Industri kimia dan petrokimia
merupakan turunan dari industri minyak dan gas (migas) yang juga
memiliki peranan penting terhadap sektor industri manufaktur di
Indonesia. Seperti industri baja, industri kimia juga merupakan induk
industri hilir seperti plastik, kemasan fleksibel, peralatan, dan
penunjang industri elektronik serta otomotif.
Untuk mengetahui database industri kimia, duniaindustri.com memiliki sedikitnya tiga data dan riset khusus di industri ini. Simak ulasannya, berikut ini:
1) Data dan Outlook Industri Petrokimia 2009-2016
2) Data dan Analisis Industri Oli Pelumas 2007-2016
3) Data Industri Petrokimia, Kimia Dasar, dan Logam Dasar
A) Data dan Outlook Industri Petrokimia 2009-2016
ini menampilkan pemain-pemain utama di industri petrokimia nasional,
antara lain PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Trans Pacific
Petrochemical Indotama (TPPI), PT Trans Pacific Petrochemical Indotama
(TPPI), PT Kaltim Methanol Industri, dan PT Kaltim Pasifik Amoniak.
Selain itu, ditampilkan tren produksi industri petrokimia hulu olefin,
yakni ethylene, propylene, butadiene, benzene, toluene, xylene, ammonia,
methanol, periode 2009-2016F (mencakup produksi, ekspor, dan impor).
Tidak ketinggalan data konsumsi dan impor produk petrokimia hulu olefin
sejak 2009-2015.
Juga ditampilkan tren supply-demand
(pasokan-permintaan) produk petrokimia aromatik, meliputi benzen,
p-xylene, o-xylene, cyclohexene, toluen, alkylbenzene, phtalic
anhydride, caprolactam, benzoat acid, purified terephtalic acid periode
2011-2015.
Ikut ditampilkan tren pasokan-permintaan
produk hulu petrokimia 2015-2019, di mana sepanjang waktu tersebut
Indonesia diperkirakan kekurangan pasokan ethylene dalam jumlah cukup
besar. Pada 2013, kekurangan pasokan (shortage) ethyelene sudah lebih
dari maksimum kapasitas industri dalam negeri dan pada 2019 shortage
diperkirakan mencapai 1,5 kali dari kapasitas nasional. Sementara untuk
propylene, kekurangan pasokan masih dalam jumlah yang relatif kecil.
Kekurangan pasokan propylene pada 2019 diperkirakan mendekati 200 ribu
ton.
Secara khusus, dalam data ini dibedah kinerja
produksi, utilisasi, dan keuangan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
(TPIA) sebagai produsen petrokimia terbesar di Indonesia dan acuan
kinerja produksi dan utilisasi dari industri petrokimia nasional. Pada
2011, utilisasi produksi ethylene mencapai 78%, dan cenderung naik di
tahun-tahun berikutnya: 89% (2012), 99% (2013), 94% (2014), dan 74%
(2015). Chandra Asri juga telah merampungkan ekspansi cracker untuk
meningkatkan produksi ethylene hingga 43% menjadi 860 ribu ton per
tahun.
Di samping itu, ikut ditampilkan data tren dan proyeksi harga ethylene serta naptha periode 2008-2021.
Data
sebanyak 22 halaman ini berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian,
Asosiasi Industri Olefin dan Aromatik Indonesia (INAPLAS), sejumlah
perusahaan petrokimia nasional, dan diolah duniaindustri.com.
Download database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com
yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh
data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan
validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda
kepada duniaindustri.com.(*)
B) Data dan Analisis Industri Oli Pelumas 2007-2016
ini menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh
informasi mengenai industri oli pelumas di Indonesia, mencakup
highlights perkembangan industri ini sejak 2007-2016, regulasi sejak
1998-2016, tren permintaan/kebutuhan (demand) di pasar lokal,
perkembangan investasi atau ekspansi baru, ukuran pasar (market size)
industri oli pelumas, hingga pangsa pasar pemain lokal dan perusahaan
internasional (multi national company/MNC), serta prospek dan tantangan
industi ini ke depan.
Data
ini dimulai dengan menampilkan highlights perkembangan industri ini
sejak 2007-2016, regulasi sejak 1998-2016. (halaman 2-5) PT Pertamina
Lubricants–anak usaha PT Pertamina (Persero) di bisnis pelumas–pernah
menguasai pangsa pasar oli nasional sebesar 90% sebelum 1997. Pada masa
itu, penjualan oli masih diatur oleh Keputusan Presiden (Keppres) Nomor
18 tahun 1988 tentang Penyediaan dan Pelayanan Pelumas Serta Penanganan
Oli Bekas yang memberikan hak monopoli kepada Pertamina. Namun, hak
monopoli tersebut kemudian dicabut melalui Keppres 21 tahun 2001 tentang
Pelayanan Penyediaan Pelumas, yang memperbolehkan adanya pemain baru di
pasar pelumas.
Di halaman 6-9, duniaindustri.com
secara eksklusif membuat riset terkait persaingan pasar di bisnis oli
pelumas di Indonesia. Peta persaingan itu dijabarkan dalam chart
(infografik) terkait pangsa pasar 10 pemain utama di industri ini.
Selain itu ditampilkan perkembangan pangsa pasar periode 2007, 2011, dan
2015. Tidak ketinggalan ditampilkan estimasi penjualan oli pelumas
masing-masing pemain disertai pangsa pasarnya.
Pada halaman 10-14, duniaindustri.com
secara eksklusif membuat analisis peta persaingan yang terjadi di
industri ini, perkembangan pemain baru sejak 2003, serta kabar terbaru
investasi dan ekspansi dari sejumlah market leader di industri ini.
Di
halaman 15 ditampilkan nilai pasar (market size) industri oli pelumas
di Indonesia periode 2013-2016 (forecast) serta neraca perdagangan
(ekspor-impor) di industri ini. Selain itu, di halaman 16, ditampilkan
tren permintaan (demand) di pasar lokal pada periode 2011-2016 serta
pertumbuhannya, dilengkapi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data ini
dilengkapi penetrasi populasi otomotif (motor dan mobil) di Indonesia
yang menjadi konsumen terbesar oli pelumas. Di halaman 18, ditampilkan
prospek (peluang) dan kendala di industri oli pelumas di Indonesia.
Data dan analisis industri oli pelumas
sebanyak 19 halaman ini berasal dari Kementerian Perindustrian, BPS,
WHO dan Bank Dunia, Kementerian ESDM, dan sejumlah perusahaan oli
pelumas di Indonesia, diolah duniaindustri.com. Indeks data industri
merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan
data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk
pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai
prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form.
Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang
disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.
C) Data Industri Petrokimia, Kimia Dasar, dan Logam Dasar
ini menampilkan perbandingan pasokan dan permintaan produk petrokimia
mencakup PE, PP, PS, PVC, PET periode 2009-2015. Selain itu, struktur
industri petrokimia yang belum terintegrasi dan produk yang masih
tergantung impor. Kebutuhan investasi untuk memenuhi kebutuhan produk
petrokimia. Ditampilkan juga proyek-proyek investasi baru di industri
petrokimia nasional. Di industri logam dasar, data ini menampilkan 14
sumberdaya mineral dan cadangannya di Indonesia mencakup tembaga,
bauksit, nikel, pasir besi, mangan, emas, perak, seng, dan timah.
Berbagai investasi baru di industri berbasis mineral juga ditampilkan
dalam data ini. (*)
Sumber: di sini
Butuh data lebih spesifik, ingin request data/riset, klik di sini
ada riset industri petrokimia terbaru, di sini http://duniaindustri.com/downloads/riset-pasar-dan-tren-harga-petrokimia-2009-2021-market-leader-di-indonesia/
BalasHapus