Pengumuman perombakan atau reshuffle kabinet jilid II dinilai sebagai sentimen positif sehingga melambungkan bursa saham Indonesia (indeks harga saham gabungan/IHSG) hingga menyentuh 5.300 poin. Sentimen positif itu terutama penunjukkan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan yang baru.
Presiden Joko Widodo mengumumkan reshuffle kabinet jilid II di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (27/7/2016). Presiden menyadari tantangan selalu berubah dan diperlukan kecepatan dalam bertindak. Jokowi berusaha semaksimal mungkin agar kabinet bekerja lebih cepat, efektif, dan solid.
Berikut daftar menteri baru yang masuk reshuffle kabinet jilid II: 1. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, 2. Menteri Keuangan Sri Mulyani, 3. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo, 4. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, 5. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, 6. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, 7. Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, 8. Menteri ESDM Archandra Tahar, 9. Menteri PAN dan RB Asman Abnur, 10. Menteri Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan, 11. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, 12. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, 13. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjelaskan Airlangga Hartarto ditunjuk sebagai menteri perindustrian karena memiliki pengalaman panjang di bidang perindustrian. Airlangga juga terlibat dalam perumusan Undang-undang (UU) Industri.
"Anggota DPR lama, dan berada pada komisi yang sama yaitu Komisi industri. Sehingga presiden meyakini penugasan kepada Airlangga bisa dilakukan dengan baik dan ditugaskan untuk membuat roadmap industri ke depan yang harus diselesaikan dan juga bagaimana bidang industri bisa meningkat daya saingnya," terang Pramono.
Perombakan kabinet menambah panjang daftar sentimen positif bagi IHSG setelah sebelumnya terdorong sentimen tax amnesty. Direktur Utama BEI Tito Sulistio menilai seluruh pelaku usaha di pasar modal, di antaranya perwakilan bursa di seluruh Indonesia, broker, dan emiten optimistis program pengampunan pajak (tax amnesty) akan mampu menarik uang secara besar-besaran ke Indonesia. “Dampak positif tax amnesty sudah terasa di bursa efek. Market kencang sekali,” ujar Tito.
Kinerja pasar modal Indonesia mencatatkan frekuensi perdagangan saham tertinggi sebanyak 377.000 kali transaksi per hari. Realisasi ini mengalahkan Singapura dan Malaysia yang hanya membukukan frekuensi perdagangan masing-masing 74.000 dan 153 kali transaksi per hari.
“Untuk kapitalisasi pasar mencapai Rp 5.670 triliun, mengalahkan Thailand, Malaysia, dan Filipina. Kalau Rp 5.900 triliun, kita sama dengan perbankan, mudah-mudahan bisa cepat,” kata Tito.
Menurut dia, kenaikan kinerja pasar modal Indonesia di bulan-bulan ini karena ada optimisme dari para pelaku pasar maupun stakeholder akan ada dana masuk besar-besaran dari program pengampunan pajak. Kinerja ini berkat sosialisasi agresif dari BEI.
“Potensi di secondary market Rp 6 triliun-Rp 7 triliun per hari, transaksi velositas 21 persen. Jika sampai 60 persen dengan barang yang sama, maka bursa bisa mencapai transaksi sampai Rp 15 triliun per hari, dikalikan sebulan 24 hari, sekitar Rp 150 triliun-Rp 200 triliun tambahan potensi ada,” ucap Tito.(*)
Sumber: di sini
* Cari data industri atau riset persaingan pasar, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar