Industri
tekstil merupakan salah satu pendorong pertumbuhan manufaktur nasional,
mengingat negeri ini cukup disegani dan menduduki peringkat kesembilan
dalam jajaran produsen tekstil dunia. Namun, perkembangan industri ini
dalam tiga tahun terakhir tidak begitu menggembirakan.
Padahal, selain jadi salah satu produsen terbesar dunia, Indonesia juga menjadi pasar tekstil terbesar
di Asia Tenggara. Tekstil sebagai kebutuhan dasar manusia mestinya
mampu dimanfaatkan oleh industri demi pertumbuhan kinerja bisnis yang
menjanjikan. Namun, persoalan di industri ini tidak kalah besar.
Untuk merekam track record pertumbuhan dan seluk beluk industri tekstil, industri serat tekstil, industri garmen, duniaindustri.com memiliki sedikitnya 5 data dan riset industri khusus. Mari kita simak ulasannya berikut ini:
1) Riset Pasar dan Database 500 Perusahaan Tekstil (Data Industri Tekstil Hulu-Hilir)
2) Tren Fashion dan Data Industri Tekstil
3) Data Komprehensif Industri Tekstil Indonesia (periode tiga tahun terakhir)
4) Data Pangsa Pasar Top 10 Perusahaan Benang dan Serat Tekstil
5) Data Buyer Agent Tekstil Terbesar dan Representative Office di Indonesia
Berikut ulasannya:
A) Riset Pasar dan Database 500 Perusahaan Tekstil (Data Industri Tekstil Hulu-Hilir) ini dirilis November 2016 menampilkan riset dan data komprehensif, analisis,
serta tren ekspor-impor dan bahan baku industri tekstil hulu-hilir di
Indonesia. Selain itu, data dan riset pasar ini dilengkapi 500 database
perusahaan tekstil lengkap dengan alamat, jajaran top manajemen, lini
bisnis, kapasitas produksi, nama brand, jumlah pekerja, orientasi pasar,
hingga nama bank pendukung.
Riset Pasar dan Database 500 Perusahaan Tekstil (Data Industri Tekstil Hulu-Hilir)
ini dimulai dengan dengan menampilkan highlights ekonomi serta pasar
Indonesia, dilengkapi tren konsumen dan tingkat daya beli. (halaman 2-4)
Selanjutnya,
ditampilkan overview pasar tekstil dan fashion dunia yang pada 2015
diproyeksi mencapai 854 miliar pada halaman 4. Pasar tekstil dan fashion
global itu didominasi tiga pasar besar yakni Amerika Serikat, Eropa,
dan Jepang dengan proyeksi pertumbuhan hingga 2020 relatif kecil seiring
perlambatan ekonomi dunia. (halaman 5)
Pada halaman 6
dipaparkan segmentasi dan komposisi pasar tekstil dan fashion global.
Pakaian luar (outerwear) berkontribusi terbesar. (halaman 6) Juga
ditampilkan overview brand fashion dan tekstil dunia, sekitar 200 brand
diproduksi di Indonesia. (halaman 7)
Masuk ke
pembahasan yang lebih teknis, pada halaman 8 ditampilkan struktur
industri tekstil dari hulu sampai hilir, lengkap dengan bahan bakunya,
dalam bagan yang menarik. Pada halaman 9, ditampilkan rantai pertambahan
nilai (value added) dari industri tekstil hulu sampai hilir, dari mulai
minyak bumi hingga pakaian jadi atau garmen.
Pada halaman 10, duniaindustri.com
membuat riset independen terkait tren nilai pasar tekstil dan fashion
di Indonesia pada periode 2011-2016 beserta persentase pertumbuhannya.
Pada halaman 11, dijabarkan tren kinerja industri tekstil Indonesia
periode 2011-2015, serta proyeksi pertumbuhan 2016, terutama untuk
neraca perdagangan ekspor-impor, serta peringkat eksportir dunia.
Pada
halaman 12 dipaparkan pangsa pasar ekspor tekstil global 2014, pangsa
pasar tekstil ASEAN, tren upah di negara-negara produsen tekstil.
Kemudian tren kontribusi ekspor tekstil terhadap perekonomian nasional
ditampilkan pada halaman 13-14. Struktur biaya (cost structure) industri
tekstil di sektor fiber making dan garmen ditampilkan pada halaman 15.
Pada
halaman 16 dijabarkan overview industri seragam tekstil, tingkat
persaingan antar produsen di Indonesia, serta kompetisi dengan
perusahaan asal India, China, Taiwan, dan Bangladesh.
Selanjutnya,
masuk ke pembahasan bahan baku tekstil, pada halaman 17 ditampilkan
komparasi tren harga bahan baku tekstil yakni kapas, acrylic, viscose,
nilon, dan poliester periode 2009-2014. Juga ditampilkan neraca
perdagangan terutama impor bahan baku tekstil seperti polyester staple
fiber (PSF), polyester filament yarn (PFY), knitted fabrics, dan woven
fabrics pada halaman 18. Selain itu, ditampilkan tren produksi PSF dan
PFY periode 2010-2015 beserta neraca perdagangan hingga semester I 2016
serta utilisasi pabrik pada halaman 19.
Neraca pasokan
dan kebutuhan industri hulu tekstil global dipaparkan pada halaman 20,
dilengkapi dengan database perusahaan-perusahaan hulu tekstil di
Indonesia pada halaman 21, lengkap dengan nilai investasi, jumlah tenaga
kerja, omzet turn over, dan kapasitas terpasang PTA, MEG, PSF, PFY,
NYF, resin, dan VSF.
Data ini juga dilengkapi sekitar
500 database perusahaan tekstil di Indonesia halaman 22-120, yang
menjabarkan nama perusahaan, lokasi pabrik, nomor telpon, email, kontak
top manajemen, status perusahaan, nomor izin, lini usaha, tipe produksi
dan kapasitas produksi, orientasi pasar, lini bisnis, tipe produk dan
merek, jumlah pekerja dan nama bank pendukung.
Database 500 perusahaan tekstil
ini sangat berguna bagi tim marketing atau business development untuk
melakukan penetrasi pasar serta kerjasama bisnis.(butuh database lebih
banyak, silakan hubungi tim pengelola duniaindustri.com)
Riset Pasar dan Database 500 Perusahaan Tekstil (Data Industri Tekstil Hulu-Hilir)
sebanyak 120 halaman pdf ini berasal dari BPS, Kementerian
Perindustrian, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Asosiasi Produsen
Serat Sintetis dan Fiber (Apsyfi), sejumlah perusahaan tekstil di
Indonesia, dan diolah duniaindustri.com. Download database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com
yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh
data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
B) Tren Fashion dan Data Industri Tekstil.
Data ini menampilkan tren fashion dan data industri tekstil, mulai dari
tren industri fashion dunia. Industri fashion dunia masih tumbuh
positif pada 2015 dengan tiga proyeksi: 6% (pertumbuhan rendah), 8%
(pertumbuhan moderat), dan 12% (pertumbuhan tinggi). Dengan proyeksi
seperti itu, nilai pasar industri fashion dunia diperkirakan US$ 550
miliar – US$ 854 miliar pada 2015.
Pasar fashion dan tekstil
terbesar di dunia masih dipegang Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang,
dengan pertumbuhan yang relatif rendah, sekitar 2% hingga 2020,
dipengaruhi perlambatan ekonomi global. Pasar fashion untuk wanita
tumbuh paling tinggi, sekitar 4,8%, mengindikasikan kebutuhan fashion
wanita terus tumbuh.
Dari segmentasi, pakaian luar (outerwear)
berkontribusi terbesar, sekitar 57,2% terhadap total pasar fashion,
disusul sepatu (footwear), dan pakaian dalam (underwear). Pakaian pria
menyumbang kontribusi terbesar hingga 42% untuk segmen apparel
(tekstil), disusul pakaian wanita 36%, dan pakaian anak-anak 22%.
Sementara
di Indonesia, nilai pasar tekstil yang termasuk produk fashion pada
2015 diestimasi US$ 15,19 miliar atau setara Rp 208 triliun (kurs Rp
13.700/US$), menurut kompilasi data duniaindustri.com
dari BPS, asosiasi industri, dan sumber lainnya. Perlambatan
pertumbuhan di 2015 disebabkan depresiasi rupiah terhadap dolar AS,
perlambatan perekonomian global, serta anjloknya harga komoditas dunia.
Data
ini juga dilengkapi dengan tren warna fashion 2016 yang diperkirakan
masih didominasi warna cerah. Selain itu, data industri tekstil, mulai
dari ekspor, impor, biaya produksi tekstil, juga dipaparkan dalam data
ini. Di sisi lain, ditampilkan juga peta persaingan perusahaan produsen fashion ternama di Indonesia dan di dunia.
Data sebanyak 13 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri, lembaga riset dunia, dan BPS. Download database industri
merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan
data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk
pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai
prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
B) Data Komprehensif Industri Tekstil Indonesia (periode tiga tahun terakhir)
ini berisi tren konsumsi tekstil, kinerja produksi dari hulu hingga
hilir, perdagangan (ekspor impor), analisis pasar ekspor dan kondisi
perekonomian negara tujuan ekspor. Data yang berjumlah total 14 halaman
ini berasal dari asosiasi industri mencakup Asosiasi Pertekstilan
Indonesia, Asosiasi Produsen Serat Sintetis dan Fiber Indonesia
(Apsyfi), Badan Pusat Statistik.(*)
C) Data Pangsa Pasar Top 10 Perusahaan Benang dan Serat Tekstil.
Pangsa Pasar Top 10 Perusahaan Benang dan Serat (Tekstil Hulu). Data
Pangsa Pasar Top 10 Perusahaan Benang dan Serat ini menggambarkan
penguasaan pasar top 10 perusahaan benang dan serat di Indonesia periode
2011-2013.(*)
D) Data Buyer Agent Tekstil Terbesar dan Representative Office di Indonesia
ini berisi nama perusahaan buyer agent tekstil global dan
representative office di Indonesia, contact person, nomor telepon. Buyer
agent yang dimaksud antara lain Adidas Group, Columbia Sportwear
Company, Contempo Limited, Easthern Fashions, Focus Far East Ltd, GAP
Indonesia, H&M Internatioanl Ltd, Linmark Westman, PTE.Ltd, Marubeni
Indonesia, Mitsubishi Corporation, Nike Indonesia, PT Artamenara
Interindo.(*)
Baca selengkapnya, klik di sini
* Cari data spesifik, ingin request data/riset pasar, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar