Investasi, satu kata yang sering didengar tapi bingung untuk dilakukan, menurut pandangan khalayak umum. Mengapa begitu?
Boleh jadi kebingungan itu karena edukasi atau informasi yang sedikit atau kapok lantaran pernah mengalami kerugian.
Ambil contoh, berinvestasi di saham. Kita tentu pernah dengar ada orang yang untung hingga 100% dalam waktu singkat, tapi lebih banyak yang mengalami kerugian. Itu karena investasi saham sangat fluktuatif, tergantung sentimen, isu, proyeksi keuangan perusahaan, pengaruh eksternal, dan lainnya.
Risiko investasi di saham cukup besar untuk investor pemula. Tetapi untuk investor yang sudah tahu trik dan edukasi saham, tentu sangat menggiurkan.
Selain saham, ada instrumen investasi lain seperti reksadana, emas, properti, deposito, obligasi, dan lainnya. Masing-masing instrumen itu memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.
So, selagi muda, kita harus perbanyak belajar instrumen investasi mana yang cocok dan dalam kondisi seperti apa.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar