Padahal, selain jadi salah satu produsen terbesar dunia, Indonesia juga menjadi pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara. Tekstil sebagai kebutuhan dasar manusia mestinya mampu dimanfaatkan oleh industri demi pertumbuhan kinerja bisnis yang menjanjikan. Namun, persoalan di industri ini tidak kalah besar.
Untuk merekam track record pertumbuhan dan seluk beluk industri tekstil, industri serat tekstil, industri garmen, duniaindustri.com memiliki sedikitnya 4 data dan riset industri khusus. Mari kita simak ulasannya berikut ini:
1) Tren Fashion dan Data Industri Tekstil
2) Data Komprehensif Industri Tekstil Indonesia (periode tiga tahun terakhir)
3) Data Pangsa Pasar Top 10 Perusahaan Benang dan Serat Tekstil
4) Data Buyer Agent Tekstil Terbesar dan Representative Office di Indonesia
Berikut ulasannya:
A) Tren Fashion dan Data Industri Tekstil. Data ini menampilkan tren fashion dan data industri tekstil, mulai dari tren industri fashion dunia. Industri fashion dunia masih tumbuh positif pada 2015 dengan tiga proyeksi: 6% (pertumbuhan rendah), 8% (pertumbuhan moderat), dan 12% (pertumbuhan tinggi). Dengan proyeksi seperti itu, nilai pasar industri fashion dunia diperkirakan US$ 550 miliar – US$ 854 miliar pada 2015.
Pasar fashion dan tekstil terbesar di dunia masih dipegang Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang, dengan pertumbuhan yang relatif rendah, sekitar 2% hingga 2020, dipengaruhi perlambatan ekonomi global. Pasar fashion untuk wanita tumbuh paling tinggi, sekitar 4,8%, mengindikasikan kebutuhan fashion wanita terus tumbuh.
Dari segmentasi, pakaian luar (outerwear) berkontribusi terbesar, sekitar 57,2% terhadap total pasar fashion, disusul sepatu (footwear), dan pakaian dalam (underwear). Pakaian pria menyumbang kontribusi terbesar hingga 42% untuk segmen apparel (tekstil), disusul pakaian wanita 36%, dan pakaian anak-anak 22%.
Sementara di Indonesia, nilai pasar tekstil yang termasuk produk fashion pada 2015 diestimasi US$ 15,19 miliar atau setara Rp 208 triliun (kurs Rp 13.700/US$), menurut kompilasi data duniaindustri.com dari BPS, asosiasi industri, dan sumber lainnya. Perlambatan pertumbuhan di 2015 disebabkan depresiasi rupiah terhadap dolar AS, perlambatan perekonomian global, serta anjloknya harga komoditas dunia.
Data ini juga dilengkapi dengan tren warna fashion 2016 yang diperkirakan masih didominasi warna cerah. Selain itu, data industri tekstil, mulai dari ekspor, impor, biaya produksi tekstil, juga dipaparkan dalam data ini. Di sisi lain, ditampilkan juga peta persaingan perusahaan produsen fashion ternama di Indonesia dan di dunia.
Data sebanyak 13 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri, lembaga riset dunia, dan BPS. Download database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
B) Data Komprehensif Industri Tekstil Indonesia (periode tiga tahun terakhir) ini berisi tren konsumsi tekstil, kinerja produksi dari hulu hingga hilir, perdagangan (ekspor impor), analisis pasar ekspor dan kondisi perekonomian negara tujuan ekspor. Data yang berjumlah total 14 halaman ini berasal dari asosiasi industri mencakup Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Asosiasi Produsen Serat Sintetis dan Fiber Indonesia (Apsyfi), Badan Pusat Statistik.(*)
C) Data Pangsa Pasar Top 10 Perusahaan Benang dan Serat Tekstil. Pangsa Pasar Top 10 Perusahaan Benang dan Serat (Tekstil Hulu). Data Pangsa Pasar Top 10 Perusahaan Benang dan Serat ini menggambarkan penguasaan pasar top 10 perusahaan benang dan serat di Indonesia periode 2011-2013.(*)
D) Data Buyer Agent Tekstil Terbesar dan Representative Office di Indonesia ini berisi nama perusahaan buyer agent tekstil global dan representative office di Indonesia, contact person, nomor telepon. Buyer agent yang dimaksud antara lain Adidas Group, Columbia Sportwear Company, Contempo Limited, Easthern Fashions, Focus Far East Ltd, GAP Indonesia, H&M Internatioanl Ltd, Linmark Westman, PTE.Ltd, Marubeni Indonesia, Mitsubishi Corporation, Nike Indonesia, PT Artamenara Interindo.(*)
Baca selengkapnya, klik di sini
* Cari data spesifik, ingin request data/riset pasar, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar