Selasa, 12 Juli 2016

IHSG Melonjak Hampir 5% dalam Dua Hari Pasca Lebaran

Pasca libur Lebaran, bursa saham Indonesia tambah bersemangat dengan kenaikan yang cukup signifikan pada dua hari perdagangan, naik hampir 5% melampaui 5.109 poin, menyusul cukup derasnya dana asing masuk. Hal ini juga selaras dengan pernyataan guru investasi global Mark Mobius yang menyebutkan keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa (Brexit) akan mempercepat pergeseran “pusat gravitasi” pasar ke Asia.

Mengikuti penguatan saham-saham di Asia, bursa saham Indonesia (indeks harga saham gabungan/IHSG) tampak kokoh menembus level psikologis 5.100 poin ditopang penguatan saham-saham Lq45 dan small cap. Saham PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) menjadi salah satu top gainer dengan penguatan 50 poin (16,5%) ke level Rp 352, atau meningkat 286% dalam waktu empat bulan terakhir dari posisi Rp 91 di April 2016.

Mark Mobius menilai pasar Asia akan menjadi pusat gravitasi pasar dan akan menampung dana pergeseran dari pusat gravitasi lainnya. “Akan semakin banyak, lebih banyak lagi transaksi (IPO) yang menuju ke arah tersebut,” ujar Mobius. Ia mengakui telah “sangat salah” meramalkan Brexit, yang disebutnya sebagai “kejadian menakjubkan.”

“Saya yakin Inggris sekarang mulai berpikir ulang,” katanya seperti dikutip CNBC.

Melemahnya kerjasama ekonomi di Eropa, menurutnya, akan menguntungkan Asia. “Belum ada yang benar-benar terjadi saat ini, karena orang masih terkejut seperti rusa yang terpapar lampu sorot,” kata Mobius.

“Tapi ketika kita sudah tenang dan mulai memikirkan masa depan, masalah ini akan terus melekat di benak mereka,” tegasnya.

Mobius berpendapat, kecepatan China untuk mengambangkan mata uangnya akan menjadi faktor penentu seberapa cepat penguatan transaksi dan IPO saham di Asia.

Seiring dengan kenaikan signifikan bursa saham (indeks harga saham gabungan/IHSG), pemerintah menyetujui rencana rights issue empat BUMN, yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Kenaikan IHSG yang didorong derasnya dana asing masuk ke Indonesia dinilai menjadi momentum tepat untuk rights issue empat BUMN.

Rencananya, hasil penjualan saham baru tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek bisnis masing-masing empat BUMN itu. Rencana right issue itu merupakan bagian dari program privatisasi Kementerian BUMN 2016 untuk memperkuat permodalan perusahaan negara.

"Ini momen yang paling tepat bagi empat BUMN melakukan rights issue. Perlu dibuat rencana yang matang untuk menyambut program tax amnesty karena akan ada dana besar yang masuk," ujar Menko Perekonomian, Darmin Nasution, usai memimpin Rapat Koordinasi Komite Privatisasi.

Dukungan Tax Amnesty
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo optimistis, banyak wajib pajak pribadi maupun badan yang akan memanfaatkan tax amnesty dan membawa dananya kembali ke Indonesia. Selain itu, dia berharap dengan adanya tax amnesty akan menarik lebih banyak dana segar masuk ke pasar keuangan Indonesia.

Sementara Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida menilai, tax amnesty memberikan sentiment positif terhadap indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dampak kebijakan tersebut, banyak pelaku pasar, khususnya asing melakukan aksi beli sehingga membawa IHSG pada level baru di 5000 poin.

”Perdagangan saham Senin awal pekan, IHSG tembus 5.000 tidak bisa lepas dari sentiment positif dari tax amnesty," ujarnya.

Bank Indonesia melaporkan dana asing yang masuk sejak awal tahun ini hingga 24 Juni 2016 mencapai Rp97 triliun, atau naik 70,1% dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp57 triliun. Dana asing yang masuk tersebut telah menopang penguatan rupiah yang terus bertengger di level psikologis Rp13.100, dalam beberapa pekan terakhir.

Berdasarkan transaksi antarbank di pembukaan pasar, Jakarta, rupiah telah menguat 84 poin menjadi Rp13.108 per dolar AS. Bank Indonesia menjelaskan, penguatan rupiah hingga saat ini masih belum menemui level stabilitas baru. Penguatan rupiah lebih karena sentimen eksternal dan internal yang sementara. Dari sisi internal, disetujuinya Undang-Undang Pengampunan Pajak telah meningkatkan kepercayaan pelaku pasar dan investor.(*)

Baca selengkapnya di sini
* Butuh data industri dan riset persaingan pasar, klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar