lokal pada halaman 20. Pada halaman 21, dijelaskan potensi bahan baku iron ore, sponge iron, slab/billet serta potensi cadangan pasokan di Indonesia.
Selanjutnya, duniaindustri.com membuat riset market intelligence terkait market leader baja (HRC dan pipa baja), dari mulai profil perusahaan, kinerja keuangan, strategi pemasaran, segmentasi penjualan, fokus pasar, strategi ekspansi, tren produksi dan penjualan, cakupan distribusi, serta denah lokasi pabrik pada halaman 22-35.
Di samping itu, dijabarkan juga tantangan utama serta kendala terbesar pengembangan industri baja nasional pada halaman 36-37. Juga, ditampilkan arah dan strategi regulasi pemerintah ke depan pada halaman 38.
Riset Pasar dan Tren Harga Baja (Hulu-Hilir) 2010-2016 sebanyak 39 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), middle east steel, BPS, WHO dan Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan baja di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
11) Digital database kedelapan tentang Riset Komprehensif Industri Baja 2007-2017ini menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri baja di Indonesia, mencakup highlights, tren pasar baja di Indonesia, tren konsumsi baja dan produksi baja serta ketergantungan impor, nilai pasar (market size) industri baja nasional, pangsa pasar produsen baja per segmen, tren harga baja global dan harga baja lokal, profil singkat market leader di industri baja Indonesia, serta prospek dan tantangan industi ini ke depan.
Sebagai gambaran, industri baja merupakan industri strategis. Sektor ini memainkan peran utama dalam memasok bahan-bahan baku vital untuk pembangunan di berbagai bidang mulai dari penyediaan infrastruktur (gedung, jalan, jembatan, jaringan listrik & telekomunikasi), produksi barang modal (mesin pabrik dan material pendukung serta suku cadangnya), alat transportasi (kapal laut, kereta api & relnya, otomotif), manufaktur (elektronik, permesinan, turbin dan pembangkit), hingga persenjataan. Atas perannya yang sangat penting tersebut, keberadaan industri baja layak disebut mother industry (ibu dari industri).(profil ringkas halaman 3-6)
Pada halaman 7 ditampilkan chart (infografik) terkait struktur industri baja nasional mulai dari pertambangan bijih besi, pengolahan pellet, iron making, steel making, hingga produk jadi. Di halaman 8, ditampilkan tren perkembangan industri baja global, dari mulai tren penurunan harga jual hingga level terendah di akhir 2015 hingga permintaan (demand) di China yang anjlok sehingga mengakibatkan oversupply. Juga ditampilkan tren harga baja ekspor China dan harga impor baja ASEAN.
Di halaman 9, ditampilkan tren konsumsi produk baja akhir di Indonesia yang pada 2014 mencapai 12,9 juta ton, sementara produksi baja lokal hanya 5,5 juta ton, sehingga terjadi defisit pasokan sekitar 7,4 juta ton yang masih bergantung impor. Juga dijelaskan sejumlah katalis atau faktor pendorong konsumsi produk baja di Indonesia.
Sementara menurut kompilasi data yang diperoleh duniaindustri.com, konsumsi produk baja di Indonesia pada 2015 diestimasi 15,3 juta ton, naik dari tahun sebelumnya 14,2 juta ton. (halaman 10) Secara khusus, duniaindustri.com membuat riset terkait pasar baja lokal untuk proyeksi 2016-2017 disertai dengan tren produksi periode 2007-2017. (halaman 11).
Di halaman 12, duniaindustri.com menampilkan hasil riset terkait nilai pasar (market size) industri baja di Indonesia yang dihitung berdasarkan tingkat konsumsi nasional serta rata-rata harga baja global. Pada 2017, menurut perhitungan duniaindustri.com, total market size industri baja nasional diperkirakan mencapai US$ 7,7 miliar. Di halaman 13, ditampilkan infografik terkait utilisasi pabrik baja di Indonesia mulai dari iron makin, steel making, rolling mill, pipe making, galvanizing mill, nails, wires, bolds & nuts, coil centers, lengkap dengan kapasitas produksi nasional.
Di halaman 14, ditampilkan tren harga baja dunia yang mulai menunjukkan rebound pada Februari-Maret 2016. Tren harga baja hulu dan baja hilir juga dipaparkan lebih detail di halaman 15. Sedangkan konsumsi baja per segmen ditampilkan lebih detail dalam tabel di halaman 16. Sementara di halaman 19-30 ditampilkan profil singkat market leader di industri baja hulu dan hilir di Indonesia, lengkap dengan kinerja keuangan dan kapasitas produksinya.
Riset Komprehensif Industri Baja 2007-2017sebanyak 36 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), BPS, WHO dan Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan baja di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)
12) Digital database kesembilan tentang Data dan Analisis Industri Baja Periode 2000-2014 ini menampilkan analisis sejarah industri baja dari 1960-an sampai 2014, ketergantungan impor masih menjadi kendala utama sehingga defisit pasokan baja lokal berlanjut hingga 2014. Juga ditampilkan profil industri baja Indonesia dan prospek ke depan. Analisis itu dilengkapi dengan data perbandingan konsumsi dan produksi baja periode 2000-2014, konsumsi baja per segmen, konsumsi baja per kapita, utilisasi industri baja nasional, tren harga baja di pasar internasional, dan pemimpin pasar baja Indonesia (HRC, CRC, dan wire rod).
Selain itu, ditampilkan data bahan baku bijih besi, pohon industri baja, dan perkembangan investasi industri hulu baja. Ditambah lagi, data produksi dan konsumsi baja Indonesia dibanding negara-negara ASEAN. Data dan analisis komprehensif yang berjumlah 25 halaman ini merupakan hasil kompilasi tim riset Duniaindustri.com, berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Industri Baja Indonesia (IISIA), Asoasiasi Industri Baja ASEAN (SEAISI), serta sejumlah produsen baja terbesar di Indonesia.(*)
13) Data Komprehensif Industri Baja di Indonesia ini menampilkan pohon industri baja, mulai dari yang telah diproduksi lokal maupun yang masih diimpor, volume produksi, nilai PPN & PPh, jumlah tenaga kerja, konsumsi baja hulu-hilir, konsumsi baja per kapita, utilisasi kapasitas produksi, perbandingan kapasitas terpasang negara Asean, hingga dampak perdagangan bebas. Data sebanyak 26 halaman ini berasal dari Asosiasi Produsen Baja (Indonesian Iron and Steel Industry Association/IISIA), Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, BPS.(*)
14) Data Permintaan Baja di Indonesia. Data Permintaan Baja di Indonesia (sepuluh tahun terakhir) ini menggambarkan perkembangan permintaan baja, defisit pasokan baja lokal, serta tren harga bahan baku dan gas sebagai penunjang industri baja nasional. Periode yang ditampilkan sepuluh tahun terakhir.(*)
15) Data Produksi dan Pangsa Pasar 4 Pemimpin Pasar Baja Canai Panas (HRC) ini berisi produksi dan pangsa pasar empat pemain besar di industri baja canai panas, antara lain PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Gunung Raja Paksi, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST), dan PT Jayapari Steel Tbk (JPRS).(*)
(Silakan di-klik untuk terhubung langsung ke masing-masing database)
Market database Manufacturing data Market research data Market leader data Market investigation Market observation Market intelligence Monitoring data Market Survey/Company Survey Multisource compilation data Market domestic data Market export data Market impor data Market directory database Competitor profilling Market distribution data Company database/directory Mapping competition trend Profiling competitor strategy Market data analysist Historical data Time series data Tabulation data Factory directory database Market segmentation data Market entry strategy analysist Big data processor Financial Modeling/Feasibility Study Price trend analysist Data business intelligence Customized Direktori Database
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 261 database, klik di sini ** Butuh competitor intelligence, klik di sini *** Butuh copywriter specialist, klik di sini **** Butuh content provider (branding online), klik di sini ***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 261 database, klik di sini