Industri otomotif (mobil dan motor)
merupakan tulang punggung sektor transportasi yang memberikan andil
besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Di era mobilisasi dan
konektivitas tinggi, peranan industri otomotif makin ketara meski
persaingan di sektor industri ini makin ketat.
Untuk merekam seluk beluk industri otomotif di Indonesia, duniaindustri.com memiliki sedikitnya 13 data dan riset terkait perkembangan industri otomotif di Indonesia. Mari kita simak ulasannya berikut ini.
1) Riset Pasar dan Data Oli Pelumas Otomotif 2011-2016
2) Riset Pasar dan Data Industri Sepeda Motor (Tren Penjualan Merek Per Daerah)
3) Riset Pasar dan Data Industri Mobil (2005-2019)
4) Data dan Analisis Industri Oli Pelumas 2007-2016
5) Outlook Industri Otomotif 2016-2018
6) Data Industri Sepeda Motor dan Velg Motor di Indonesia
7) Data Tingkat Kepemilikan dan Minat Beli Mobil di Indonesia
8) Data Industri Angkutan Darat (Taksi) di Indonesia
9) Data Penjualan Per Merek Mobil
10) Data dan Analisis Outlook Industri Otomotif
11) Data dan Analisis Penjualan Motor dan Mobil (LCGC)
12) Data Penjualan Mobil Per Segmen Kendaraan
13) Data Komprehensif Industri Otomotif dan Kebijakan Pemerintah
Berikut ini rinciannya satu per satu:
1) Riset Pasar dan Data Oli Pelumas Otomotif 2011-2016
ini dirilis September 2016 menampilkan data, riset pasar, tren pangsa
pasar, market leader, serta pertumbuhan pasar dan market size industri
oli pelumas secara umum dan industri oli pelumas otomotif secara khusus.
Periode yang jadi fokus 2011-2016.
Riset Pasar dan Data Oli Pelumas Otomotif 2011-2016
ini dimulai dengan menampilkan highlight makro ekonomi Indonesia,
meliputi pertumbuhan PDB 2014-2019, tren inflasi, populasi penduduk,
tren konsumen kelas menengah, laju urbanisasi, median usia penduduk,
potensi pasar lokal, serta tren PDB per kapita. (halaman 2-4)
Kemudian,
data ini menampilkan highlights perkembangan industri ini sejak
2007-2016, regulasi sejak 1998-2016. (halaman 5-8) PT Pertamina
Lubricants–anak usaha PT Pertamina (Persero) di bisnis pelumas–pernah
menguasai pangsa pasar oli nasional sebesar 90% sebelum 1997. Pada masa
itu, penjualan oli masih diatur oleh Keputusan Presiden (Keppres) Nomor
18 tahun 1988 tentang Penyediaan dan Pelayanan Pelumas Serta Penanganan
Oli Bekas yang memberikan hak monopoli kepada Pertamina. Namun, hak
monopoli tersebut kemudian dicabut melalui Keppres 21 tahun 2001 tentang
Pelayanan Penyediaan Pelumas, yang memperbolehkan adanya pemain baru di
pasar pelumas.
Di halaman 9-12, duniaindustri.com
secara eksklusif membuat riset terkait persaingan pasar di bisnis oli
pelumas di Indonesia secara umum. Peta persaingan itu dijabarkan dalam
chart (infografik) terkait pangsa pasar 10 pemain utama di industri ini.
Selain itu ditampilkan perkembangan pangsa pasar periode 2007, 2011,
dan 2015. Tidak ketinggalan ditampilkan estimasi penjualan oli pelumas
masing-masing pemain disertai pangsa pasarnya.
Di halaman 13
ditampilkan nilai pasar (market size) industri oli pelumas di Indonesia
periode 2013-2016 (forecast) serta neraca perdagangan (ekspor-impor) di
industri ini. Selain itu, di halaman 14, ditampilkan tren permintaan
(demand) di pasar lokal pada periode 2011-2016 serta pertumbuhannya,
dilengkapi faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pada halaman 15-19, duniaindustri.com
secara eksklusif membuat analisis peta persaingan yang terjadi di
industri ini, perkembangan pemain baru sejak 2003, serta kabar terbaru
investasi dan ekspansi dari sejumlah market leader di industri ini.
Berlanjut ke riset khusus, duniaindustri.com
membuat riset eksklusif tentang komposisi segmen pengguna oli yang
dibagi dua, yakni oli otomotif dan oli industri. Tren periode 2011-2016
menunjukkan porsi pasar oli otomotif lebih mendominasi (halaman 20).
Dari oli otomotif, ternyata oli motor menyumbang komposisi terbesar
(halaman 21).
Pada halaman 22, dijabarkan tren volume pasar
dan nilai pasar (market size) oli otomotif dan oli industri di Indonesia
periode 2011-2016. Data itu diperkuat dengan top 10 market leader oli
pelumas otomotif tahun 2014 (halaman 23), tahun 2015 (halaman 24), dan
tahun 2016 est (halaman 25). Data ini juga dilengkapi dengan tren
penjualan otomotif, baik motor maupun mobil, periode 2005-2019 est
(halaman 26). Juga, data jumlah kendaraan yang beroperasi di Indonesia,
baik motor maupun mobil, periode 2006-2016 serta peluang bisnis ke depan
(halaman 27).
Riset Pasar dan Data Oli Pelumas Otomotif 2011-2016
sebanyak 28 halaman ini berasal dari Kementerian Perindustrian, BPS,
WHO dan Bank Dunia, Kementerian ESDM, asosiasi industri dan sejumlah
perusahaan oli pelumas di Indonesia, diolah duniaindustri.com. Indeks
data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang
menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data
disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com
mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima
kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
2) Riset Pasar dan Data Industri Sepeda Motor (Tren Penjualan Per Merek Per Daerah)
yang dirilis Agustus 2016 ini menampilkan seluruh informasi, data,
riset independen, serta proyeksi dan tren pasar motor di Indonesia. Dari
mulai nilai pasar (market size), tren penjualan, rasio kepemilikan,
jumlah populasi, serta komposisi pasar motor tersaji dalam riset dan
data industri ini.
Riset Pasar dan Data Industri Sepeda Motor (Tren Penjualan Per Merek Per Daerah)
ini dimulai dari dimulai dengan menampilkan highlight makro ekonomi
Indonesia, meliputi pertumbuhan PDB 2014-2019, tren inflasi, populasi
penduduk, tren konsumen kelas menengah, potensi pasar lokal, serta tren
PDB per kapita. (halaman 2-4)
Selanjutnya, riset pasar
ini menampilkan tren penjualan motor dan mobil di Indonesia 2005-2019
(estimasi) dalam grafis yang menarik. (halaman 5) Penjualan motor tumbuh
dengan persentase tertinggi pada periode 2006-2011 secara historis dari
4,42 juta unit menjadi 8,01 juta unit.
Tren peta
persaingan pangsa pasar per merek motor dipaparkan secara jelas dengan
diagram yang menarik pada halaman 6. Data jumlah motor yang beroperasi
dipaparkan pada halaman 7 lengkap dengan rekam jejak periode 2006-2016,
dilengkapi dengan tren pertumbuhan rata-rata serta tingkat penetrasi
pasar dan klasifikasi konsumen dilihat dari tingkat pendapatannya.
Mulai halaman 8, duniaindustri.com
membuat riset independen terkait industri motor secara spesifik mulai
dari gambaran industri motor Indonesia secara global (halaman 8),
populasi dan nilai pasar (market size) industri motor Indonesia (halaman
9), rasio kepemilikan motor dibanding jumlah penduduk (halaman 10), dan
analisis pasar motor 2015 (halaman 11).
Komposisi
segmen motor ditampilkan dengan grafis yang menarik pada halaman 12.
Kemudian, tren penjualan motor per daerah di Indonesia secara detail
dipaparkan pada halaman 13, lengkap dengan volume penjualan per pulau di
negeri ini.
Riset ini dilanjutkan dengan analisis
penjualan motor per provinsi dan pangsa pasar masing-masing merek
(brand). Analisis itu dilengkapi dengan tren penjualan motor di 10
provinsi yang menjadi pasar terbesar di Indonesia, lengkap dengan market
share masing-masing merek motor. (halaman 14-16)
Top 10 provinsi dengan penjualan motor terbesar
di Indonesia juga disajikan dalam kurun waktu yang cukup panjang
(2012-2015) untuk menunjukkan tren secara komprehensif. (halaman 17-20)
Sebagai
tambahan, data ini menampilkan industri komponen motor di Indonesia,
terutama industri velg motor, mulai dari persaingan produsen dan merek
velg, struktur pasar industri velg di Indonesia, serta nilai pasar
industri velg motor di negeri ini. (halaman 21-25)
Tidak ketinggalan, Riset Pasar dan Data Industri Motor (Tren Penjualan Per Merek Per Daerah)
ini juga menampilkan arah kebijakan (grand strategy) pemerintah untuk
mengembangkan industri kendaraan roda dua, peluang investasi, serta
regulasi dan insentif yang diberikan. (halaman 26-29)
Riset Pasar dan Data Industri Sepeda Motor (Tren Penjualan Per Merek Per Daerah)
sebanyak 30 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain
asosiasi industri yakni Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI),
regulator di Indonesia seperti BPS, Kementerian Perindustrian, BKPM,
Polri, World Bank, serta sejumlah perusahaan motor. Indeks data industri
merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com
yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh
data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)
3) Riset Pasar dan Data Industri Mobil (2005-2019)
yang dirilis Agustus 2016 ini menampilkan seluruh informasi, data,
riset independen, serta proyeksi dan tren pasar mobil di Indonesia. Dari
mulai pangsa pasar terbesar, kapasitas terpasang pabrikan mobil, hingga
data jumlah mobil dan motor yang beroperasi tersaji dalam riset dan
data industri ini.
Riset Pasar dan Data Industri Mobil (2005-2019)
ini dimulai dari dimulai dengan menampilkan highlight makro ekonomi
Indonesia, meliputi pertumbuhan PDB 2014-2019, tren inflasi, populasi
penduduk, tren konsumen kelas menengah, potensi pasar lokal, serta tren
PDB per kapita. (halaman 2-4)
Selanjutnya, riset pasar
ini menampilkan tren penjualan mobil dan motor di Indonesia 2005-2019
(estimasi) dalam grafis yang menarik. (halaman 5) Terlihat penjualan
mobil tumbuh tinggi sejak 2009-2013 secara historis dari 486 ribu unit
menjadi 1,23 juta unit.
Tren peta persaingan pangsa
pasar per merek mobil dan motor dipaparkan secara jelas dengan diagram
yang menarik pada halaman 6-7. Struktur industri komponen otomotif juga
ditampilkan dari mulai agen tunggal pemegang merek (ATPM) hingga tier 2
dan 3. (halaman 8)
Data jumlah kendaraan (motor dan
mobil) yang beroperasi di Indonesia disajikan secara lengkap periode
2006-2016 pada halaman 9, lengkap dengan peluang bisnis serta
klasifikasi pendapatan konsumen. Riset pasar dan data industri mobil ini
juga dilengkapi dengan kumpulan proyeksi pelaku industri mobil tentang
prospek ke depan. (halaman 10)
Sejumlah pelaku usaha
otomotif (market leader–dikumpulkan dalam person quote) memperkirakan
tahun 2016 tidak akan berbeda dari 2015, dengan penjualan mobil sekitar
950 ribu unit hingga 1 juta unit, lebih rendah dari estimasi lembaga
riset asing 1,2 juta unit. Penjualan mobil masih dapat tumbuh positif
hingga 2016, ditopang pertumbuhan perekonomian nasional yang positif,
meski relatif melambat. 70% dari penjualan mobil merupakan passenger
cars, ikut ditopang segmen baru mobil murah dan ramah lingkungan (low
cost green car/LCGC). Prinsipal mobil Jepang masih mendominasi pasar
otomotif lokal. Pangsa pasar mobil terbesar tetap dipegang Grup Astra
dengan target pangsa pasar di atas 50%.
Masuk ke
pembahasan lebih detail, riset pasar ini memaparkan Indonesia sebagai
basis produksi potensial untuk mobil di Asia Pasifik, potensi pasar
lokal yang menjanjikan, peta pemain utama, historical market trend, arah
kebijakan pemerintah, tren pasar global, regulasi pajak barang mewah,
dan potensi pasar mobil per daerah. (halaman 11-18)
Tidak
ketinggalan penetrasi mobil per 1.000 penduduk yang mencapai 43 unit,
dan rasio kepemilikan motor yang mencapai 140 unit per 1.000 penduduk.
(halaman 19) Selain itu, ditampilkan kapasitas produksi dan kapasitas
terpasang pemain otomotif di Indonesia, termasuk Astra Group, Indomobil
Group, Kramayudha Group. Serta persaingan pasar industri otomotif di
ASEAN, mencakup Indonesia, Thailand, dan Malaysia. (halaman 20-25)
Di
samping itu, riset pasar dan data industri ini dilengkapi top 15 merek
mobil terlaris dan top 15 brand mobil dengan penjualan tertinggi di
Indonesia. (halaman 26-28)
Data sebanyak 30 halaman pdf
ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri yakni
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Asosiasi
Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), regulator di Indonesia seperti
BPS, Kementerian Perindustrian, BKPM, World Bank, serta sejumlah
perusahaan otomotif. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com
yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh
data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)
4) Data dan Analisis Industri Oli Pelumas 2007-2016
ini menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh
informasi mengenai industri oli pelumas di Indonesia, mencakup
highlights perkembangan industri ini sejak 2007-2016, regulasi sejak
1998-2016, tren permintaan/kebutuhan (demand) di pasar lokal,
perkembangan investasi atau ekspansi baru, ukuran pasar (market size)
industri oli pelumas, hingga pangsa pasar pemain lokal dan perusahaan
internasional (multi national company/MNC), serta prospek dan tantangan
industi ini ke depan.
Data
ini dimulai dengan menampilkan highlights perkembangan industri ini
sejak 2007-2016, regulasi sejak 1998-2016. (halaman 2-5) PT Pertamina
Lubricants–anak usaha PT Pertamina (Persero) di bisnis pelumas–pernah
menguasai pangsa pasar oli nasional sebesar 90% sebelum 1997. Pada masa
itu, penjualan oli masih diatur oleh Keputusan Presiden (Keppres) Nomor
18 tahun 1988 tentang Penyediaan dan Pelayanan Pelumas Serta Penanganan
Oli Bekas yang memberikan hak monopoli kepada Pertamina. Namun, hak
monopoli tersebut kemudian dicabut melalui Keppres 21 tahun 2001 tentang
Pelayanan Penyediaan Pelumas, yang memperbolehkan adanya pemain baru di
pasar pelumas.
Di halaman 6-9, duniaindustri.com secara eksklusif membuat riset terkait persaingan pasar di bisnis oli pelumas di Indonesia.
Peta persaingan itu dijabarkan dalam chart (infografik) terkait pangsa
pasar 10 pemain utama di industri ini. Selain itu ditampilkan
perkembangan pangsa pasar periode 2007, 2011, dan 2015. Tidak
ketinggalan ditampilkan estimasi penjualan oli pelumas masing-masing
pemain disertai pangsa pasarnya.
Pada halaman 10-14, duniaindustri.com
secara eksklusif membuat analisis peta persaingan yang terjadi di
industri ini, perkembangan pemain baru sejak 2003, serta kabar terbaru
investasi dan ekspansi dari sejumlah market leader di industri ini.
Di
halaman 15 ditampilkan nilai pasar (market size) industri oli pelumas
di Indonesia periode 2013-2016 (forecast) serta neraca perdagangan
(ekspor-impor) di industri ini. Selain itu, di halaman 16, ditampilkan
tren permintaan (demand) di pasar lokal pada periode 2011-2016 serta
pertumbuhannya, dilengkapi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data ini
dilengkapi penetrasi populasi otomotif (motor dan mobil) di Indonesia
yang menjadi konsumen terbesar oli pelumas. Di halaman 18, ditampilkan
prospek (peluang) dan kendala di industri oli pelumas di Indonesia.
Data dan analisis industri oli pelumas
sebanyak 19 halaman ini berasal dari Kementerian Perindustrian, BPS,
WHO dan Bank Dunia, Kementerian ESDM, dan sejumlah perusahaan oli
pelumas di Indonesia, diolah duniaindustri.com. Indeks data industri
merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com
yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh
data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com
mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima
kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
5) Outlook Industri Otomotif 2016-2018
ini menampilkan proyeksi pasar industri otomotif, terutama mobil, tahun
2009-2018. Sejumlah pelaku usaha otomotif (market leader–dikumpulkan
dalam person quote) memperkirakan tahun 2016 tidak akan berbeda dari
2015, dengan penjualan mobil sekitar 950 ribu unit hingga 1 juta unit,
lebih rendah dari estimasi lembaga riset asing 1,2 juta unit. Penjualan
mobil masih dapat tumbuh positif hingga 2016, ditopang pertumbuhan
perekonomian nasional yang positif, meski relatif melambat. 70% dari
penjualan mobil merupakan passenger cars, ikut ditopang segmen baru
mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC). Prinsipal
mobil Jepang masih mendominasi pasar otomotif lokal. Pangsa pasar mobil
terbesar tetap dipegang Grup Astra dengan target pangsa pasar di atas
50%.
Data
ini juga menjabarkan tren penjualan mobil sejak 1997-2015. Hingga
kuartal III 2015, Toyota menguasai 32%, Daihatsu 17%, Honda 15%, Suzuki
12%, Mitsubishi 11%, others 8%, Nissan 3%, dan Isuzu 2%. Di segmen
penjualan motor, Honda merajai dengan pangsa pasar 68%, Yamaha 28%,
disusul Suzuki dan Kawasaki masing-masing 2%.
Juga
ditampilkan arah kebijakan pemerintah sejak 2010-2025, strategi
investasi, program mobil low carbon emission, dan pajak serta bea masuk.
Tidak ketinggalan penetrasi mobil per 1.000 penduduk yang mencapai 43
unit, dan rasio kepemilikan motor yang mencapai 140 unit per 1.000
penduduk.
Selain itu, ditampilkan kapasitas produksi
dan kapasitas terpasang pemain otomotif di Indonesia, termasuk Astra
Group, Indomobil Group, Kramayudha Group. Serta persaingan pasar
industri otomotif di ASEAN, mencakup Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
Data
sebanyak 21 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain
regulator di Indonesia. Download database industri merupakan fitur
terbaru di duniaindustri.com
yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh
data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com. (*)
6) Data Industri Sepeda Motor dan Velg Motor
ini menampilkan peta persaingan merek motor di Indonesia yang masih
dikuasai Honda (68%), Yamaha (28%), Suzuki (2%), Kasawaki (2%), dan
sisanya produsen lain. Juga ditampilkan, populasi motor di Indonesia
hingga 2015 diestimasi 93,25 juta unit, menurut prediksi
duniaindustri.com. Estimasi itu berdasarkan data terbaru, Korps Lalu
Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat, ada 86,253 juta
unit sepeda motor di seluruh Indonesia pada April 2014, naik 11 % dari
tahun sebelumnya 77,755 juta unit.
Selain itu,
dipaparkan juga pada 2015 penjualan motor di Indonesia diperkirakan 6,4
juta unit – 6,5 juta unit, menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor
Indonesia (AISI). Penetrasi motor di Indonesia atau biasa dikenal rasio
kepemilikan motor banding jumlah penduduk mencapai 140 unit motor vs
1.000 penduduk (data 2013).
Di samping itu, dijabarkan
juga nilai pasar industri sepeda motor di Indonesia, penjualan per
segmen (motor bebek, skutik, sport, dan lainnya), top 10 provinsi dengan
penjualan sepeda motor terbesar, top 10 motor terlaris di Indonesia,
dan top 10 daerah dengan populasi motor terpadat di Indonesia.
Sebagai
tambahan, data ini menampilkan industri velg motor di Indonesia, mulai
dari persaingan produsen dan merek velg, struktur pasar industri velg di
Indonesia, serta nilai pasar industri velg motor di negeri ini.
Data
sebanyak 15 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain
asosiasi industri, regulator, dan Polri. Download database industri
merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan
data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk
pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai
prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com. (*)
7) Data Tingkat Kepemilikan dan Minat Beli Mobil di Indonesia
ini menampilkan tingkat kepemilikan mobil di Asia Tenggara cenderung
rendah, di Indonesia hanya 44% rumah tangga yang memiliki satu mobil, 9%
bermobil lebih dari satu, dan 46% rumah tangga belum memiliki mobil.
Secara global, 54% rumah tangga memiliki satu mobil, 20% bermobil lebih
dari satu, dan 25% belum memiliki mobil. Karena itu, tidak heran jika
63% rumah tangga di Indonesia berminat membeli mobil dalam dua tahun ke
depan, 18% akan membeli mobil bekas, dan hanya 19% yang tidak berminat
membeli mobil. Di Indonesia, kepemilikan mobil masih menjadi patokan
kesuksesan seseorang dan menunjukkan derajat sosial yang lebih tinggi.
Data sebanyak 26 halaman ini berasal dari berbagai survei dan diolah duniaindustri.com.(*)
8) Data Industri Angkutan Darat (Taksi) di Indonesia
ini menampilkan perbandingan kebutuhan dan pasokan angkutan darat,
terutama taksi di Indonesia. Rata-rata pertumbuhan penumpang taksi
sebesar 12,3% sejak 2007-2011 dan diproyeksikan tumbuh 18,2% pada
2012-2016. Sementara rasio taksi per 1.000 orang di Asean, Indonesia
cenderung terendah dengan rasio 0,24%, sementara Malaysia 3,12%, dan
Singapura 5,2%. Pasokan taksi di Indonesia juga diperkirakan tumbuh
rata-rata 16% (CAGR) periode 2012-2016, lebih tinggi dibanding periode
2007-2011 sebesar 4,3%. Data sebanyak 24 halaman ini juga menampilkan
strategi bisnis dan kinerja keuangan perusahaan pemegang pangsa pasar
terbesar di Indonesia.(*)
9) Data Penjualan Per Merek Mobil
ini menampilkan tren penjualan mobil di Indonesia per merek per bulan
pada 2013. Misalnya, total penjualan Mini Cooper di Indonesia 460 unit,
Januari 28 unit, Februari 37 unit, Maret 38 unit, Mei 38 unit, dan
seterusnya. Total penjualan Mercedes Benz 4.877 unit. Total penjualan
Lexus 622 unit, Landrover 94 unit. Data ini berasal dari Gaikindo dan
diolah duniaindustri.com. (*)
10) Data dan Analisis Outlook Industri Otomotif
ini menampilkan tren penjualan mobil dan motor di Indonesia
dibandingkan dengan global market dan ASEAn market periode 2006-2012.
Ditampilkan juga data produksi mobil di negara ASEAN, Thailand,
Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, dan total ASEAN. Juga
disuguhkan, produksi 13 ATPM di Indonesia antara lain PT Astra Daihatsu
Motor (500 ribu unit per tahun dengan jumlah pekerja 11 ribu orang),
Suzuki, PT Kramayudha Tiga Berlian (Mitsubishi), Toyota, Isuzu, Nissa,
PT Gaya Motor, Mercedes Benz, GM. Data yang terdiri atas 21 halaman
microsoft powerpoint ini dibuat oleh Gaikindo dan diolah duniaindustri.com.(*)
11) Data dan Analisis Penjualan Motor dan Mobil (LCGC)
ini menampilkan tren penjualan mobil dan motor di Indonesia. Untuk
mobil, juga ditampilkan analisis munculnya segmen low cost and green car
(LCGC). Perbandingan penjualan tiap merek mobil, antara lain Toyota,
Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi, Honda, Nissan dan lainnya 2011-2013.
Penjualan mobil di Indonesia pada 2013 naik 10% menjadi 1,23 juta unit.
Juga, ditampilkan car models positioning by price gap di Indonesia.
Serta, outlook 6 faktor yang akan mempengaruhi sektor otomotif di 2014.
Data ini terdiri atas 30 halaman microsoft powerpoint.(*)
12) Data Penjualan Mobil Per Segmen Kendaraan
ini menampilkan tren penjualan tiap segmen kendaraan dan tiap merek
mobil di Indonesia sepanjang 2013, dibagi per bulan. Merek mobil yang
ditampilkan dalam data ini antara lain Daihatsu, Isuzu, Toyota, Peugeot,
Mitsubishi, Suzuki, Nissan, Honda, dan merek lainnya. Selain itu,
ditampilkan produksi dan ekspor mobil di Indonesia periode 2006-2012.
Data penjualan dibagi beberapa segmen seperti tipe sedan, 4×2, 4×4, bus,
pick up/truck, double cabin. Selain itu ditampilkan data ekspor impor
CBU, CKD, dan komponen periode 2006-2012. Juga digambarkan tren pasar
mobil domestik dan proyeksinya dari 1997-2015 dengan menggunakan dua
asumsi; pesimistis dan optimistis. Sedangkan di bagian kebijakan
pemerintah, ditampilkan kebijakan bea masuk dan pajak penjualan barang
mewah (luxury tax), kebijakan dalam berinvestasi, insentif untuk ekspor,
serta kemudahan impor bahan baku. Data yang terdiri atas 18 halaman
microsoft powerpoint ini dibuat oleh Gaikindo dan diolah duniaindustri.com. (*)
13) Data Komprehensif Industri Otomotif dan Kebijakan Pemerintah
ini menampilkan tren penjualan, produksi, dan ekspor mobil di Indonesia
periode 2006-2012. Data penjualan dibagi beberapa segmen seperti tipe
sedan, 4×2, 4×4, bus, pick up/truck, double cabin. Selain itu
ditampilkan data ekspor impor CBU, CKD, dan komponen periode 2006-2012.
Juga digambarkan tren pasar mobil domestik dan proyeksinya dari
1997-2015 dengan menggunakan dua asumsi; pesimistis dan optimistis.
Sedangkan di bagian kebijakan pemerintah, ditampilkan kebijakan bea
masuk dan pajak penjualan barang mewah (luxury tax), kebijakan dalam
berinvestasi, insentif untuk ekspor, serta kemudahan impor bahan baku.
Data yang terdiri atas 18 halaman microsoft powerpoint ini dibuat oleh
Gaikindo dan diolah duniaindustri.com. (*)
Sumber: di sini
* Butuh data/riset lebih spesifik, ingin request data/riset, klik di sini
** Butuh content provider profesional, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar