Senin, 24 Juli 2017

18 Kumpulan Database Industri Otomotif (Mobil, Motor, Oli, Velg)


Dengan jumlah populasi penduduk sekitar 255 juta jiwa, industri otomotif (mobil dan motor) merupakan tulang punggung sektor transportasi yang memberikan andil besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Di era mobilisasi dan konektivitas tinggi, peranan industri otomotif makin ketara meski persaingan di sektor industri ini makin ketat.

Untuk merekam seluk beluk industri otomotif di Indonesia, duniaindustri.com memiliki sedikitnya 18 data dan riset terkait perkembangan industri otomotif di Indonesia. Mari kita simak ulasannya berikut ini.

1) Riset Spesifik Market Size Industri Oli Pelumas (Tren Penjualan Dua Market Leader) new version
2) Riset Eksklusif Pasar Oli Pelumas Mobil Per Provinsi (Tren Pertumbuhan 2015-2017)
3) Riset Persaingan Merek Mobil 2016 (Tren Penjualan Per Model dan Pangsa Pasar)
4) Riset Peta Persaingan Merek Motor Per Provinsi (Tren Penjualan Per Tipe Motor)
5) Riset Tren Distribusi Sepeda Motor Per Wilayah (Data Penjualan Per Tipe Per CC Mesin)
6) Riset Pasar dan Data Oli Pelumas Otomotif 2011-2016
7) Riset Pasar dan Data Industri Sepeda Motor (Tren Penjualan Merek Per Daerah)
8) Riset Pasar dan Data Industri Mobil (2005-2019)
9) Data dan Analisis Industri Oli Pelumas 2007-2016
10) Outlook Industri Otomotif 2016-2018
11) Data Industri Sepeda Motor dan Velg Motor di Indonesia
12) Data Tingkat Kepemilikan dan Minat Beli Mobil di Indonesia
13) Data Industri Angkutan Darat (Taksi) di Indonesia
14) Data Penjualan Per Merek Mobil
15) Data dan Analisis Outlook Industri Otomotif
16) Data dan Analisis Penjualan Motor dan Mobil (LCGC)
17) Data Penjualan Mobil Per Segmen Kendaraan
18) Data Komprehensif Industri Otomotif dan Kebijakan Pemerintah

Berikut ini rinciannya satu per satu:
 
1) Riset Spesifik Market Size Industri Oli Pelumas (Tren Penjualan Dua Market Leader) new version ini dirilis akhir Juli 2017 menampilkan data riset, tren pasar, pertumbuhan volume pasar (market size), nilai pasar (market value), pangsa pasar (market share), dan potensi pasar industri oli pelumas secara umum (overall market). Disajikan dalam tabel, grafis, dan tabulasi data yang menarik, riset spesifik ini diharapkan menjadi acuan pertumbuhan bisnis pemain oli pelumas serta stakeholders terkait lainnya.

Riset Spesifik Market Size Industri Oli Pelumas (Tren Penjualan Dua Market Leader) ini dimulai dengan menampilkan highlight makro ekonomi Indonesia, meliputi pertumbuhan ekonomi (PDB) 2015-2017F per kuartal, tren inflasi, nilai tukar rupiah, ICP, lifting minyak, dan lifting gas (halaman 2). Disusul grafis menarik berisi komparasi pertumbuhan daerah per pulau di Indonesia dengan tingkat kemiskinan di daerah pada 2016 (halaman 3).

Berlanjut ke halaman 4, ditampilkan highlight tren ekonomi dan perdagangan global, baik di negara maju maupun di negara berkembang, dan tren harga komoditas. Pada halaman 5, dijabarkan target ekonomi makro 2018, termasuk konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi, hingga sisi produksi  yakni industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, jasa keuangan, pertanian, transportasi, pertambangan, dan lainnya.

Selanjutnya, dipaparkan katalis pertumbuhan per sektor, mulai dari pertanian, pertambangan, industri, listri, konstruksi, perdagangan, informasi dan komunikasi, serta jasa keuangan (halaman 6-7). Target pertumbuhan ekonomi per wilayah disajikan dalam bentuk grafis menarik, lengkap dengan tingkat kemiskinan serta tingkat pengagguran terbuka pada 2018 (halaman 8).

Disambung tren peningkatan penghasilan per kapita (PDB per kapita) masyarakat Indonesia periode 2008-2019E pada halaman 9. Juga data jumlah populasi per provinsi, tingkat kerapatan (density) populasi per provinsi, serta jumlah rumah tangga per provinsi pada halaman 10.

Masuk ke pembahasan lebih detail, dijabarkan highlights industri oli pelumas sejak 2001 hingga saat ini pada halaman 11-14. Sejak tahun 2001, pasar oli pelumas di Indonesia mulai terbuka dengan dikeluarkannya regulasi Peraturan Presiden RI No 21/2001.

Tim Duniaindustri.com membuat riset spesifik tentang tren market size dan tren market value dari industri oli pelumas di Indonesia periode 2014-2017 dalam bentuk baru (new version) dengan pendekatan baru yang lebih komprehensif, dan diharapkan menjadi penyempurna riset sebelumnya. Dengan pendekatan baru yang lebih komprehensif, tren market size dan market value dalam menggambarkan detail naik/turun perkembangan industri dari sisi volume penjualan maupun nilai penjualan. Hal itu dijabarkan pada halaman 15-16, yang disertai dengan analisis pada halaman 17.

Kemudian, tren pangsa pasar industri oli pelumas (overall market) tahun 2007, 2011, 2014, 2015, dan 2016 dibuat dengan memperhatikan tren pasar secara keseluruhan (halaman 18-23), beserta analisisnya (halaman 24). Komposisi pengguna oli (segmen industri dan segmen otomotif) ditampilkan dalam tabel dengan periode yang agak panjang 2011-2016 pada halaman 25, diperkuat dengan segmentasi oli otomotif roda empat (mobil) dan oli otomotif roda dua (motor) pada halaman 27.

Berlanjut ke pembahasan selanjutnya, tim duniaindustri.com membuat riset market intelligence terhadap tren penjualan, produksi, dan kinerja keuangan dua market leader di industri oli pelumas di Indonesia (halaman 27-35). Dalam pembahasan ini, tim duniaindustri.com mengupas market leader industri oli pelumas dari rekam jejak nilai penjualan dan pertumbuhannya, laba bersih, kapasitas terpasang, volume produksi, utilisasi pabrik, volume penjualan, serta pangsa pasarnya. Riset market intelligence ini dilengkapi dengan sumber yang valid sehingga dapat memberikan gambaran secara luas dari rentang periode 2014-2017F. Selain itu, riset market intelligence ini dilengkapi dengan profil fasilitas produksi dan jalur distribusi, sehingga memperkaya informasi secara komprehensif, serta dapat menjadi acuan dalam strategi competitor intelligence.

Masuk ke halaman 36-44, tim duniaindustri.com membuat pembahasan eksklusif tentang riset tren pasar oli pelumas mobil per provinsi 2015-2017F dengan metode kuantitatif dengan model regresi kausalitas linier. Model pendekatan ini diambil karena memiliki basis data yang kuat, yakni penjualan dan populasi mobil per provinsi di Indonesia, dikomparasi dengan data-data penunjang lainnya sehingga menampilkan data yang akurat. Pada halaman 10, disajikan tren volume pasar oli mobil per provinsi (34 provinsi) periode 2015-2017F dalam satuan liter.

Sebagai acuan perhitungan, pada halaman 38, ditampilkan data tren penjualan mobil 2016 dan populasi mobil hingga 2015 per provinsi untuk mengukur total pasar oli mobil di Indonesia per provinsi. Top 10 provinsi dengan pasar oli mobil terbesar berdasarkan volume disajikan pada halaman 12.

Pada halaman 39, ditampilan perbandingan antara volume pasar dan nilai pasar (market size) industri oli pelumas mobil per provinsi pada 2016. Top 10 pasar oli mobil berdasarkan nilai disajikan pada halaman 14.

Data-data penunjang riset eksklusif di atas disajikan pada halaman 36-37, antara lain sebaran komposisi penjualan mobil per provinsi, tren penjualan mobil per unit periode 2005-2019F, serta tren populasi mobil (jumlah kendaraan beroperasi) periode 2006-2016.

Riset Spesifik Market Size Industri Oli Pelumas (Tren Penjualan Dua Market Leader) new version sebanyak 45 halaman ini berasal dari riset eksklusif duniaindustri.com, didukung data penunjang dari Kementerian Perindustrian, BPS, WHO dan Bank Dunia, Kementerian ESDM, asosiasi industri dan sejumlah perusahaan oli pelumas di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

2) Riset Eksklusif Pasar Oli Pelumas Mobil Per Provinsi (Tren Pertumbuhan 2015-2017) ini dirilis April 2017 menampilkan data, tren pasar, pertumbuhan volume pasar dan market size, dan proyeksi ke depan seputar industri oli pelumas mobil secara khusus dan industri oli pelumas otomotif secara umum. Disajikan dalam tabel, grafis, dan tabulasi data yang menarik, riset eksklusif ini diharapkan menjadi acuan pertumbuhan bisnis pemain oli mobil serta stakeholders terkait lainnya.

Riset Eksklusif Pasar Oli Pelumas Mobil Per Provinsi (Tren Pertumbuhan 2015-2017) ini dimulai dengan menampilkan highlight makro ekonomi Indonesia, meliputi pertumbuhan ekonomi (PDB) 2015-2017F per kuartal, tren inflasi, nilai tukar rupiah, ICP, lifting minyak, dan lifting gas (halaman 2). Disusul grafis menarik berisi komparasi pertumbuhan daerah per pulau di Indonesia dengan tingkat kemiskinan di daerah pada 2016 (halaman 3).

Berlanjut ke halaman 4, ditampilkan highlight pasar Indonesia dengan tingkat konsumsi terbesar keempat di dunia dengan jumlah konsumen kelas menengah 45 juta jiwa. Lebih detail, tren populasi penduduk di Indonesia periode 2010-2019F ditampilkan bersama PDB per kapita, laju urbanisasi, serta jumlah konsumen kelas menengah & atas (halaman 5). Meski dua tahun terakhir ekonomi Indonesia mengalami perlambatan, tren peningkatan penghasilan dalam PDB terus meningkat sejak 2008-2019F seperti ditampilkan pada halaman 6.

Kemudian, di halaman 7 ditampilan grafis menarik tentang populasi penduduk dilihat dari kepadatan per daerah. Disusul pada halaman 8, ditampilkan data tabulasi jumlah populasi penduduk per provinsi pada 2016, densitas (density) populasi per kilometer persegi, jumlah rumah tangga, dan rata-rata anggota rumah tangga.

Masuk ke halaman 9, tim duniaindustri.com membuat pembahasan eksklusif tentang riset tren pasar oli pelumas mobil per provinsi 2015-2017F dengan metode kuantitatif dengan model regresi explanatory linier. Model pendekatan ini diambil karena memiliki basis data yang kuat, yakni penjualan dan populasi mobil per provinsi di Indonesia, dikomparasi dengan data-data penunjang lainnya sehingga menampilkan data yang akurat. Pada halaman 10, disajikan tren volume pasar oli mobil per provinsi (34 provinsi) periode 2015-2017F dalam satuan liter.

Sebagai acuan perhitungan, pada halaman 11, ditampilkan data tren penjualan mobil 2016 dan populasi mobil hingga 2015 per provinsi untuk mengukur total pasar oli mobil di Indonesia per provinsi. Top 10 provinsi dengan pasar oli mobil terbesar berdasarkan volume disajikan pada halaman 12.

Pada halaman 13, ditampilan perbandingan antara volume pasar dan nilai pasar (market size) industri oli pelumas mobil per provinsi pada 2016. Top 10 pasar oli mobil berdasarkan nilai disajikan pada halaman 14.

Data-data penunjang riset eksklusif di atas disajikan pada halaman 15-17, antara lain sebaran komposisi penjualan mobil per provinsi, tren penjualan mobil per unit periode 2005-2019F, serta tren populasi mobil (jumlah kendaraan beroperasi) periode 2006-2016.

Berlanjut ke pembahasan selanjutnya, pada halaman 18-21 ditampilkan highlight industri oli pelumas di Indonesia. Sejak tahun 2001, pasar oli pelumas di Indonesia mulai terbuka dengan dikeluarkannya regulas Peraturan Presiden RI No 21/2001. Juga dipaparkan kondisi produksi oli pelumas di Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

Di halaman 22-25, duniaindustri.com secara eksklusif membuat riset terkait persaingan pasar di bisnis oli pelumas di Indonesia secara umum. Peta persaingan itu dijabarkan dalam chart (infografik) terkait pangsa pasar 10 pemain utama di industri ini. Selain itu ditampilkan perkembangan pangsa pasar periode 2007, 2011, dan 2015.

Di halaman 26 ditampilkan nilai pasar (market size) industri oli pelumas di Indonesia periode 2013-2016 (forecast) serta neraca perdagangan (ekspor-impor) di industri ini. Selain itu, di halaman 27, ditampilkan tren permintaan (demand) di pasar lokal pada periode 2011-2016 serta pertumbuhannya, dilengkapi faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Pada halaman 28-32, duniaindustri.com secara eksklusif membuat analisis peta persaingan yang terjadi di industri ini, perkembangan pemain baru sejak 2003, serta kabar terbaru investasi dan ekspansi dari sejumlah market leader di industri ini.

Berlanjut ke riset khusus, duniaindustri.com membuat riset eksklusif tentang komposisi segmen pengguna oli yang dibagi dua, yakni oli otomotif dan oli industri. Tren periode 2011-2016 menunjukkan porsi pasar oli otomotif lebih mendominasi (halaman 33). Dari oli otomotif, ternyata oli motor menyumbang komposisi terbesar (halaman 34).

Pada halaman 35, dijabarkan tren volume pasar dan nilai pasar (market size) oli otomotif dan oli industri di Indonesia periode 2011-2016. Data itu diperkuat dengan top 10 market leader oli pelumas otomotif tahun 2014 (halaman 36), tahun 2015 (halaman 37), dan tahun 2016 est (halaman 38).

Riset Eksklusif Pasar Oli Pelumas Mobil Per Provinsi (Tren Pertumbuhan 2015-2017) sebanyak 39 halaman ini berasal dari riset eksklusif duniaindustri.com, didukung data penunjang dari Kementerian Perindustrian, BPS, WHO dan Bank Dunia, Kementerian ESDM, asosiasi industri dan sejumlah perusahaan oli pelumas di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

3) Riset Persaingan Merek Mobil 2016 (Tren Penjualan Per Model dan Pangsa Pasar) yang dirilis Maret 2017 ini menampilkan seluruh informasi, data, riset independen, serta tren penjualan mobil per merek per model per bulan sepanjang 2016 di Indonesia. Selain itu, ditampilkan juga market share sejumlah merek mobil penguasa pasar di sejumlah daerah, komposisi penjualan market leader merek mobil di 34 provinsi, kapasitas terpasang pabrikan mobil, hingga data populasi jumlah mobil dan motor yang beroperasi tersaji dalam riset dan data industri ini.

Riset Persaingan Merek Mobil 2016 (Tren Penjualan Per Model dan Pangsa Pasar) ini dimulai dengan tren pertumbuhan ekonomi nasional periode 2015-2017, beserta sejumlah komponen utama seperti target nilai tukar rupiah, inflasi, dan lifting migas pada halaman 2. Pada halaman 3, disajikan infografis menarik tentang pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah dikaitkan dengan sektor industri yang tumbuh tertinggi pada 2016 sebagai acuan per daerah.

Pada halaman 4, dijabarkan tren peningkatan PDB Indonesia periode 2008-2019F untuk memperkuat argumentasi perkembangan ekonomi negeri ini. Kemudian dilanjutkan dengan tren penjualan mobil dan motor di Indonesia 2005-2019 (estimasi) dalam grafis yang menarik pada halaman 5.

Pada halaman 6-28, ditampilkan data tabulasi tentang tren penjualan per merek mobil per model per bulan sepanjang 2016. Total ada 36 merek mobil dengan berbagai varian model yang ditampilkan dalam data ini. Tim duniaindustri.com juga memiliki data tabulasi untuk tahun 2013 dan 2015 jika Anda membutuhkannya.

Pada halaman 29, disajikan pangsa pasar (market share) 12 merek mobil di enam daerah utama, yakni DKI Jakarta (Jadetabek), Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, dan Bali. Disusul data sebaran komposisi penjualan market leader mobil di 34 provinsi di Indonesia pada 2016 pada halaman 30.

Tren peta persaingan pangsa pasar per merek mobil dipaparkan secara jelas dengan diagram yang menarik pada halaman 31. Struktur industri komponen otomotif juga ditampilkan dari mulai agen tunggal pemegang merek (ATPM) hingga tier 2 dan 3. (halaman 32)

Data populasi jumlah kendaraan (motor dan mobil) yang beroperasi di Indonesia disajikan secara lengkap periode 2006-2016 pada halaman 33, lengkap dengan peluang bisnis serta klasifikasi pendapatan konsumen. Masuk ke pembahasan lebih detail, riset pasar ini memaparkan Indonesia sebagai basis produksi potensial untuk mobil di Asia Pasifik, potensi pasar lokal yang menjanjikan, peta pemain utama, historical market trend, arah kebijakan pemerintah, tren pasar global, regulasi pajak barang mewah, dan potensi pasar mobil per daerah. (halaman 33-40)

Tidak ketinggalan penetrasi mobil per 1.000 penduduk yang mencapai 43 unit, dan rasio kepemilikan motor yang mencapai 140 unit per 1.000 penduduk. (halaman 41) Selain itu, ditampilkan kapasitas produksi dan kapasitas terpasang pemain otomotif di Indonesia, termasuk Astra Group, Indomobil Group, Kramayudha Group. Serta persaingan pasar industri otomotif di ASEAN, mencakup Indonesia, Thailand, dan Malaysia. (halaman 42-51)

Riset Persaingan Merek Mobil 2016 (Tren Penjualan Per Model dan Pangsa Pasar) sebanyak 52 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri yakni Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), regulator di Indonesia seperti BPS, Kementerian Perindustrian, BKPM, World Bank, serta sejumlah perusahaan otomotif. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)

4) Riset Peta Persaingan Merek Motor Per Provinsi (Tren Penjualan Per Tipe Motor) yang dirilis Januari 2017 ini menampilkan proyeksi, data, riset pasar, tren pasar, serta peta persaingan brand sepeda motor per provinsi di Indonesia. Riset pasar ini dibuat sebagai acuan strategi pemasaran bagi industriawan yang terkait dengan motor dan komponennya, terutama untuk mengukur tren pasar dan pangsa pasar.

Riset Peta Persaingan Merek Motor Per Provinsi (Tren Penjualan Per Tipe Motor) ini dimulai dengan menampilkan data tren penjualan sepeda motor per merek per bulan per provinsi di Indonesia periode Januari-Desember 2016 pada halaman 2-13. Data tersebut diperkuat dengan tren penjualan motor per tipe per brand sepanjang 2016, terutama untuk tipe scooter matic, sport, dan underbone (halaman 14).

Kemudian, pangsa pasar sepeda motor di Indonesia sepanjang 2016 ditampilkan dalam grafis yang menarik pada halaman 15. Pembahasan dilanjutkan dengan tren bulanan penjualan tiga tipe motor sepanjang 2016 (halaman 16), serta komposisi penjualan per tipe motor sepanjang 2016 (halaman 17).

Duniaindustri.com membuat riset eksklusif terkait tren penjualan motor 2016, mulai dari nilai pasar (market size) industri sepeda motor di Indonesia pada 2016, tren peralihan dari tipe underbone ke tipe sport, dominasi tipe motor scooter matic, serta proyeksi pertumbuhan pasar motor di lima provinsi utama pada halaman 18-21.

Riset proyeksi penjualan motor di lima provinsi utama dibuat dengan acuan sebaran alokasi dana daerah 2017 (halaman 22), sebaran alokasi dana tranfer umum ke daerah (halaman 23), perbandingan pendapatan dan belanja daerah 2017 (halaman 24), serta komparasi pertumbuhan ekonomi daerah 2016 dengan sektor pendorongnya (halaman 25).

Riset ini juga dilengkapi tren pertumbuhan ekonomi Indonesia 2015-2017 lengkap dengan 7 indikator utama, seperti inflasi, nilai tukar rupiah, ICP, lifting minyak, serta lifting gas (halaman 26). Selain itu, ditampilkan tren peningkatan penghasilan dalam PDB periode 2008-2019 (halaman 27).

Tren pasar otomotif (baik motor maupun mobil) ditampilkan dalam grafis yang menarik dan rentang waktu yang cukup panjang yakni 2005-2019F (halaman 28), tren pangsa pasar motor (halaman 29), data jumlah populasi motor dan mobil dengan rekam jejak periode 2006-2016, dilengkapi dengan tren pertumbuhan rata-rata serta tingkat penetrasi pasar dan klasifikasi konsumen dilihat dari tingkat pendapatannya (halaman 30).

Rasio kepemilikan motor dibanding jumlah penduduk ditampilkan pada halaman 31-32. Kemudian, duniaindustri.com menampilkan database pasar motor periode 2015 yang menampilkan komposisi segmen motor periode 2015 ditampilkan dengan grafis yang menarik pada halaman 33, penjualan di lima pasar utama (halaman 34), tren penjualan di tiap provinsi periode 2015 (halaman 35), dan top 10 provinsi dengan penjualan motor terbesar (halaman 36-41).

Riset ini dilanjutkan dengan analisis penjualan motor per masing-masing merek (brand) periode fullyear 2015 (halaman 41-46). Tidak ketinggalan, Riset Pasar dan Data Industri Motor (Tren Penjualan Per Merek Per Daerah) ini juga menampilkan arah kebijakan (grand strategy) pemerintah untuk mengembangkan industri kendaraan roda dua, peluang investasi, serta regulasi dan insentif yang diberikan. (halaman 47-51)

Riset Peta Persaingan Merek Motor Per Provinsi (Tren Penjualan Per Tipe Motor) sebanyak 51 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri yakni Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), regulator di Indonesia seperti BPS, Kementerian Perindustrian, BKPM, Polri, World Bank, serta sejumlah perusahaan motor. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)

5) Riset Tren Distribusi Sepeda Motor Per Wilayah (Data Penjualan Per Tipe Per CC Mesin) yang dirilis November 2016 ini menampilkan data, riset pasar, tren pasar, serta analisis dan proyeksi pasar sepeda motor per wilayah di Indonesia.

Dari mulai tren pertumbuhan pasar sepeda motor, nilai pasar (market size), rasio kepemilikan, jumlah populasi, serta distribusi penjualan motor per wilayah, per merek, per kapasitas mesin, per jenis mesin, tersaji dalam riset tren distribusi sepeda motor ini.

Riset Tren Distribusi Sepeda Motor Per Wilayah (Data Penjualan Per Tipe Per CC Mesin) ini dimulai dari dimulai dengan menampilkan highlight makro ekonomi Indonesia, meliputi pertumbuhan PDB 2014-2019, tren inflasi, populasi penduduk, tren konsumen kelas menengah, potensi pasar lokal, serta tren peningkatan penghasilan per kapita 2008-2019 (est). (halaman 2-4)

Selanjutnya, riset tren distribusi sepeda motor ini menampilkan tren penjualan motor dan mobil di Indonesia 2005-2019 (estimasi) dalam grafis yang menarik. (halaman 5) Penjualan motor tumbuh dengan persentase tertinggi pada periode 2006-2011 secara historis dari 4,42 juta unit menjadi 8,01 juta unit.

Tren peta persaingan pangsa pasar per merek motor dipaparkan secara jelas dengan diagram yang menarik pada halaman 6. Data jumlah motor yang beroperasi dipaparkan pada halaman 7 lengkap dengan rekam jejak periode 2006-2016, dilengkapi dengan tren pertumbuhan rata-rata serta tingkat penetrasi pasar dan klasifikasi konsumen dilihat dari tingkat pendapatannya.

Mulai halaman 8, duniaindustri.com membuat riset independen terkait industri motor secara spesifik mulai dari gambaran industri motor Indonesia secara global. Populasi dan nilai pasar (market size) industri motor Indonesia (halaman 9-10), rasio kepemilikan motor dibanding jumlah penduduk (halaman 11), dan analisis pasar motor 2015 (halaman 12).

Komposisi segmen motor ditampilkan dengan grafis yang menarik pada halaman 13. Kemudian, tren penjualan motor per daerah di Indonesia secara detail dipaparkan pada halaman 14, lengkap dengan volume penjualan per pulau di negeri ini. Riset ini dilanjutkan dengan analisis penjualan motor per provinsi dan pangsa pasar masing-masing merek (brand). Analisis itu dilengkapi dengan tren penjualan motor di 10 provinsi yang menjadi pasar terbesar di Indonesia, lengkap dengan market share masing-masing merek motor. (halaman 15-17) Kemudian, tren komposisi distribusi penjualan sepeda motor di enam wilayah utama di Indonesia ditampilkan dalam rentang waktu 2015 dan 2016 (halaman 17-18).

Top 10 provinsi dengan penjualan motor terbesar di Indonesia juga disajikan dalam kurun waktu yang cukup panjang (2012-2014) untuk menunjukkan tren secara komprehensif. (halaman 19-22) Data tersebut diperkuat oleh data mentah dari sumber terpercaya terkait penjualan lima merek motor market leader di Indonesia, per merek, tipe (underbone, scooter, sport), dan per kapasitas mesin (cc) pada halaman 23-27.

Pada halaman 28, dipaparkan distribusi penjualan motor per tipe (underbone, scooter, sport), per merek, per tipe mesin (2 tak atau 4 tak), dan per cc. Selanjutnya pada halaman 29 dipaparkan distribusi penjualan motor untuk pasar domestik dan pasar ekspor. Data berikutnya dipaparnya pembagian kapasitas mesin per merek motor dari 0-49 cc hingga 251 cc ke atas. (halaman 30)

Pada halaman 31-33, ditampilkan data distribusi penjualan mesin berdasarkan pengelompokan teknologi mesin (2 tak atau 4 tak), per kapasitas mesin (cc) dan per merek.

Masuk ke bagian lebih spesifik, pada halaman 34-42 ditampilkan data distribusi penjualan sepeda motor per provinsi, per merek, dan tren perkembangan pasar per provinsi periode 2016. Pada halaman 43-48, ditampilkan data distribusi penjualan motor per merek dagang yang dijual oleh 5 market leader di Indonesia.

Tidak ketinggalan, Riset Pasar dan Data Industri Motor (Tren Penjualan Per Merek Per Daerah) ini juga menampilkan arah kebijakan (grand strategy) pemerintah untuk mengembangkan industri kendaraan roda dua, peluang investasi, serta regulasi dan insentif yang diberikan. (halaman 49-52)

Riset Tren Distribusi Sepeda Motor Per Wilayah (Data Penjualan Per Tipe Per CC Mesin) sebanyak 53 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri yakni Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), regulator di Indonesia seperti BPS, Kementerian Perindustrian, BKPM, Polri, World Bank, serta sejumlah perusahaan motor. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)

6) Riset Pasar dan Data Oli Pelumas Otomotif 2011-2016 ini dirilis September 2016 menampilkan data, riset pasar, tren pangsa pasar, market leader, serta pertumbuhan pasar dan market size industri oli pelumas secara umum dan industri oli pelumas otomotif secara khusus. Periode yang jadi fokus 2011-2016.
Riset Pasar dan Data Oli Pelumas Otomotif 2011-2016 ini dimulai dengan menampilkan highlight makro ekonomi Indonesia, meliputi pertumbuhan PDB 2014-2019, tren inflasi, populasi penduduk, tren konsumen kelas menengah, laju urbanisasi, median usia penduduk, potensi pasar lokal, serta tren PDB per kapita. (halaman 2-4)

Kemudian, data ini menampilkan highlights perkembangan industri ini sejak 2007-2016, regulasi sejak 1998-2016. (halaman 5-8) PT Pertamina Lubricants–anak usaha PT Pertamina (Persero) di bisnis pelumas–pernah menguasai pangsa pasar oli nasional sebesar 90% sebelum 1997. Pada masa itu, penjualan oli masih diatur oleh Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 tahun 1988 tentang Penyediaan dan Pelayanan Pelumas Serta Penanganan Oli Bekas yang memberikan hak monopoli kepada Pertamina. Namun, hak monopoli tersebut kemudian dicabut melalui Keppres 21 tahun 2001 tentang Pelayanan Penyediaan Pelumas, yang memperbolehkan adanya pemain baru di pasar pelumas.

Di halaman 9-12, duniaindustri.com secara eksklusif membuat riset terkait persaingan pasar di bisnis oli pelumas di Indonesia secara umum. Peta persaingan itu dijabarkan dalam chart (infografik) terkait pangsa pasar 10 pemain utama di industri ini. Selain itu ditampilkan perkembangan pangsa pasar periode 2007, 2011, dan 2015. Tidak ketinggalan ditampilkan estimasi penjualan oli pelumas masing-masing pemain disertai pangsa pasarnya.

Di halaman 13 ditampilkan nilai pasar (market size) industri oli pelumas di Indonesia periode 2013-2016 (forecast) serta neraca perdagangan (ekspor-impor) di industri ini. Selain itu, di halaman 14, ditampilkan tren permintaan (demand) di pasar lokal pada periode 2011-2016 serta pertumbuhannya, dilengkapi faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Pada halaman 15-19, duniaindustri.com secara eksklusif membuat analisis peta persaingan yang terjadi di industri ini, perkembangan pemain baru sejak 2003, serta kabar terbaru investasi dan ekspansi dari sejumlah market leader di industri ini.

Berlanjut ke riset khusus, duniaindustri.com membuat riset eksklusif tentang komposisi segmen pengguna oli yang dibagi dua, yakni oli otomotif dan oli industri. Tren periode 2011-2016 menunjukkan porsi pasar oli otomotif lebih mendominasi (halaman 20). Dari oli otomotif, ternyata oli motor menyumbang komposisi terbesar (halaman 21).

Pada halaman 22, dijabarkan tren volume pasar dan nilai pasar (market size) oli otomotif dan oli industri di Indonesia periode 2011-2016. Data itu diperkuat dengan top 10 market leader oli pelumas otomotif tahun 2014 (halaman 23), tahun 2015 (halaman 24), dan tahun 2016 est (halaman 25). Data ini juga dilengkapi dengan tren penjualan otomotif, baik motor maupun mobil, periode 2005-2019 est (halaman 26). Juga, data jumlah kendaraan yang beroperasi di Indonesia, baik motor maupun mobil, periode 2006-2016 serta peluang bisnis ke depan (halaman 27).

Riset Pasar dan Data Oli Pelumas Otomotif 2011-2016 sebanyak 28 halaman ini berasal dari Kementerian Perindustrian, BPS, WHO dan Bank Dunia, Kementerian ESDM, asosiasi industri dan sejumlah perusahaan oli pelumas di Indonesia, diolah duniaindustri.com. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

7) Riset Pasar dan Data Industri Sepeda Motor (Tren Penjualan Per Merek Per Daerah) yang dirilis Agustus 2016 ini menampilkan seluruh informasi, data, riset independen, serta proyeksi dan tren pasar motor di Indonesia. Dari mulai nilai pasar (market size), tren penjualan, rasio kepemilikan, jumlah populasi, serta komposisi pasar motor tersaji dalam riset dan data industri ini.

Riset Pasar dan Data Industri Sepeda Motor (Tren Penjualan Per Merek Per Daerah) ini dimulai dari dimulai dengan menampilkan highlight makro ekonomi Indonesia, meliputi pertumbuhan PDB 2014-2019, tren inflasi, populasi penduduk, tren konsumen kelas menengah, potensi pasar lokal, serta tren PDB per kapita. (halaman 2-4)

Selanjutnya, riset pasar ini menampilkan tren penjualan motor dan mobil di Indonesia 2005-2019 (estimasi) dalam grafis yang menarik. (halaman 5) Penjualan motor tumbuh dengan persentase tertinggi pada periode 2006-2011 secara historis dari 4,42 juta unit menjadi 8,01 juta unit.

Tren peta persaingan pangsa pasar per merek motor dipaparkan secara jelas dengan diagram yang menarik pada halaman 6. Data jumlah motor yang beroperasi dipaparkan pada halaman 7 lengkap dengan rekam jejak periode 2006-2016, dilengkapi dengan tren pertumbuhan rata-rata serta tingkat penetrasi pasar dan klasifikasi konsumen dilihat dari tingkat pendapatannya.

Mulai halaman 8, duniaindustri.com membuat riset independen terkait industri motor secara spesifik mulai dari gambaran industri motor Indonesia secara global (halaman 8), populasi dan nilai pasar (market size) industri motor Indonesia (halaman 9), rasio kepemilikan motor dibanding jumlah penduduk (halaman 10), dan analisis pasar motor 2015 (halaman 11).

Komposisi segmen motor ditampilkan dengan grafis yang menarik pada halaman 12. Kemudian, tren penjualan motor per daerah di Indonesia secara detail dipaparkan pada halaman 13, lengkap dengan volume penjualan per pulau di negeri ini.

Riset ini dilanjutkan dengan analisis penjualan motor per provinsi dan pangsa pasar masing-masing merek (brand). Analisis itu dilengkapi dengan tren penjualan motor di 10 provinsi yang menjadi pasar terbesar di Indonesia, lengkap dengan market share masing-masing merek motor. (halaman 14-16)

Top 10 provinsi dengan penjualan motor terbesar di Indonesia juga disajikan dalam kurun waktu yang cukup panjang (2012-2015) untuk menunjukkan tren secara komprehensif. (halaman 17-20)

Sebagai tambahan, data ini menampilkan industri komponen motor di Indonesia, terutama industri velg motor, mulai dari persaingan produsen dan merek velg, struktur pasar industri velg di Indonesia, serta nilai pasar industri velg motor di negeri ini. (halaman 21-25)

Tidak ketinggalan, Riset Pasar dan Data Industri Motor (Tren Penjualan Per Merek Per Daerah) ini juga menampilkan arah kebijakan (grand strategy) pemerintah untuk mengembangkan industri kendaraan roda dua, peluang investasi, serta regulasi dan insentif yang diberikan. (halaman 26-29)

Riset Pasar dan Data Industri Sepeda Motor (Tren Penjualan Per Merek Per Daerah) sebanyak 30 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri yakni Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), regulator di Indonesia seperti BPS, Kementerian Perindustrian, BKPM, Polri, World Bank, serta sejumlah perusahaan motor. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)

8) Riset Pasar dan Data Industri Mobil (2005-2019) yang dirilis Agustus 2016 ini menampilkan seluruh informasi, data, riset independen, serta proyeksi dan tren pasar mobil di Indonesia. Dari mulai pangsa pasar terbesar, kapasitas terpasang pabrikan mobil, hingga data jumlah mobil dan motor yang beroperasi tersaji dalam riset dan data industri ini.

Riset Pasar dan Data Industri Mobil (2005-2019) ini dimulai dari dimulai dengan menampilkan highlight makro ekonomi Indonesia, meliputi pertumbuhan PDB 2014-2019, tren inflasi, populasi penduduk, tren konsumen kelas menengah, potensi pasar lokal, serta tren PDB per kapita. (halaman 2-4)

Selanjutnya, riset pasar ini menampilkan tren penjualan mobil dan motor di Indonesia 2005-2019 (estimasi) dalam grafis yang menarik. (halaman 5) Terlihat penjualan mobil tumbuh tinggi sejak 2009-2013 secara historis dari 486 ribu unit menjadi 1,23 juta unit.

Tren peta persaingan pangsa pasar per merek mobil dan motor dipaparkan secara jelas dengan diagram yang menarik pada halaman 6-7. Struktur industri komponen otomotif juga ditampilkan dari mulai agen tunggal pemegang merek (ATPM) hingga tier 2 dan 3. (halaman 8)

Data jumlah kendaraan (motor dan mobil) yang beroperasi di Indonesia disajikan secara lengkap periode 2006-2016 pada halaman 9, lengkap dengan peluang bisnis serta klasifikasi pendapatan konsumen. Riset pasar dan data industri mobil ini juga dilengkapi dengan kumpulan proyeksi pelaku industri mobil tentang prospek ke depan. (halaman 10)

Sejumlah pelaku usaha otomotif (market leader–dikumpulkan dalam person quote) memperkirakan tahun 2016 tidak akan berbeda dari 2015, dengan penjualan mobil sekitar 950 ribu unit hingga 1 juta unit, lebih rendah dari estimasi lembaga riset asing 1,2 juta unit. Penjualan mobil masih dapat tumbuh positif hingga 2016, ditopang pertumbuhan perekonomian nasional yang positif, meski relatif melambat. 70% dari penjualan mobil merupakan passenger cars, ikut ditopang segmen baru mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC). Prinsipal mobil Jepang masih mendominasi pasar otomotif lokal. Pangsa pasar mobil terbesar tetap dipegang Grup Astra dengan target pangsa pasar di atas 50%.

Masuk ke pembahasan lebih detail, riset pasar ini memaparkan Indonesia sebagai basis produksi potensial untuk mobil di Asia Pasifik, potensi pasar lokal yang menjanjikan, peta pemain utama, historical market trend, arah kebijakan pemerintah, tren pasar global, regulasi pajak barang mewah, dan potensi pasar mobil per daerah. (halaman 11-18)

Tidak ketinggalan penetrasi mobil per 1.000 penduduk yang mencapai 43 unit, dan rasio kepemilikan motor yang mencapai 140 unit per 1.000 penduduk. (halaman 19) Selain itu, ditampilkan kapasitas produksi dan kapasitas terpasang pemain otomotif di Indonesia, termasuk Astra Group, Indomobil Group, Kramayudha Group. Serta persaingan pasar industri otomotif di ASEAN, mencakup Indonesia, Thailand, dan Malaysia. (halaman 20-25)

Di samping itu, riset pasar dan data industri ini dilengkapi top 15 merek mobil terlaris dan top 15 brand mobil dengan penjualan tertinggi di Indonesia. (halaman 26-28)

Data sebanyak 30 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri yakni Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), regulator di Indonesia seperti BPS, Kementerian Perindustrian, BKPM, World Bank, serta sejumlah perusahaan otomotif. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)

9) Data dan Analisis Industri Oli Pelumas 2007-2016 ini menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri oli pelumas di Indonesia, mencakup highlights perkembangan industri ini sejak 2007-2016, regulasi sejak 1998-2016, tren permintaan/kebutuhan (demand) di pasar lokal, perkembangan investasi atau ekspansi baru, ukuran pasar (market size) industri oli pelumas, hingga pangsa pasar pemain lokal dan perusahaan internasional (multi national company/MNC), serta prospek dan tantangan industi ini ke depan.

Data ini dimulai dengan menampilkan highlights perkembangan industri ini sejak 2007-2016, regulasi sejak 1998-2016. (halaman 2-5) PT Pertamina Lubricants–anak usaha PT Pertamina (Persero) di bisnis pelumas–pernah menguasai pangsa pasar oli nasional sebesar 90% sebelum 1997. Pada masa itu, penjualan oli masih diatur oleh Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 tahun 1988 tentang Penyediaan dan Pelayanan Pelumas Serta Penanganan Oli Bekas yang memberikan hak monopoli kepada Pertamina. Namun, hak monopoli tersebut kemudian dicabut melalui Keppres 21 tahun 2001 tentang Pelayanan Penyediaan Pelumas, yang memperbolehkan adanya pemain baru di pasar pelumas.

Di halaman 6-9, duniaindustri.com secara eksklusif membuat riset terkait persaingan pasar di bisnis oli pelumas di Indonesia. Peta persaingan itu dijabarkan dalam chart (infografik) terkait pangsa pasar 10 pemain utama di industri ini. Selain itu ditampilkan perkembangan pangsa pasar periode 2007, 2011, dan 2015. Tidak ketinggalan ditampilkan estimasi penjualan oli pelumas masing-masing pemain disertai pangsa pasarnya.

Pada halaman 10-14, duniaindustri.com secara eksklusif membuat analisis peta persaingan yang terjadi di industri ini, perkembangan pemain baru sejak 2003, serta kabar terbaru investasi dan ekspansi dari sejumlah market leader di industri ini.

Di halaman 15 ditampilkan nilai pasar (market size) industri oli pelumas di Indonesia periode 2013-2016 (forecast) serta neraca perdagangan (ekspor-impor) di industri ini. Selain itu, di halaman 16, ditampilkan tren permintaan (demand) di pasar lokal pada periode 2011-2016 serta pertumbuhannya, dilengkapi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data ini dilengkapi penetrasi populasi otomotif (motor dan mobil) di Indonesia yang menjadi konsumen terbesar oli pelumas. Di halaman 18, ditampilkan prospek (peluang) dan kendala di industri oli pelumas di Indonesia.

Data dan analisis industri oli pelumas sebanyak 19 halaman ini berasal dari Kementerian Perindustrian, BPS, WHO dan Bank Dunia, Kementerian ESDM, dan sejumlah perusahaan oli pelumas di Indonesia, diolah duniaindustri.com. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

10) Outlook Industri Otomotif 2016-2018 ini menampilkan proyeksi pasar industri otomotif, terutama mobil, tahun 2009-2018. Sejumlah pelaku usaha otomotif (market leader–dikumpulkan dalam person quote) memperkirakan tahun 2016 tidak akan berbeda dari 2015, dengan penjualan mobil sekitar 950 ribu unit hingga 1 juta unit, lebih rendah dari estimasi lembaga riset asing 1,2 juta unit. Penjualan mobil masih dapat tumbuh positif hingga 2016, ditopang pertumbuhan perekonomian nasional yang positif, meski relatif melambat. 70% dari penjualan mobil merupakan passenger cars, ikut ditopang segmen baru mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC). Prinsipal mobil Jepang masih mendominasi pasar otomotif lokal. Pangsa pasar mobil terbesar tetap dipegang Grup Astra dengan target pangsa pasar di atas 50%.

Data ini juga menjabarkan tren penjualan mobil sejak 1997-2015. Hingga kuartal III 2015, Toyota menguasai 32%, Daihatsu 17%, Honda 15%, Suzuki 12%, Mitsubishi 11%, others 8%, Nissan 3%, dan Isuzu 2%. Di segmen penjualan motor, Honda merajai dengan pangsa pasar 68%, Yamaha 28%, disusul Suzuki dan Kawasaki masing-masing 2%.

Juga ditampilkan arah kebijakan pemerintah sejak 2010-2025, strategi investasi, program mobil low carbon emission, dan pajak serta bea masuk. Tidak ketinggalan penetrasi mobil per 1.000 penduduk yang mencapai 43 unit, dan rasio kepemilikan motor yang mencapai 140 unit per 1.000 penduduk.

Selain itu, ditampilkan kapasitas produksi dan kapasitas terpasang pemain otomotif di Indonesia, termasuk Astra Group, Indomobil Group, Kramayudha Group. Serta persaingan pasar industri otomotif di ASEAN, mencakup Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

Data sebanyak 21 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain regulator di Indonesia. Download database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com. (*)

11) Data Industri Sepeda Motor dan Velg Motor ini menampilkan peta persaingan merek motor di Indonesia yang masih dikuasai Honda (68%), Yamaha (28%), Suzuki (2%), Kasawaki (2%), dan sisanya produsen lain. Juga ditampilkan, populasi motor di Indonesia hingga 2015 diestimasi 93,25 juta unit, menurut prediksi duniaindustri.com. Estimasi itu berdasarkan data terbaru, Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat, ada 86,253 juta unit sepeda motor di seluruh Indonesia pada April 2014, naik 11 % dari tahun sebelumnya 77,755 juta unit.

Selain itu, dipaparkan juga pada 2015 penjualan motor di Indonesia diperkirakan 6,4 juta unit – 6,5 juta unit, menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Penetrasi motor di Indonesia atau biasa dikenal rasio kepemilikan motor banding jumlah penduduk mencapai 140 unit motor vs 1.000 penduduk (data 2013).

Di samping itu, dijabarkan juga nilai pasar industri sepeda motor di Indonesia, penjualan per segmen (motor bebek, skutik, sport, dan lainnya), top 10 provinsi dengan penjualan sepeda motor terbesar, top 10 motor terlaris di Indonesia, dan top 10 daerah dengan populasi motor terpadat di Indonesia.

Sebagai tambahan, data ini menampilkan industri velg motor di Indonesia, mulai dari persaingan produsen dan merek velg, struktur pasar industri velg di Indonesia, serta nilai pasar industri velg motor di negeri ini.

Data sebanyak 15 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri, regulator, dan Polri. Download database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com. (*)

12) Data Tingkat Kepemilikan dan Minat Beli Mobil di Indonesia ini menampilkan tingkat kepemilikan mobil di Asia Tenggara cenderung rendah, di Indonesia hanya 44% rumah tangga yang memiliki satu mobil, 9% bermobil lebih dari satu, dan 46% rumah tangga belum memiliki mobil. Secara global, 54% rumah tangga memiliki satu mobil, 20% bermobil lebih dari satu, dan 25% belum memiliki mobil. Karena itu, tidak heran jika 63% rumah tangga di Indonesia berminat membeli mobil dalam dua tahun ke depan, 18% akan membeli mobil bekas, dan hanya 19% yang tidak berminat membeli mobil. Di Indonesia, kepemilikan mobil masih menjadi patokan kesuksesan seseorang dan menunjukkan derajat sosial yang lebih tinggi. Data sebanyak 26 halaman ini berasal dari berbagai survei dan diolah duniaindustri.com.(*)

13) Data Industri Angkutan Darat (Taksi) di Indonesia ini menampilkan perbandingan kebutuhan dan pasokan angkutan darat, terutama taksi di Indonesia. Rata-rata pertumbuhan penumpang taksi sebesar 12,3% sejak 2007-2011 dan diproyeksikan tumbuh 18,2% pada 2012-2016. Sementara rasio taksi per 1.000 orang di Asean, Indonesia cenderung terendah dengan rasio 0,24%, sementara Malaysia 3,12%, dan Singapura 5,2%. Pasokan taksi di Indonesia juga diperkirakan tumbuh rata-rata 16% (CAGR) periode 2012-2016, lebih tinggi dibanding periode 2007-2011 sebesar 4,3%. Data sebanyak 24 halaman ini juga menampilkan strategi bisnis dan kinerja keuangan perusahaan pemegang pangsa pasar terbesar di Indonesia.(*)

14) Data Penjualan Per Merek Mobil ini menampilkan tren penjualan mobil di Indonesia per merek per bulan pada 2013. Misalnya, total penjualan Mini Cooper di Indonesia 460 unit, Januari 28 unit, Februari 37 unit, Maret 38 unit, Mei 38 unit, dan seterusnya. Total penjualan Mercedes Benz 4.877 unit. Total penjualan Lexus 622 unit, Landrover 94 unit. Data ini berasal dari Gaikindo dan diolah duniaindustri.com. (*)

15) Data dan Analisis Outlook Industri Otomotif ini menampilkan tren penjualan mobil dan motor di Indonesia dibandingkan dengan global market dan ASEAn market periode 2006-2012. Ditampilkan juga data produksi mobil di negara ASEAN, Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, dan total ASEAN. Juga disuguhkan, produksi 13 ATPM di Indonesia antara lain PT Astra Daihatsu Motor (500 ribu unit per tahun dengan jumlah pekerja 11 ribu orang), Suzuki, PT Kramayudha Tiga Berlian (Mitsubishi), Toyota, Isuzu, Nissa, PT Gaya Motor, Mercedes Benz, GM. Data yang terdiri atas 21 halaman microsoft powerpoint ini dibuat oleh Gaikindo dan diolah duniaindustri.com.(*)

16) Data dan Analisis Penjualan Motor dan Mobil (LCGC) ini menampilkan tren penjualan mobil dan motor di Indonesia. Untuk mobil, juga ditampilkan analisis munculnya segmen low cost and green car (LCGC). Perbandingan penjualan tiap merek mobil, antara lain Toyota, Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi, Honda, Nissan dan lainnya 2011-2013. Penjualan mobil di Indonesia pada 2013 naik 10% menjadi 1,23 juta unit. Juga, ditampilkan car models positioning by price gap di Indonesia. Serta, outlook 6 faktor yang akan mempengaruhi sektor otomotif di 2014. Data ini terdiri atas 30 halaman microsoft powerpoint.(*)

17) Data Penjualan Mobil Per Segmen Kendaraan ini menampilkan tren penjualan tiap segmen kendaraan dan tiap merek mobil di Indonesia sepanjang 2013, dibagi per bulan. Merek mobil yang ditampilkan dalam data ini antara lain Daihatsu, Isuzu, Toyota, Peugeot, Mitsubishi, Suzuki, Nissan, Honda, dan merek lainnya. Selain itu, ditampilkan produksi dan ekspor mobil di Indonesia periode 2006-2012. Data penjualan dibagi beberapa segmen seperti tipe sedan, 4×2, 4×4, bus, pick up/truck, double cabin. Selain itu ditampilkan data ekspor impor CBU, CKD, dan komponen periode 2006-2012. Juga digambarkan tren pasar mobil domestik dan proyeksinya dari 1997-2015 dengan menggunakan dua asumsi; pesimistis dan optimistis. Sedangkan di bagian kebijakan pemerintah, ditampilkan kebijakan bea masuk dan pajak penjualan barang mewah (luxury tax), kebijakan dalam berinvestasi, insentif untuk ekspor, serta kemudahan impor bahan baku. Data yang terdiri atas 18 halaman microsoft powerpoint ini dibuat oleh Gaikindo dan diolah duniaindustri.com. (*)

18) Data Komprehensif Industri Otomotif dan Kebijakan Pemerintah ini menampilkan tren penjualan, produksi, dan ekspor mobil di Indonesia periode 2006-2012. Data penjualan dibagi beberapa segmen seperti tipe sedan, 4×2, 4×4, bus, pick up/truck, double cabin. Selain itu ditampilkan data ekspor impor CBU, CKD, dan komponen periode 2006-2012. Juga digambarkan tren pasar mobil domestik dan proyeksinya dari 1997-2015 dengan menggunakan dua asumsi; pesimistis dan optimistis. Sedangkan di bagian kebijakan pemerintah, ditampilkan kebijakan bea masuk dan pajak penjualan barang mewah (luxury tax), kebijakan dalam berinvestasi, insentif untuk ekspor, serta kemudahan impor bahan baku. Data yang terdiri atas 18 halaman microsoft powerpoint ini dibuat oleh Gaikindo dan diolah duniaindustri.com. (*)

Sumber: di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 139 database, klik di sini
** Butuh 18 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
*** Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
**** Butuh copywriter specialist, klik di sini
***** Butuh content provider, klik di sini

6 komentar:

  1. Saat ini ada 188 database spesifik per Juli 2020 dan 24 database otomotif

    BalasHapus
  2. Makin update, tambah lengkap, makin top

    BalasHapus
  3. otomotif mulai bangkit pasca pandemi

    BalasHapus
  4. Iya sudah ada 24 database spesifik otomotif di duniaindustri.com, ini link-nya https://andryantosuwismo.blogspot.com/2020/03/kumpulan-24-riset-data-spesifik-pasar.html

    BalasHapus
  5. Terima kasih supportnya, memang sudah bertambah jadi 24 database spesifik industri otomotif

    BalasHapus