Volume penjualan consumer goods (produk barang konsumsi) di Indonesia pada semester I 2016 masih melemah secara tahunan, ditandai pelemahan volume penjualan makanan (food) -7% dan minuman -1%. Menurut analisis lembaga riset
Kantar Wordpanel Indonesia, permintaan (demand) konsumen masih
cenderung rendah seiring pelemahan konsumsi, frekuensi pembelian,
anggaran belanja, dan pembelian per unit.
Pasar consumer goods
di Indonesia pada paruh pertama 2016 lebih banyak ditopang kenaikan
harga yang mendorong nilai pasar secara keseluruhan. Secara nilai, pasar
consumer goods di Indonesia tumbuh 5,1% ditopang peningkatan harga per
unit sebesar 3,6%, sementara tingkat frekuensi pembelian turun -0,9%.
Pasar
produk consumer goods pada 12 minggu hingga akhir Juni 2016 belum mampu
bangkit, seiring perlambatan ekonomi nasional yang memukul daya beli
konsumen. Pelemahan demand produk consumer goods secara volume menjadi
yang terburuk dalam tujuh kuartal terakhir, menandakan tekanan berat bagi produsen.
"Penjualan
produk makanan anjlok -7% secara volume, namun naik 2% secara nilai.
Sedangkan produk dairy tumbuh 2% secara volume dan meningkat 6% secara
nilai. Penjualan produk minuman juga turun -1% secara volume, tapi
tumbuh 7% secara nilai. Penjualan produk home care tumbuh 1% secara
volume dan naik 9% secara nilai. Penjualan produk personal care tumbuh
paling tinggi di antara kategori consumer goods, yakni tumbuh 7% secara
volume dan naik 11% secara nilai," tulis riset Kantar Worldpanel yang diterima duniaindustri.com.
Meski penjualan produk makanan dan minuman masih dalam teritori negatif
secara volume, terjadi perbaikan di kategori-kategori lain terutama
produk personal care. Kondisi di akhir Juni 2016 juga lebih baik
dibanding Februari 2016 saat seluruh kategori produk consumer goods
menderita pertumbuhan negatif per Februari 2016 mengindikasikan tekanan
berat dialami daya beli konsumen.
Dilihat dari tren makro
ekonomi, inflasi pada Juni 2016 naik menjadi 3,45% dari inflasi Mei 2016
sebesar 3,33%. Perekonomian Indonesia tumbuh 4,92% pada kuartal I 2016,
sedikit di atas ekspektasi 4,91%. Sementara nilai mata uang rupiah
menguat sekitar 0,5% pada Juni 2016 di level Rp 13.422/US$ dibanding
bulan sebelumnya.
Fast moving consumer goods
mencakup barang-barang konsumsi yang dibutuhkan sehari-hari atau
dibutuhkan secara berkala dalam periode waktu tertentu yang singkat.
Barang konsumsi jenis itu mencakup produk-produk makanan (food),
peralatan rumah tangga (household), dan perawatan tubuh (personal care).
Berbeda dengan barang tahan lama (durable goods), barang-barang fast
moving consumer goods memiliki umur simpan yang singkat, baik sebagai
akibat dari permintaan konsumen tinggi maupun karena produk yang cepat
rusak.
Pasar FMCG
di Indonesia tumbuh rata-rata per tahun (compounded annual growth
rate/CAGR) sebesar 16,6% periode 2004-2010, di tengah fluktuasi inflasi
yang dapat menahan maupun menggerus daya beli masyarakat. Sementara
periode 2011 hingga saat ini, pertumbuhan pasar diperkirakan sekitar
13%. Namun, tekanan berat yang dihadapi konsumen mengubah tren pasar
pada 2015-2016.(*)
Sumber: di sini
* Cari data industri atau riset persaingan pasar, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar